Survei Poltracking: TNI Paling Dipercaya, DPR dan Parpol Terendah

Senin, 27 November 2017 08:03 WIB

Ilustrasi patroli tentara di pulau terluar Indonesia. ANTARA/Akbar Nugroho Gumay

TEMPO.CO, Jakarta - Hasil survei Poltracking Indonesia mengungkapkan bahwa Tentara Nasional Indonesia (TNI) merupakan lembaga negara yang paling dipercaya publik. Lembaga Kepresidenan dan Komisi Pemberantasan Korupsi (KPK) merupakan lembaga berikutnya yang dipercaya publik.

Hasil survei itu disampaikan oleh Direktur Eksekutif Poltracking Indonesia, Hanta Yuda, yang mengambil tema Evaluasi Pemerintahan Joko Widodo dan Jusuf Kalla serta Meneropong Peta Elektoral pada 2019. "TNI dengan 76 persen, Kepresidenan 75 persen dan KPK dengan 68 persen. Tiga tertinggi saja yang saya sebutkan," kata Hanta, Ahad, 26 November 2017.

Baca: Survei Poltracking: Kepuasan Publik pada Jokowi-JK 67,9 Persen

Survei ini dilakukan pada 8-15 November 2017 terkait evaluasi kinerja pemerintahan Jokowi-JK setelah sebelumnya lembaga survei seperti Indikator Politik, Saiful Mujani Research and Consulting, Center for Strategic and International Studies juga mengeluarkan survei dengan tema yang sama.

Menurut Hanta tiga lembaga tersebut selain paling dipercaya oleh publik juga dianggap memiliki kinerja yang paling memuaskan. Namun perlu dicatat, meski secara urutan tidak mengalami perubahan, tapi jika dibandingkan dengan persentase tingkat kepercayaan, ketiga lembaga tersebut mengalami penurunan. Dari catatan Poltracking, TNI mendapat kepuasan sebesar 69 persen, Kepresidenan 64 persen, dan KPK sebesar 59 persen.

Lihat: Pengamat: Panglima TNI Harus Sejalan dengan Poros Maritim Dunia

Dalam survei tersebut juga dicatat bahwa lembaga yang paling tidak dipercaya oleh publik adalah Partai Politik, Dewan Perwakilan Rakyat (DPR) dan Dewan Perwakilan Daerah (DPD). Masing-masing mendapat persentase sebesar 48 persen untuk partai, 50 persen untuk DPR dan 52 persen untuk DPD.

"DPR dan partai politik nampaknya tidak beranjak dari posisinya sejak dulu. Itu bukan khas Indonesia, tapi memang di belahan dunia lain dua insitusi ini juga tidak populer di masyarakat," kata Hanta.

Simak: Usai Bebaskan Sandera, TNI-Polri Masih Siaga di Mimika Papua

Khusus bagi DPR, survei Poltracking mencatat bahwa semua fungsi yang dilakukan tidak mendapat penilaian baik dari responden. Rata-rata tingkat kepuasan terhadap kinerja DPR seperti fungsi pengawasan, penyusunan undang-undang, perumusan anggaran dan penyerapan aspirasi hanya mendapat persentase 30-36 persen.

Survei nasional Poltracking Indonesia menggunakan metode stratified multistage random sampling. Jumlah sampel dalam survei ini sebanyak 2.400 responden dengan margin of error kurang lebih 2 persen. Survei ini menjangkau seluruh provinsi di Indonesia yang diambil secara proporsional.

Berita terkait

Alasan TNI Pakai Computer Assisted Tes BKN dalam Penerimaan Calon Taruna 2024

1 jam lalu

Alasan TNI Pakai Computer Assisted Tes BKN dalam Penerimaan Calon Taruna 2024

Tes Kompetensi Dasar (TKD) Penerimaan Calon Taruna Akademi TNI 2024 menggunakan computer assisted test (CAT) Badan Kepegawaian Negara (BKN)

Baca Selengkapnya

Amnesty Desak DPR dan Pemerintah Buat Aturan Ketat Impor Spyware

4 jam lalu

Amnesty Desak DPR dan Pemerintah Buat Aturan Ketat Impor Spyware

Amnesty mendesak DPR dan pemerintah membuat peraturan ketat terhadap spyware yang sangat invasif dan dipakai untuk melanggar HAM

Baca Selengkapnya

Survei Pilwalkot Bogor 2024: Elektabilitas Sekpri Iriana Jokowi Buntuti Petahana Dedie A Rachim

23 jam lalu

Survei Pilwalkot Bogor 2024: Elektabilitas Sekpri Iriana Jokowi Buntuti Petahana Dedie A Rachim

Ada sejumlah tokoh yang didagang mau dalam Pilwalkot Bogor 2024, termasuk Sekpri Iriana Jokowi dan eks Wakil Wali Kota Bogor.

Baca Selengkapnya

Kata Komnas HAM Papua soal Permintaan TPNPB-OPM Warga Sipil Tinggalkan Kampung Pogapa: Wajar Demi Keselamatan

1 hari lalu

Kata Komnas HAM Papua soal Permintaan TPNPB-OPM Warga Sipil Tinggalkan Kampung Pogapa: Wajar Demi Keselamatan

Komnas HAM Papua menyatakan permintaan TPNPB-OPM bukan sesuatu yang berlebihan.

Baca Selengkapnya

KPK Temukan Dokumen dan Bukti Elektronik soal Proyek Pengadaan Rumah Dinas saat Geledah Kantor Setjen DPR

1 hari lalu

KPK Temukan Dokumen dan Bukti Elektronik soal Proyek Pengadaan Rumah Dinas saat Geledah Kantor Setjen DPR

KPK menemukan beberapa dokumen yang berhubungan dengan proyek dugaan korupsi pengadaan perlengkapan rumah dinas DPR dalam penggeledahan.

Baca Selengkapnya

Korlantas Polri Tegaskan Pelat Dinas Berkode ZZ Harus Patuhi Aturan Ganjil Genap

1 hari lalu

Korlantas Polri Tegaskan Pelat Dinas Berkode ZZ Harus Patuhi Aturan Ganjil Genap

Korlantas Polri memastikan pelat nomor khusus kendaraan dinas berkode 'ZZ' harus tetap mematuhi aturan ganjil genap.

Baca Selengkapnya

Korlantas Ungkap Banyak Lembaga Negara Buat Pelat Dinas Tapi Tak Tercatat di Database Polri

1 hari lalu

Korlantas Ungkap Banyak Lembaga Negara Buat Pelat Dinas Tapi Tak Tercatat di Database Polri

Korlantas Polri mengungkap, terdapat banyak lembaga negara yang membuat pelat kendaraan dinas dan STNK khusus sendiri.

Baca Selengkapnya

Anggota TNI AL Cekcok dengan Pengendara di Bogor, Danpuspom: Ada Miskomunikasi

1 hari lalu

Anggota TNI AL Cekcok dengan Pengendara di Bogor, Danpuspom: Ada Miskomunikasi

Video viral anggota TNI AL yang cekcok dengan sopir truk katering di kawasan Cileungsi, Kabupaten Bogor pada Senin, 29 April 2024.

Baca Selengkapnya

TNI-Polri Bahas Penyalahgunaan Plat Kendaraan hingga Konflik Antaranggota

1 hari lalu

TNI-Polri Bahas Penyalahgunaan Plat Kendaraan hingga Konflik Antaranggota

Yusri juga berharap, TNI dan Polri memiliki frekuensi yang sama dalam mengatasi berbagai permasalahan itu.

Baca Selengkapnya

TNI Benarkan Ada Serangan TPNPB, Bantah Ada Prajurit yang Luka

1 hari lalu

TNI Benarkan Ada Serangan TPNPB, Bantah Ada Prajurit yang Luka

Kodam XVII/Cenderawasih membenarkan ada serangan dari TPNPB kepada Satgas Yonif 527/BY yang sedang berpatroli di Kampung Bibida, Paniai, Papua

Baca Selengkapnya