Grasberg Mine milik PT. Freeport Indonesia di Tembagapura, Mimika, Timika, Papua, 15 Februari 2015. Executive Vice President dan General Manager Operational Freeport, Nurhadi Sabirin mengatakan terdapat peluang tambang tersebut menjadi tempat wisata setelah wilayah itu habis masa eksplorasinya. ANTARA/M Agung Rajasa
TEMPO.CO, Jakarta - Kepala Kepolisian RI Jenderal Tito Karnavian mengapresiasi kinerja Polri dan Tentara Nasional Indonesia yang bersama-sama melakukan operasi pembebasan warga Desa Kimbely dan Banti, Tembagapura, Mimika, Papua. Ada 1.300 warga yang diisolasi kelompok bersenjata selama lebih dari seminggu.
"Masalah Papua, saya pertama sekali lagi mengucapkan apresiasi yang tinggi kepada Panglima TNI dan jajaran yang telah bersama-sama melakukan operasi TNI dan Polri dalam rangka pembebasan sandera," kata Tito di Pondok Labu, Jakarta Selatan, Ahad, 19 November 2017.
Tito pun mengimbau mereka yang sudah bebas sebaiknya tidak usah kembali. Ia menyebut warga yang telah berhasil dibebaskan tim gabungan TNI dan Polri itu di antaranya para pendulang emas liar di lokasi. "Mereka pendulang liar dari lembah Freeport yang ada di Utikini," ujarnya.
Menurut Tito, keberadaan para pendulang liar itu adalah problem lama. Semasa ia menjadi Kapolda Papua selama dua tahun, dia sudah melihat para pendulang liar menimbulkan banyak masalah sosial.
"Narkotika, HIV, maka ini momentumnya," ucap Tito. Jika para pendulang liar ini kembali, ia menduga mereka bisa disandera lagi dan menimbulkan masalah sosial.
Tim gabungan TNI dan Polri melakukan operasi evakuasi warga yang diisolasi kelompok bersenjata di Desa Kimbely dan Banti, Papua, pada Jumat, 17 November 2017. Berdasarkan data, ada 344 warga yang sudah dievakuasi dan dibawa ke Timika. Sisanya masih berada di dua desa tersebut karena belum bersedia dievakuasi.
TPNPB Klaim Tembak Mati Empat Anggota TNI-Polri dan Bakar Sekolah di Enarotali
10 jam lalu
TPNPB Klaim Tembak Mati Empat Anggota TNI-Polri dan Bakar Sekolah di Enarotali
TPNPB-OPM menyatakan menembak empat anggota aparat gabungan TNI-Polri. Penembakan itu terjadi pada Rabu, 1 Mei 2024. Keempat orang itu ditembak saat mereka sedang berpatroli.