Pemerintah Kucurkan Rp 1,8 Miliar untuk Korban Banjir Yogyakarta

Minggu, 3 Desember 2017 04:11 WIB

Warga membawa karung berisi beras saat banjir melanda Desa Sriharjo, Imogiri, Bantul, DI Yogyakarta, 29 November 2017. Siklon tropis Cempaka mengakibatkan 114 titik bencana berupa banjir, tanah longsor dan angin kencang di lima kabupaten/kota Yogyakarta. ANTARA

TEMPO.CO, Bantul - Kementerian Sosial mengucurkan bantuan senilai Rp 1,8 miliar untuk mengatasi dampak banjir yang melanda Daerah Istimewa Yogyakarta berupa santunan kematian, korban luka, paket sembako, logistik, pakaian dan alat-alat kebersihan.

Baca: Banjir Gunung Kidul, Wisata Susur Sungai dan Gua Ditutup

"Musibah ini menjadi pelajaran betapa pentingnya menjaga ekosistem dan daya dukung lingkungan," kata Menteri Sosial Khofifah Indar Parawansa saat menyalurkan bantuan bencana alam di Pendopo Desa Kebon Agung, Bantul, Sabtu, 2 Desember 2017.

Secara rinci, bantuan itu terdiri dari santunan kematian untuk 11 orang ahli waris senilai Rp 165 juta, santunan korban luka kepada empat orang Rp 10 juta, paket sembako bagi ahli waris dan keluarga korban luka Rp 2 juta, bantuan logistik permakanan dan sandang Rp 633 juta dan alat kebersihan.

Menurut Khofifah, musibah ini ada hikmahnya. Musibah banjir menjadi ajang membangun kewaspadaan, kesiapsiagaan, kegotongroyongan dan kerelawanan. Khofifah mengajak masyarakat meningkatkan mitigasi bencana serta langkah antisipatif untuk beradaptasi bagaimana seharusnya hidup berdampingan dengan alam tanpa merusak.

"Hindari kebiasaan buruk membuang sampah sembarangan, lakukan tata kelola sampah yang baik, alih fungsi lahan yang tidak memperhitungkan dampak lingkungan juga harus dihindari, pendangkalan dan penyempitan sungai harus dicari solusinya karena bisa menjadi penyebab banjir," kata dia.

Advertising
Advertising

Menyusul banjir dan tanah longsor di Daerah Istimewa Yogyakarta beberapa waktu lalu akibat badai tropis Cempaka, daerah ini dinyatakan status siaga darurat selama dua pekan.

Sedikitnya terdapat 108 titik banjir yang tersebar di wilayah Kota Yogyakarta, Bantul, Kulon Progo, dan Gunungkidul. Longsor terjadi di 43 titik yang tersebar di Bantul, Kulon Progo, Gunung Kidul, Sleman, dan Kota Yogyakarta.

Baca: Volume Air Sungai Naik, Yogyakarta Siaga Banjir

Kejadian ini mengakibatkan 11 orang meninggal dunia dan 13.818 jiwa mengungsi. Menurut Pelaksana Kepala Badan Penanggulangan Bencana Daerah Bantul, Dwi Daryanto, banyak sumur warga yang airnya menjadi berwarna cokelat. Droping air bersih perlu dilakukan untuk kebutuhan mereka. “Dalam satu wilayah saja ada 200-an sumur yang airnya berwarna cokelat akibat banjir,” kata dia.

Berita terkait

Banjir Bandang dan Tanah Longsor di Kenya Menewaskan 181 Orang

4 jam lalu

Banjir Bandang dan Tanah Longsor di Kenya Menewaskan 181 Orang

Banjir bandang ini telah berdampak pada negara tetangga Kenya yakni Burundi dan Tanzania

Baca Selengkapnya

Pilkada 2024, Golkar DIY Jaring 39 Bakal Calon Kepala Daerah

11 jam lalu

Pilkada 2024, Golkar DIY Jaring 39 Bakal Calon Kepala Daerah

Partai Golkar DIY telah merampungkan penjaringan bakal calon kepala daerah untuk Pilkada 2024 di lima kabupaten/kota

Baca Selengkapnya

Jajal Dua Jenis Paket Wisata Naik Kano Susuri Hutan Mangrove Bantul Yogyakarta

2 hari lalu

Jajal Dua Jenis Paket Wisata Naik Kano Susuri Hutan Mangrove Bantul Yogyakarta

Wisatawan diajak menjelajahi ekosistem sepanjang Sungai Winongo hingga muara Pantai Baros Samas Bantul yang kaya keanekaragaman hayati.

Baca Selengkapnya

Cari Lobster di Pantai Gunungkidul, Warga Asal Lampung Jatuh ke Jurang dan Tewas

2 hari lalu

Cari Lobster di Pantai Gunungkidul, Warga Asal Lampung Jatuh ke Jurang dan Tewas

Masyarakat dan wisatawan diimbau berhati-hati ketika beraktivitas di sekitar tebing pantai Gunungkidul yang memiliki tebing curam.

Baca Selengkapnya

Jogja Art Books Festival 2024 Dipusatkan di Kampoeng Mataraman Yogyakarta

2 hari lalu

Jogja Art Books Festival 2024 Dipusatkan di Kampoeng Mataraman Yogyakarta

JAB Fest tahun ini kami mengusung delapan program untuk mempertemukan seni dengan literasi, digelar di Kampoeng Mataraman Yogyakarta.

Baca Selengkapnya

Mengenang Penyair Joko Pinurbo dan Karya-karyanya

3 hari lalu

Mengenang Penyair Joko Pinurbo dan Karya-karyanya

Penyair Joko Pinurboatau Jokpin identik dengan sajak yang berbalut humor dan satir, kumpulan sajak yang identik dengan dirinya berjudul Celana.

Baca Selengkapnya

Tutup Sampai Juni 2024, Benteng Vredeburg Yogya Direvitalisasi dan Bakal Ada Wisata Malam

4 hari lalu

Tutup Sampai Juni 2024, Benteng Vredeburg Yogya Direvitalisasi dan Bakal Ada Wisata Malam

Museum Benteng Vredeburg tak hanya dikenal sebagai pusat kajian sejarah perjuangan Indonesia tetapi juga destinasi ikonik di kota Yogyakarta.

Baca Selengkapnya

Top 3 Tekno Berita Hari Ini: Peringatan Waspada Banjir Jateng, 3 Sesar Aktif di Sekitar IKN, Redmi Pad SE

5 hari lalu

Top 3 Tekno Berita Hari Ini: Peringatan Waspada Banjir Jateng, 3 Sesar Aktif di Sekitar IKN, Redmi Pad SE

Topik tentang BMKG mengimbau warga Jawa Tengah waspada potensi banjir dan tanah longsor menjadi berita terpopuler Top 3 Tekno Berita Hari Ini.

Baca Selengkapnya

Tanggapan Walhi Jatim Terhadap Banjir di Kota Surabaya Sepanjang 2024

5 hari lalu

Tanggapan Walhi Jatim Terhadap Banjir di Kota Surabaya Sepanjang 2024

Pada 2024, Kota Surabaya menjadi salah satu wilayah di Jawa Timur yang merasakan langsung dampak banjir. Walhi Jatim beri tanggapan.

Baca Selengkapnya

BMKG Imbau Masyarakat Jawa Tengah Waspadai Banjir Meski Jelang Kemarau

6 hari lalu

BMKG Imbau Masyarakat Jawa Tengah Waspadai Banjir Meski Jelang Kemarau

BMKG imbau masyarakat Jawa Tengah mewaspadai potensi banjir dan longsor. Jawa Tengah diperkirakan mulai masuk kemarau bulan April ini.

Baca Selengkapnya