Kesadaran Atas Perubahan Iklim Masih Rendah

Reporter

Editor

Kamis, 19 Juli 2007 08:17 WIB

TEMPO Interaktif, Jakarta:Mantan Menteri Lingkungan Hidup, Emil Salim, menyatakan kesadaran pemerintah dan masyarakat soal perubahan iklim (climate change) masih rendah. Buktinya, sampai sekarang belum ada kebijakan pemerintah yang mendukung pengurangan pemanasan global. "Sedangkan di belahan dunia lain, kesadaran atas perubahan iklim mulai muncul dan berkembang," katanya. Padahal, kata Emil, perubahan iklim sudah sangat terasa di Indonesia. Apalagi, Indonesia merupakan negara tropis yang terletak di kawasan katulistiwa. Suhu di Indonesia makin lama makin panas. Ia mencontohkan, hawa kota Bandung saat ini sangat panas. Sebab, karbondioksida (CO2) yang ada di langit Bandung tak bisa hilang dan mengakibatkan curah hujan mengecil. "Kalau dari pesawat, awan di Bandung terlihat hitam karena penuh CO2," katanya. Dampak yang luar biasa dari dari perubahan iklim, jelas Emil, adalah permukaan air laut makin meninggi. Akibatnya, di beberapa wilayah, air laut merendam daratan. "Kita sudah kehilangan 20 pulau kecil," katanya. Perubahan iklim, kata Emil, juga sangat berpengaruh pada kegiatan ekonomi. Musim hujan yang mengalami perubahan waktu mengakibatkan petani kesulitan menanam padi. Akibatnya, produktivitas padi menjadi terganggu. Menurut Emil, perlu ada perubahan pola transportasi untuk mengatasi perubahan iklim akibat pemanasan global. Selama ini, penyumbang karbondioksida terbesar adalah asap kendaraan bermotor. "Perlu ada transportasi massal yang bisa menekan penggunaan kendaraan bermotor. Bahan bakar yang digunakan pun sebaiknya ramah lingkungan," ujarnya. Selain itu, Emil melanjutkan, pemerintah pun perlu menertibkan industri yang juga menyumbang pemanasan global. Pulau Jawa, kata Emil, sebaiknya menjadi pusat industri otak atau industri yang meningkatkan kehidupan manusia. Misalnya, pendidikan, kesehatan, dan keuangan. Kondisi Pulau Jawa, kata dia, semakin padat. Industri yang membutuhkan tanah luas dan menyumbang pemanasan global kurang tepat ditempatkan di Jawa. "Industri yang memerlukan tanah lebih baik ditempatkan di daerah yang tanahnya masih luas, misalnya di Lampung atau Sumatera Selatan," ujarnya. PRAMONO

Berita terkait

Pertemuan Anies Baswedan - Emil Salim, Mengenang Saat SMA Wawancara Menteri Lingkungan Hidup Itu

31 Januari 2024

Pertemuan Anies Baswedan - Emil Salim, Mengenang Saat SMA Wawancara Menteri Lingkungan Hidup Itu

Saat SMA, Anies Baswedan mewawancarai Emil Salim. Kini, mereka bertemu kembali untuk berdiskusi. Sehari sebelumnya, Ganjar bertemu Emil pula.

Baca Selengkapnya

Anies dan Ganjar Kompak Temui Emil Salim, Ada Apa?

29 Januari 2024

Anies dan Ganjar Kompak Temui Emil Salim, Ada Apa?

Capres Anies dan Capres Ganjar menemui mantan Menteri Lingkungan Hidup dan Kehutanan Emil Salim jelang pencoblosan Pilpres. Ada apa?

Baca Selengkapnya

Cerita Anies usai Bertemu Emil Salim: Diskusi Sampai 23.30, dengan Usia 93 Tahun, Tidak Ada Kantuk

29 Januari 2024

Cerita Anies usai Bertemu Emil Salim: Diskusi Sampai 23.30, dengan Usia 93 Tahun, Tidak Ada Kantuk

Calon presiden nomor urut satu Anies Baswedan menceritakan pertemuannya dengan mantan Menteri Lingkungan Hidup dan Kehutanan Emil Salim tadi malam.

Baca Selengkapnya

Sudirman Said Sebut Pertemuan Anies Baswedan dan Emil Salim Bicara Soal Kebangsaan dan Etika Politik

29 Januari 2024

Sudirman Said Sebut Pertemuan Anies Baswedan dan Emil Salim Bicara Soal Kebangsaan dan Etika Politik

Sudirman Said mengatakan pertemuan Anies Baswedan dan Emil Salim diharapkan dapat mendorong semangat mewujudkan Pilpres yang jujur dan adil.

Baca Selengkapnya

Anies Diskusi dengan Emil Salim, Singgung PISA hingga Peningkatan Kualitas SDM

29 Januari 2024

Anies Diskusi dengan Emil Salim, Singgung PISA hingga Peningkatan Kualitas SDM

Capres nomor urut satu, Anies Baswedan melakukan kunjungan ke kediaman pribadi Profesor Emil Salim di Jalan Patra Kuningan, Jakarta Selatan pada Minggu malam, 28 Januari 2024. Pertemuan Gubernur DKI Jakarta itu dengan Emil salam dalam giat diskusi peningkatan kualitas manusia dan PISA.

Baca Selengkapnya

Anies Bertemu Emil Salim Diskusi hingga Tengah Malam, Ini yang Dibahas

29 Januari 2024

Anies Bertemu Emil Salim Diskusi hingga Tengah Malam, Ini yang Dibahas

Calon presiden nomor urut 1 Anies Baswedan merasa bangga dapat berdiskusi soal gagasan perubahan dengan tokoh nasional Emil Salim.

Baca Selengkapnya

Temui Emil Salim, Ganjar Diskusi soal Lingkungan Hidup dan Perubahan Iklim

28 Januari 2024

Temui Emil Salim, Ganjar Diskusi soal Lingkungan Hidup dan Perubahan Iklim

Selain persoalan lingkungan, Ganjar mengatakan dirinya juga membahas pemerataan dan peningkatan kualitas pendidikan

Baca Selengkapnya

Kendaraan Listrik Dikritik Disebut Hanya Memindahkan Polusi, Kok Bisa?

27 Desember 2023

Kendaraan Listrik Dikritik Disebut Hanya Memindahkan Polusi, Kok Bisa?

Wacana percepatan kendaraan listrik dinilai hanya memindahkan polusi karena memerlukan tenaga listrik yang diperoleh dari tambang batu bara yang tidak ramah lingkungan

Baca Selengkapnya

35 Tahun Tiada Sultan Hamengkubuwono IX, Kilas Balik Republik Indonesia Kehilangan Tokoh Besar Itu

2 Oktober 2023

35 Tahun Tiada Sultan Hamengkubuwono IX, Kilas Balik Republik Indonesia Kehilangan Tokoh Besar Itu

Tepat hari ini, Ahad, 2 Oktober 1988 silam atau 35 tahun silam, Sri Sultan Hamengkubuwono IX meninggal di Washington DC, Amerika Serikat.

Baca Selengkapnya

Silang Pendapat Penyebab Utama Polusi Udara di Jakarta yang Tak Berkesudahan

26 Agustus 2023

Silang Pendapat Penyebab Utama Polusi Udara di Jakarta yang Tak Berkesudahan

Hingga kini silang pendapat soal penyebab utama polusi udara di Jakarta masih berlangsung. Publik menunggu solusi paling efektif dari pemerintah.

Baca Selengkapnya