Titiek Soeharto Soal Munaslub dan Golkar Bebas Label Korupsi
Reporter
Antara
Editor
Widiarsi Agustina
Senin, 11 Desember 2017 05:10 WIB
TEMPO.CO, BANTUL -- Wakil Ketua Dewan Pakar Partai Golkar Siti Hediati Hariyadi atau Titik Soeharto mengatakan Musyawarah Nasioal Luar Biasa (Munaslub) Partai Golkar perlu dilaksanakan guna memilih Ketua Umum partai berlambang pohon beringin ini.
"Seperti yang sudah saya sampaikan bahwa Munaslub itu perlu sekali dilaksanakan, karena supaya mendapatkan pimpinan Golkar yang baru, yang dipilih oleh para pemilih dari Golkar," kata Titiek Soeharto di Kabupaten Bantul, Daerah Istimewa Yogyakarta, Minggu 10 Desember 2017.
Usai menghadiri acara penyerahan bantuan oleh Kementerian Kelautan dan Perikanan (KKP) kepada nelayan di Pantai Depok Bantul, Titiek mengatakan, dengan demikian harapannya segera bisa diadakan Munaslub untuk memutuskan pimpinan partai ini.
Baca juga: Titiek Soeharto Berniat Jadi Ketua Golkar, Pengamat: Belum Teruji
"Jadi supaya kalau bisa ya secepatnya bisa ada Munaslub untuk pergantiaan pimpinan ini, dengar- dengar mungkin mingggu ketiga daripada bulan Desember ini (Munaslub diadakan)," kata Anggota Komisi IV DPR RI ini.
Ketika ditanya terkait calon Ketua Umum Airlangga Hartanto yang menjadi pesaing dirinya, Titiek Soeharto mengatakan, semua boleh saja mencalonkan, dan menurutnya tidak ada yang perlu dipermasalahkan terkait calon tersebut.
"Siapa saja boleh maju, semuanya. Golkar ini punya kader-kader partai yang bagus, dan sudah terbukti bahwa pimpinan daripada partai-partai itu semua lulusan dari Golkar, ya kan," katanya.
Ia melanjutkan,"Jadi kita punya kader-kader bagus, mudah-mudahan nanti ke depan terpilih kader terbaik untuk Golkar, supaya ke depan Golkar bisa lebih besar lagi, bisa bermanfaat untuk masyarakat," katanya.
Sementara itu, ketika ditanya bagaimana kriteria pimpinan Partai Golkar yang diinginkan, Titiek mengatakan, tentunya yang jauh dari perilaku korupsi, kemudian yang bersih dan juga diinginkan oleh rakyat.
"Pimpinan itu juga bagaimana mempunyai visi ke depan untuk membesarkan Golkar ini. Utamanya itulah menjauhkan dari korupsi, label-label korupsi," kata Titiek Soeharto.
Sedangkan terkait Munaslub Golkar nantinya apakah termasuk diputuskan pergantian pimpinan DPR menggantikan Setya Novanto, dia mengatakan, tidak mengetahui secara pasti, termasuk dalam sidang paripurna yang diagendakan.
"Saya tidak tahu itu, kan besok itu ada sidang paripurna untuk penutupan masa sidang, saya tidak tahu agendanya apa, apakah itu akan dimasukkan pergantian daripada pimpinan DPR itu atau menunggu nanti sidang akan datang," kata Titiek Soeharto.