Jokowi Mau Indonesia Seperti Skandinavia, Makmur dari Hutan

Minggu, 10 Desember 2017 04:55 WIB

Presiden Joko Widodo saat ditemui awak media usai menghadiri CEO Forum di Raffles Hotel, Jakarta Pusat, Rabu, 29 November 2017. Tempo/M JULNIS FIRMANSYAH

TEMPO.CO, YOGYAKARTA - Presiden Joko Widodo mengaku takjub dengan cara kerja negara negara Skandinavia yang selama ini dikenal bisa hidup makmur hanya hutan yang mereka miliki. Skandinavia merujuk negara seperti Norwegia, Swedia, Denmark, juga Finlandia. "Beberapa negara Skandinavia bisa kaya raya dari hutan saja, bukan dari yang lain," ujar Jokowi saat menghadiri Hari Menanam Pohon Indonesia di Desa Karangasem Kecamatan Ponjong Kabupaten Gunungkidul Yogyakarta Sabtu 9 Desember 2017.

Jokowi pun mengaku terkesima usai bertemu pemerintah Finlandia belum lama ini. Sebab negara itu pendapatan negaranya sebagian besar didominasi dari mengelola hasil hutan seperti menjual kayu. "80 persen income (Finlandia) dari hutan, padahal kita ini menanam apa apa juga akan hidup," ujar Jokowi.

BACA;Sindir Gerakan Tanam Sejuta Pohon, Jokowi: Nggak Ada Pohonnya

Menurut Jokowi, Indonesia belum serius mengelola hutannya. Sehingga sampai sekarang belum bisa mengandalkan hutan untuk memakmurkan hidup masyarakat. Seperti yang sudah dilakukan negara negara Skandinavia.

Jokowi pun menuturkan maraknya bencana seperti banjir juga longsor tak hanya karena faktor cuaca ekstrem. Tapi juga dipengaruhi karena alam yang belum dirawat sungguh sungguh. Jokowi percaya pengelolaan hutan yang baik akan memberi manfaat nyata bagi masyarakat.

Advertising
Advertising

Tidak hanya hasilnya berupa kayu namun juga hasil non kayu yakni sumber pangan, sumber obat, sumber gizi dari jenis buah buahan yang ada. "Kalau kita serius menangani hutan, itu sebenarnya bukanlah sesuatu yang sulit," ujarnya.

Menteri Lingkungan Hidup dan Kehutanan Siti Nurbaya menuturkan untuk mewujudkan gerakan percepatan rehabilitasi hutan dan lahan, pemerintah setiap tahun menyediakan 50 juta batang pohon yang ditangani 50 unit persemaian permanen. Menurut Siti, kementeriannya telah membentuk 600 unit kebun bibit rakyat. Di mana tian kebum bibit itu mampu memproduksi 20-30 ribu bibit pertahun.

" Sejak tahun 2014, areal penanaman pohon di seluruh provinsi Indonesia yang dilakukan sudah tercapai sekitar 4,22 juta hektar," ujar Siti.

Langkah mengintensifkan penanaman pohon itu guna mengurangi lahan kritis di Indonesia yang pada tahun 2013 melalui survei tercatat sebanyak 24 juta hektar. "Kami akan survei kembali kondisi laham kritis ini tahun 2018 nanti," ujarnya.

BACA: Jokowi Minta Perbaikan di Gunung Kidul Selesai dalam 3 Bulan

PRIBADI WICAKSONO

Berita terkait

Bos Microsoft ke Indonesia, Investasi hingga Luhut Menjamin Keuntungan

1 jam lalu

Bos Microsoft ke Indonesia, Investasi hingga Luhut Menjamin Keuntungan

Presiden Jokowi menerima kunjungan kerja Chief Executive Officer Microsoft Satya Nadella di Istana Kepresidenan Jakarta, pada Selasa, 30 April 2024

Baca Selengkapnya

CEO Microsoft Ketemu Jokowi Bahas Investasi Rp 14 Triliun, Ini Profil Satya Nadella

2 jam lalu

CEO Microsoft Ketemu Jokowi Bahas Investasi Rp 14 Triliun, Ini Profil Satya Nadella

CEO sekaligus Chairman Microsoft Satya Nadella bertemu Jokowi, kemarin. Berikut profilnya.

Baca Selengkapnya

Siapa Sosok David Tobing yang Gugat Rocky Gerung?

3 jam lalu

Siapa Sosok David Tobing yang Gugat Rocky Gerung?

Rocky Gerung dinyatakan tidak bersalah dalam gugatan penghinaan presiden yang diajukan David Tobing. Bagaimana kilas baliknya?

Baca Selengkapnya

Media Asing Soroti Tawaran Kewarganegaraan Ganda untuk Diaspora dari Luhut

3 jam lalu

Media Asing Soroti Tawaran Kewarganegaraan Ganda untuk Diaspora dari Luhut

Media asing menyoroti pernyataan Menteri Koordinator Bidang Kemaritiman dan Investasi Indonesia Luhut Pandjaitan soal tawaran kewarganegaraan ganda

Baca Selengkapnya

Terpopuler: Zulhas Revisi Permendag Barang Bawaan Impor, Teten Evaluasi Pernyataan Pejabatnya soal Warung Madura

5 jam lalu

Terpopuler: Zulhas Revisi Permendag Barang Bawaan Impor, Teten Evaluasi Pernyataan Pejabatnya soal Warung Madura

Menteri Perdagangan Zulkifli Hasan atau Zulhas merevisi lagi peraturan tentang barang bawaan impor penumpang warga Indonesia dari luar negeri.

Baca Selengkapnya

Gapki Tanggapi Target Pemerintah soal Pemutihan Lahan Sawit pada September 2024

13 jam lalu

Gapki Tanggapi Target Pemerintah soal Pemutihan Lahan Sawit pada September 2024

Gabungan Pengusaha Kelapa Sawit Indonesia atau Gapki tanggapi soal target pemerintah menyelesaikan pemutihan hutan di lahan sawit September 2024.

Baca Selengkapnya

Ragam Pendapat Pakar Soal Komposisi Kabinet Prabowo-Gibran

16 jam lalu

Ragam Pendapat Pakar Soal Komposisi Kabinet Prabowo-Gibran

Prabowo-Gibran diminta memperhatikan komposisi kalangan profesional dan partai politik dalam menyusun kabinetnya.

Baca Selengkapnya

Perayaan 75 Tahun Hubungan Diplomatik, Amerika dan Indonesia Bikin Acara Diplomats Go to Campus

16 jam lalu

Perayaan 75 Tahun Hubungan Diplomatik, Amerika dan Indonesia Bikin Acara Diplomats Go to Campus

Dalam rangka perayaan 75 tahun hubungan diplomatik AS-Indonesia diselenggarakan acara perdana "Diplomats Go to Campus" di Surabaya dan Malang

Baca Selengkapnya

Swasembada Gula dan Bioetanol, Kementerian BUMN Gabungkan Danareksa-Perhutani

17 jam lalu

Swasembada Gula dan Bioetanol, Kementerian BUMN Gabungkan Danareksa-Perhutani

Wakil Menteri Badan Usaha Milik Negara atau BUMN Kartika Wirjoatmodjo menjelaskan keterlibatan Kementerian BUMN dalam proyek percepatan swasembada gula dan bioetanol.

Baca Selengkapnya

Jokowi Sebut Redistribusi Tanah Rampung Tahun Depan: Presiden Baru Hanya Urus Sedikit

17 jam lalu

Jokowi Sebut Redistribusi Tanah Rampung Tahun Depan: Presiden Baru Hanya Urus Sedikit

Jokowi mengatakan selama 10 tahun dia menjabat sebagai presiden urusan konflik tanah selalu menjadi keluhan utama warga.

Baca Selengkapnya