Bahas Soal Yerusalem, Jokowi Telepon Presiden Palestina
Reporter
Pribadi Wicaksono (Kontributor)
Editor
Juli Hantoro
Sabtu, 9 Desember 2017 15:49 WIB
TEMPO.CO, Jakarta - Keputusan Presiden Amerika Serikat Donald Trump yang mengakui Yerusalem sebagai ibu kota Israel telah memicu kecaman global dari para pemimpin dunia. Presiden Joko Widodo atau Jokowi pun mengaku pada Jumat petang, 8 Desember 2017, baru berhasil menghubungi Presiden Palestina Mahmoud Abbas untuk mengutarakan sikap Indonesia.
"Kemarin saya hubungi Presiden Mahmoud Abbas, dua kali, dan akhirnya bisa bicara pada malam harinya," ujar Jokowi di sela meninjau dampak bencana di Gunungkidul, Yogyakarta, Sabtu, 9 Desember 2017.
Baca juga: Gara-gara Trump Soal Yerusalem, Jokowi Kesal dan Dongkol
Kepada Presiden Palestina, Jokowi menyatakan ada empat sikap Indonesia merespons polemik terkait dengan Yerusalem itu. Pertama, Indonesia mengecam keras keputusan Amerika itu.
Keputusan Amerika soal Yerusalem tersebut juga dinilai Presiden Jokowi bertentangan dengan semua resolusi dari Dewan Keamanan Perserikatan Bangsa-Bangsa yang telah ada. "Pengakuan itu pun sangat membahayakan proses-proses perdamaian di sana yang sudah lama dirintis," ujar Jokowi.
Kedua, Jokowi berjanji akan mengajak negara-negara lain untuk mendukung Palestina. "Indonesia akan mengajak negara lain tidak mengikuti apa yang dilakukan Amerika," ujarnya.
Baca juga: Indonesia Minta Negara-negara Tetangga Tak Ikuti Langkah AS Soal Yerusalem
Terakhir, ujar Jokowi, Indonesia menyatakan akan selalu bersama perjuangan rakyat Palestina. Menurut Jokowi, Presiden Mahmoud Abbas menyambut baik dukungan dari Indonesia. "Beliau berkata Indonesia konsisten dengan sikapnya terhadap Palestina sejak masa Presiden Sukarno," ujarnya.