Panglima TNI Jenderal TNI Gatot Nurmantyo (kanan) didampingi KSAU Marsekal TNI Hadi Tjahjanto (kiri) menghadiri peringatan Maulid Nabi Muhammad SAW Tahun 1439 H/2017 M di Istana Bogor, Jawa Barat, 30 November 2017. ANTARA FOTO
TEMPO.CO, Jakarta - Panglima Tentara Nasional Indonesia Jenderal Gatot Nurmantyo meminta Presiden Joko Widodo (Jokowi) untuk melakukan pergantian panglima TNI secepatnya. Gatot berharap calon panglima TNI baru, Marsekal Hadi Tjahjanto, segera dilantik.
Gatot mengatakan Presiden Jokowi sudah menunjuk penggantinya dan sudah meminta persetujuan dari Dewan Perwakilan Rakyat RI. "Saya menghadap Presiden tanggal 5 Desember. Setelah fit and proper test (Hadi Tjahjanto) dan disetujui DPR, maka saya sebagai Panglima TNI, meminta Presiden untuk melakukan pergantian sesegera mungkin," tutur dia saat mengunjungi Markas Kopassus Jakarta, Kamis, 7 Desember 2017.
Presiden Jokowi telah menunjuk Hadi menjadi calon Panglima TNI menggantikan Gatot, yang bakal pensiun Maret 2018. Surat penunjukan itu disampaikan ke Dewan Perwakilan Rakyat pada Senin lalu.
Kemarin, Komisi Pertahanan DPR menggelar uji kelayakan dan kepatutan terhadap Hadi. Hasilnya, semua anggota komisi yang hadir menyatakan menerimanya.
Perihal pemberhentian dan pengangkatan Panglima TNI dituangkan dalam Surat Presiden Nomor R-54/Pres/12/2017. Dalam surat itu, dijelaskan, Gatot akan memasuki usia pensiun terhitung mulai 1 April 2018. Presiden memohon persetujuan DPR terhadap rencana pemberhentian dengan hormat dari jabatan Panglima TNI atas nama Jenderal TNI Gatot Nurmantyo dan pengangkatan Marsekal TNI Hadi Tjahjanto S. IP sebagai Panglima TNI.
Menurut Gatot Nurmantyo, ketika surat dan keluar nama calon panglima penggantinya, dia langsung menghadap dan meminta presiden untuk segera melakukan pelantikan pada panglima baru. "Sehingga tidak ada nuansa pergantian," ucap dia.