Indonesia Minta Negara-negara Tetangga Tak Ikuti Langkah AS Soal Yerusalem
Reporter
Istman Musaharun Pramadiba
Editor
Endri Kurniawati
Jumat, 8 Desember 2017 14:01 WIB
TEMPO.CO, Bogor - Berbagai langkah diplomatis dilakukan Indonesia untuk merespons penetapan sepihak Yerusalem sebagai ibu kota Israel oleh Amerika Serikat. Salah satunya melobi negara-negara tetangga untuk tidak mengikuti langkah Amerika Serikat, seperti memindahkan kedutaan besar ke Yerusalem.
"Kemarin malam, saya berkomunikasi dengan beberapa menteri luar negeri untuk menyampaikan pesan harapan negara-negara lain tidak memindahkan kedutaannya ke Yerusalem," kata Menteri Luar Negeri Retno L. Marsudi kepada awak media di Bogor, Jumat, 8 Desember 2017.
Baca:
PBNU Kecam Kebijakan Donald Trump Soal...
Trump Umumkan Yerusalem sebagai Ibu Kota Israel
Sebagaimana diketahui, Kamis kemarin, Presiden Amerika Serikat Donald Trump menyebut Yerusalem sebagai ibu kota Israel menggantikan Tel Aviv. Hal itu diikuti dengan langkah pemindahan Kedutaan Besar Amerika dari Tel Aviv ke Yerusalem.
Langkah Trump itu memicu cibiran dan kritik keras dari berbagai negara. Sebagian besar menganggap Trump melakukan langkah yang salah dan berpotensi memicu konflik di Timur Tengah mengingat Yerusalem diperebutkan Israel dan Palestina.
Baca juga:
Masalah Yerusalem, Indonesia Lobi Dewan...
Mahmoud Abbas: Yerusalem Ibukota abadi Palestina
Retno menuturkan hasil komunikasi itu positif. Beberapa negara, termasuk Uni Eropa, menyatakan tidak akan mengikuti langkah Amerika memindahkan kedutaan ke Yerusalem.
Meski hasil komunikasi itu positif, Kementerian Luar Negeri RI akan terus melakukan langkah diplomatis untuk merespons masalah Yerusalem. Terakhir, Retno mengontak Sekretaris Negara Amerika Rex Tillerson perihal memungkinkan atau tidak AS berubah sikap. "Tillerson mengatakan keputusan sudah diambil Presiden Trump. Sampai jam terakhir, kami masih berusaha keras," ujar Retno menirukan koleganya. Namun Trump tetap pada pendiriannya.