Kementerian Kelautan Ingin Mengambil Sampel Muntahan Paus

Reporter

Imam Hamdi

Editor

Juli Hantoro

Selasa, 14 November 2017 19:50 WIB

Ilustrasi ambergris atau muntahan paus. tribkcpq.com

TEMPO.CO, Jakarta - Kementerian Kelautan dan Perikanan berniat mengambil sampel muntahan paus atau ambergris, yang ditemukan nelayan asal Desa Pasar Lama, Kecamatan Kaur Selatan, Kabupaten Kaur, Provinsi Bengkulu, pada 2 November 2017. Nelayan bernama Sukadi itu menemukan benda yang diduga ambergris seberat 200 kilogram.

"Betul KKP ingin mendapatkan sampelnya (ambergris)," kata Direktur Jenderal Penguatan Daya Saing Produk Kelautan dan Perikanan Kementerian Kelautan dan Perikanan Nilanto Perbowo kepada Tempo di Jakarta, Selasa, 14 November 2017.

Baca juga: Muntahan Paus Bernilai Tinggi, Peneliti LIPI Khawatir

Namun sejauh ini pihaknya masih kesulitan mendapatkan lokasi dan nomor telepon nelayan yang mendapatkan muntahan paus tersebut. "Kami masih perlu melakukan analisis lebih dahulu (ambergris itu)," ucapnya.

Nilanto mengaku ingin mengetahui lebih banyak mengenai ambergris itu. Alasannya, temuan tersebut menarik dipelajari. Apalagi harga jual ambergris cukup tinggi. "Itu berkah bagi nelayan yang menemukan," tuturnya.

Berdasarkan sejumlah informasi yang dihimpun Tempo, ambergris adalah sekresi patologis atau muntahan paus sperma atau Physeter macrocephalus karena penyakit. Ambergris tersebut dihasilkan dari reaksi terhadap iritasi perut yang disebabkan kepala cumi-cumi dan kerang tertentu.

Paus mengeluarkan amber itu secara spontan. Namun paus yang menghasilkan ambergris sangat sedikit, diperkirakan 3-4 persen saja, dan biasanya hanya yang pejantan.

Baca juga: Muntahan Paus Dibawa ke Universitas Bengkulu untuk Diteliti

Ambergris yang baru dimuntahkan pada umumnya mempunyai warna kehitaman dan gelap, lunak, dan bau tidak enak. Kemudian, karena pengaruh air laut dan udara, warna amber menjadi sedikit cerah antara abu-abu dan silver sampai abu-abu sempurna, sampai akhirnya akan berwarna putih. Baunya akan menjadi lebih lembut, manis, menyenangkan, dan khas.

Sukadi mengaku secara tidak sengaja melihat benda berwarna putih tersebut mengapung saat melaut di sekitar Pulau Enggano. "Awalnya, saya pikir itu limbah, tapi saat dipegang, saya merasakan ini tidak seperti limbah, makanya kemudian saya simpan," katanya saat dihubungi, Senin, 13 November 2017.

Sukadi mengatakan benda itu memiliki tekstur lembut, ringan, dan jika dipegang terasa menyerupai lilin. Jika dipanaskan akan meleleh dan dapat digunakan untuk menghidupkan api. Jika dirupiahkan, muntahan paus temuan Sukadi itu ditaksir bisa mencapai Rp 4,4 miliar.

Berita terkait

5 Fakta Unik Paus Sperma, Ikan Pemilik Tenggorokan Terbesar yang Bisa Telan Manusia

11 April 2023

5 Fakta Unik Paus Sperma, Ikan Pemilik Tenggorokan Terbesar yang Bisa Telan Manusia

Keunikan paus sperma yang ditemukan mati terdampar di Yen Leh, Jembrana, Bali

Baca Selengkapnya

6 Tempat Wisata di Indonesia, yang Bisa Berfoto dengan Paus

16 November 2017

6 Tempat Wisata di Indonesia, yang Bisa Berfoto dengan Paus

Hewan-hewan laut tersebut bisa ditemukan di tempat-tempat ini.

Baca Selengkapnya

Langka dan Mahal, Muntahan Paus Khusus untuk Parfum Premium

15 November 2017

Langka dan Mahal, Muntahan Paus Khusus untuk Parfum Premium

Karena sangat jarang ditemukan, muntahan paus atau ambergris menjadi komoditas berharga dan hanya digunakan parfum premium terbaik.

Baca Selengkapnya

10 Fakta Menakjubkan Paus Sperma: Muntahan Paus, Otak Terbesar

15 November 2017

10 Fakta Menakjubkan Paus Sperma: Muntahan Paus, Otak Terbesar

Paus sperma diketahui memproduksi ambergris atau muntahan paus yang telah digunakan untuk membuat parfum dan aroma premium yang mahal.

Baca Selengkapnya

Muntahan Paus Dibawa ke Universitas Bengkulu untuk Diteliti

14 November 2017

Muntahan Paus Dibawa ke Universitas Bengkulu untuk Diteliti

Sampel muntahan paus atau ambergris, yang ditemukan nelayan Bengkulu, pernah dibawa ke Universitas Bengkulu untuk diteliti.

Baca Selengkapnya

Nelayan Bengkulu Mengaku Muntahan Paus Sudah Ada yang Menawar

14 November 2017

Nelayan Bengkulu Mengaku Muntahan Paus Sudah Ada yang Menawar

Muntahan paus atau ambergis yang ditemukan nelayan Bengkulu sudah ada yang menawar, tapi harga belum sesuai.

Baca Selengkapnya

Muntahan Paus, Peneliti LIPI: Jangan Ada Perburuan Paus Sperma

14 November 2017

Muntahan Paus, Peneliti LIPI: Jangan Ada Perburuan Paus Sperma

Sekar mengkhawatirkan terjadi perburuan paus sperma untuk diambil muntahan paus atau ambergrisnya, padahal mamalia itu termasuk hewan yang dilindungi.

Baca Selengkapnya

Muntahan Paus Bernilai Tinggi, Peneliti LIPI Khawatir

14 November 2017

Muntahan Paus Bernilai Tinggi, Peneliti LIPI Khawatir

Peneliti LIPI pernah menolak ide pemberdayaan untuk mencari Ambergris atau muntahan Paus Sperma yang menjadi incaran kolektor Eropa.

Baca Selengkapnya

Muntahan Paus di Bengkulu Diduga Terkait Paus Terdampar di Aceh

14 November 2017

Muntahan Paus di Bengkulu Diduga Terkait Paus Terdampar di Aceh

Dosen Universitas Bengkulu Zamdial menduga muntahan paus di Bengkulu terkait dengan paus yang terdampar di Aceh Besar.

Baca Selengkapnya

Ambergris Bukan Muntahan Paus, tapi...

14 November 2017

Ambergris Bukan Muntahan Paus, tapi...

Muntahan paus alias ambergris sebetulnya bukan keluar dari mulut paus (Cetacea).

Baca Selengkapnya