Hujan Deras, Sekolah dan Jalan di Gunungkidul Banjir
Reporter
Muh. Syaifullah (Kontributor)
Editor
Rina Widiastuti
Selasa, 28 November 2017 15:06 WIB
TEMPO.CO, Yogyakarta - Hujan deras yang menguyur wilayah Daerah Istimewa Yogyakarta mengakibatkan sejumlah wilayah di sana banjir, pohon-pohon roboh, serta jembatan ambrol. Tak terkecuali Gunungkidul, daerah yang selama ini sering dilanda kekeringan.
Selain hujan, angin kencang dan ombak tinggi juga terjadi di wilayah laut selatan. Para nelayan di Gunungkidul pun tak bisa melaut seperti biasa.
Baca: Banjir, Kereta Api Ke Malang Dialihkan ke Surabaya
"Ada sekolah terendam banjir 80 sentimeter dan nelayan tidak melaut," kata Koordinator Search and Rescue (SAR) Wilayah II Gunungkidul, Marjono, Selasa, 28 November 2017. "Di pantai Baron, para nelayan tidak melaut. Baru kali ini di musim hujan tidak melaut."
Ia menyebutkan, sekolah yang terendam banjir adalah Sekolah Menengah Kejuruan I Pelayaran, Desa Memasang, Kecamatan Tanjungsari, Gunungkidul. Sekolah itu tergenang sejak pukul 06.30, Selasa, 28 November 2017. Akibatnya, kegiatan belajar-mengajar diliburkan. Para guru dan relawan menyelamatkan arsip, data sekolah, dan komputer.
Genangan air meninggi. Pukul 08.20, tinggi genangan air di halaman sekolah mencapai 60 sentimeter, sedangkan di ruang kelas 80 sentimeter.
Baca: 10 Hari Terendam Banjir: Warga Bantargebang Terserang Penyakit
Jalan di depan sekolah, yaitu Jalan Wonosari-Baron ditutup sementara. Kendaraan yang akan melintasi jalan tersebut dialihkan ke jalan di dusun-dusun sekitar. Bahkan, di lapangan dekat sekolah itu pun terendam air hingga 150 sentimeter.
Kepala Kantor Badan SAR Nasional (Basarnas) Yogyakarta, Supriono mengatakan, peralatan dan personel telah siap menangani banjir yang terjadi. Peralatan evakuasi, seperti perahu karet, spinder eskavator juga telah disiapkan.
"Selain banjir, ada lokasi rawan longsor di Samigaluh, Kulonprogo dan Dlinggo yang masuk wilayah Bantul," ujar Supriono.
Ia menambahkan, untuk angin puting beliung terjadi di Seyegan dan Godean, Sleman. Sedangkan di wilayah Kota Yogyakarta, pihaknya mewaspadai terjadinya banjir dari luapan Sungai Winongo dan Kali Code serta angin kencang.