Warga turun dari bus dievakuasi dari desa-desa yang diduduki oleh kelompok kriminal bersenjata (KKB), di dekat tambang tembaga Grasberg yang dioperasikan oleh Freeport McMoRan Inc, di Timika, Mimika, Papua, 20 November 2017. Ratusan warga dievakuasi ke tempat yang aman pasca kontak senjata antara KKB dan TNI/Polri. REUTERS / Muhammad Yamin
TEMPO.CO, Jakarta - Kepolisian Republik Indonesia dan Tentara Nasional Indonesia mengevakuasi masyarakat korban penyanderaan kelompok bersenjata Papua dari tiga lokasi yakni Utikini, Longsoran dan Kimbely. Menurut Kepala Biro Penerangan Masyarakat Divisi Mabes Polri Brigadir Jenderal Rikwanto, sebagian besar masyarakat yang dievakuasi merupakan warga pendatang.
"Namun yang masyarakat asli Papua masih bertahan di sana. Dalam perkembangannya ada yang minta dievakuasi atau direlokasi karena minim layanan kesehatan termasuk juga makanan dan lainnya termasuk juga keamanan," kata Rikwanto di Mabes Polri, Jakarta, Selasa, 21 November 2017.
Pada akhirnya, kata Rikwanto, sebanyak 800 lebih masyarakat asli Papua yang bertahan berhasil dievakuasi oleh Polri dan TNI seusai berkonsultasi dengan tokoh adat maupun tokoh keagamaan setempat. Masyarakat yang dievakuasi ke Tembagapura akan dibawa ke Mimika untuk mendapatkan bantuan dari Pemerintah Kabupaten Mimika dan Kementerian Sosial. "Tentunya yang pertama ada pelayanan masyarakat dan makanan, sisi keamanan yang sangat dibutuhkan pada tahap pertama ini," kata Rikwanto.
Rikwanto juga menjelaskan bahwa Polri dan TNI melakukan pembagian kerja melalui sejumlah satuan tugas untuk terus mendukung proses evakuasi dan mengejar anggota kelompok bersenjata Papua.
"Masih berlangsung, satgas-satgas membidangi masalah perlakuan terhadap masyarakat dibebaskan atau dievakuasi. Ada yang melakukan pengejaran terhadap kelompok KKB ini," ujar dia.
Saat ini, kata Rikwanto, masyarakat yang dievakuasi sedang dilakukan pendataan terkait pekerjaan, anggota keluarga dan tempat tinggal agar mereka mendapatkan pelayanan yang layak.
TPNPB Klaim Tembak Mati Empat Anggota TNI-Polri dan Bakar Sekolah di Enarotali
1 hari lalu
TPNPB Klaim Tembak Mati Empat Anggota TNI-Polri dan Bakar Sekolah di Enarotali
TPNPB-OPM menyatakan menembak empat anggota aparat gabungan TNI-Polri. Penembakan itu terjadi pada Rabu, 1 Mei 2024. Keempat orang itu ditembak saat mereka sedang berpatroli.