Cerita Akbar Soal Undangan Tutut dan Pertemuan Golkar di Cendana

Senin, 11 Desember 2017 06:42 WIB

Tommy Soeharto (kanan) berbincang dengan Ketua Dewan Pembina DPP Partai Golkar Akbar Tandjung saat kampanye calon ketua umum jelang Musyawarah Nasional Luar Biasa (munaslub) Partai Golkar di Nusa Dua, Bali, 13 Mei 2016. TEMPO/Johannes P. Christo

JAKARTA -- Akbar Tandjung bercerita soal pertemuan sejumlah tokoh Partai Golkar di kediaman mantan Presiden Soeharto, Sabtu 9 Desember 2017 malam lalu. Wakil Ketua Dewan Kehormatan Partai Golkar itu menyebut, pertemuan dilakukan setelah ada undangan dari Siti Hardijanti Rukmana alias Tutut Soeharto.

" Pertemuan di Cendana itu memang kami diundang oleh Mbak Tutut, untuk bicara Golkar dan kontribusi keluarga Soeharto untuk nasib Partai" kata Akbar Tandjung saat ditemui di Jakarta, Minggu 10 Desember 2017.

Pertemuan sesepuh Golkar itu digelar di kediaman Soeharto di jalan Cendana 6-8 Jakarta Pusat. Informasi yang diterima Tempo, setidaknya ada 23 sesepuh Golkar yang diundang Tutut, putri sulung Soeharto yang juga kakak Siti Hediyati Hariyadi atau Titiek Soeharto.

BACA:Akbar Tandjung Ogah Bicara Kans Titiek Soeharto Hadapi Airlangga

Tutut dan Titiek, Bambang juga Tommy, dulunya adalah pengurus pusat Golkar yang aktif di partai saat Soeharto menjadi Presiden selama 32 tahun. Beberapa dari mereka mulai tak aktif setelah Soeharto yang juga Ketua Dewan Pembina Golkar, lengser dari Presiden 21 Mei 1998.

Mereka yang hadir dalam pertemuan itu diantaranya Jenderal (Purn) TNI Try Sutrisno, Emil Salim, Cosmas Batubara, Subiakto Tjakrawerdaya, Abdul Gafur, Oetojo Oesman, Akbar Tandjung, Haryono Suyono, Indra Kartasasmita, Subagyo, dan Sulastomo.

Advertising
Advertising

Menurut Akbar Tandjung, dalam pertemuan tersebut, keluarga Cendana menyampaikan ketertarikannya untuk memperkuat partai Golkar pasca penetapan Ketua Umum Setya Novanto sebagai tersangka korupsi proyek e-KTP. "Keluarga putri Pak Harto menyampaikan bahwa mereka terpanggil memperkuat partai Golkar dalam menghadapi agenda politik ke depan," ujarnya.

Akbar menyebut pihak keluarga Cendana menyetujui rencana untuk memajukan Titiek sebagai calon ketua umum. Akbar pun menjelaskan kondisi partai yang digadang-gadang memiliki calon ketua umum yang telah mengantongi lebih dari separuh dukungan pengurus daerah, Airlangga Hartarto.

BACA:Titiek Soeharto Soal Munaslub dan Golkar Bebas Label Korupsi

Meski begitu, Akbar meyakini dinamika di partai politik berlambang pohon beringin masih membuka kemunculan calon ketua umum lain. "Kalau ini terus sampai ke Munas, tentu Airlangga akan menjadi ketua umum karena enggak ada lawan," ujar Akbar Tandjung.

Kursi kepemimpinan partai penguasa Orde Baru ramai dibicarakan setelah Setya Novanto saat ini ditahan Komisi Pemberantasan Korupsi (KPK). Setya dianggap mengatur proses pengadaan kartu tanda penduduk elektronik (e-KTP) yang berujung pada kerugian negara sebesar Rp 2,3 triliun. Banyak pihak mendesak agar dipilih Ketua Golkar yang baru setelah Setya ditahan KPK.

Titiek pun menyatakan niatnya untuk mengisi posisi Setya belum pasti akan maju atau dimajukan sebagai calon Ketua Umum Golkar. Namun dia setuju baik Golkar maupun DPR harus segera memiliki ketua definitif. Ia pun mendorong agar segera digelar munaslub untuk segera mencari pengganti Setya.

Berita terkait

PKS Buka Peluang Usung Ahmad Syaikhu di Pilkada Jakarta, Ini Alasannya

47 menit lalu

PKS Buka Peluang Usung Ahmad Syaikhu di Pilkada Jakarta, Ini Alasannya

Partai Golkar DKI menyatakan Ridwan Kamil akan maju di Pilkada Jawa Barat, bukan di Pilkada Jakarta.

Baca Selengkapnya

Golkar Klaim Tak Ada Penolakan untuk PKS Jika Ingin Gabung Kubu Prabowo

8 jam lalu

Golkar Klaim Tak Ada Penolakan untuk PKS Jika Ingin Gabung Kubu Prabowo

Golkar bilang KIM tidak pernah membahas penolakan terhadap PKS jika ingin bergabung dengan pemerintahan Prabowo.

Baca Selengkapnya

Gibran Hadiri Halalbihalal Golkar Solo

16 jam lalu

Gibran Hadiri Halalbihalal Golkar Solo

"Ya semuanya teman, halalbihalal yo ditekani kabeh (ya didatangi semua)," ujar Gibran.

Baca Selengkapnya

Ketua DPD Golkar Sumut Musa Rajekshah soal Kemungkinan Maju Cawagub: Kan Udah Pernah

1 hari lalu

Ketua DPD Golkar Sumut Musa Rajekshah soal Kemungkinan Maju Cawagub: Kan Udah Pernah

Ketua DPD Partai Golkar Sumatera Utara Musa Rajekshah mengomentari saat ditanya kemungkinan maju calon wakil gubernur

Baca Selengkapnya

Akhir Politik Jokowi di PDIP

1 hari lalu

Akhir Politik Jokowi di PDIP

Kiprah politik Joko Widodo atau Jokowi di PDI Perjuangan sudah tamat. Mantan Wali Kota Solo itu butuh dukungan partai politik baru.

Baca Selengkapnya

MK Gelar Sidang Sengketa Pileg Mulai Pekan Depan, KPU Siapkan Ini

1 hari lalu

MK Gelar Sidang Sengketa Pileg Mulai Pekan Depan, KPU Siapkan Ini

Terdapat 16 partai politik yang mendaftarkan diri dalam sengketa Pileg 2024.

Baca Selengkapnya

Setelah Berkoalisi di Pilpres, PKS Siap Bekerja Sama dengan PKB di Pilkada 2024

2 hari lalu

Setelah Berkoalisi di Pilpres, PKS Siap Bekerja Sama dengan PKB di Pilkada 2024

PKS dan Golkar semakin intens membangun koalisi di Pilkada 2024 Kota Depok.

Baca Selengkapnya

Golkar Paling Intens Berkomunikasi dengan PKS untuk Pilkada Depok

2 hari lalu

Golkar Paling Intens Berkomunikasi dengan PKS untuk Pilkada Depok

Imam mengatakan PKS sangat terbuka dan mengajak partai-partai di Depok, baik yang ada di parlemen maupun nonparlemen, guna memenangkan Pilkada 2024.

Baca Selengkapnya

Usai Tak Lagi Dianggap Kader PDIP, Gibran Bilang Belum Bergabung Kemana-Mana

2 hari lalu

Usai Tak Lagi Dianggap Kader PDIP, Gibran Bilang Belum Bergabung Kemana-Mana

"Kami berteman dengan semua, semua partai kami anggap rumah ya," ujar Gibran.

Baca Selengkapnya

Respons Internal Partai Golkar Soal Peluang Jokowi dan Gibran Bergabung

2 hari lalu

Respons Internal Partai Golkar Soal Peluang Jokowi dan Gibran Bergabung

Airlangga menuturkan Partai Golkar terbuka bagi kader terbaik bangsa.

Baca Selengkapnya