Pembakar Polres Dharmasraya Diduga Simpatisan ISIS

Selasa, 14 November 2017 07:57 WIB

Ilustrasi kebakaran. TEMPO/Subekti

TEMPO.CO, Jakarta - Pelaku pembakaran kantor Polres Dharmasraya, Sumatera Barat, diduga adalah simpatisan Negara Islam Irak dan Suriah (ISIS). Kedua pelaku disinyalir merupakan anggota jaringan Jemaah Ansharut Daulah—organisasi pro-ISIS di Indonesia yang dibentuk terpidana terorisme Aman Abdurrahman. “Kelompok ini menyerang polisi karena dianggap thogut atau musuh mereka,” kata Kepala Kepolisian RI Jenderal Tito Karnavian di sela-sela kunjungan kerjanya di Ambon, Senin 13 November 2017.

BACA:Pembakar Polres Dharmasraya Diduga Anak Perwira Polisi

Kepolisian mengidentifikasi kedua pelaku, yakni Eka Fitria Akbar, 24 tahun, dan Enggria Sudamadi, 25 tahun, berasal dari Jambi. Salah seorang pelaku, menurut Tito, diduga terpengaruh paham radikal saat tinggal di Sumedang, Jawa Barat. Tito mengatakan telah memerintahkan Detasemen Khusus 88 Antiteror untuk mengusut tuntas latar belakang kedua pelaku dan jaringan mereka di JAD.

Saat Polres Dharmasraya membara pada Ahad dinihari lalu, Eka Fitria dan Enggria Sudarmadi muncul dengan berpakaian hitam dan membawa panah dari balik gedung yang terbakar. Anggota Polres lalu mengepung Eka dan Enggria, namun keduanya memanah ke arah polisi sehingga ditembak mati.

BACA:Polisi Selidiki Cara Pelaku Bakar Kantor Polres Dharmasraya

Bukan kali ini saja kepolisian diserang jaringan teror Jemaah Ansharut Daulah. Pada akhir Mei lalu, tiga polisi yang sedang bekerja di Kampung Melayu, Jakarta Timur, tewas akibat bom bunuh diri oleh dua pelaku anggota JAD. Bom Thamrin—yang diledakkan di pos polisi Sarinah dan menewaskan empat orang—pada Januari 2016 lalu juga disinyalir diotaki JAD. Organisasi ini telah dilabeli kelompok teroris oleh pemerintah Amerika Serikat, Januari lalu.

Kepala Biro Penerangan Masyarakat Divisi Humas Mabes Polri, Brigadir Jenderal Rikwanto, mengatakan Eka Fitra adalah anak polisi berpangkat inspektur satu. Ayah Eka bertugas di Jambi dan menyatakan telah lama tidak melihat anak lelakinya itu. “Tinggal terpisah sejak pelaku menikah delapan bulan lalu,” kata Rikwanto.

Menurut Rikwanto, Eka bekerja sebagai pedagang es tebu. Ia memiliki istri dan seorang bayi berusia delapan bulan. Saat masih tinggal bersama orang tuanya, Eka pernah menceritakan keinginannya berjihad ke Suriah. “Dia tidak meninggalkan pesan apa pun kepada orang tua maupun istrinya,” ujar Rikwanto.

Saat menggeledah celana pelaku pembakar Polres Dharmasraya, polisi menemukan selembar kertas berisi pesan jihad. Sebagian pesan di kertas itu mengutip ayat Al-Quran dan diteken seseorang bernama Abu Azzam Al Arkhobiliy pada 21 Safar 1439 Hijriah atau 10 November lalu.

ANDITA RAHMA | ANTARA

Advertising
Advertising

Berita terkait

Prabowo Terima Telepon Menteri Pertahanan AS, Berikut Profil Lloyd Austin

1 hari lalu

Prabowo Terima Telepon Menteri Pertahanan AS, Berikut Profil Lloyd Austin

Presiden terpilih Prabowo Subianto menerima telepon dari Menhan AS. Berikut jenjang karier dan profil Lloyd Austin.

Baca Selengkapnya

Tajikistan Bantah Tudingan Rusia bahwa Ukraina Merekrut Warganya sebagai Tentara Bayaran

21 hari lalu

Tajikistan Bantah Tudingan Rusia bahwa Ukraina Merekrut Warganya sebagai Tentara Bayaran

Tajikistan membantah tuduhan Rusia bahwa kedubes Ukraina di ibu kotanya merekrut warga untuk berperang melawan Rusia

Baca Selengkapnya

Iran Tangkap Anggota ISIS, Diduga Rencanakan Bom Bunuh Diri Menjelang Idul Fitri

21 hari lalu

Iran Tangkap Anggota ISIS, Diduga Rencanakan Bom Bunuh Diri Menjelang Idul Fitri

Polisi Iran telah menangkap beberapa anggota ISIS yang diduga merencanakan aksi bunuh diri menjelang Idul fitri.

Baca Selengkapnya

Rusia Klaim Punya Bukti Nasionalis Ukraina Terhubung dengan Serangan Moskow

30 hari lalu

Rusia Klaim Punya Bukti Nasionalis Ukraina Terhubung dengan Serangan Moskow

Rusia mengatakan menemukan bukti bahwa pelaku yang membunuh lebih dari 140 orang di gedung konser dekat Moskow terkait dengan "nasionalis Ukraina."

Baca Selengkapnya

Rusia Mengaku Tak Percaya ISIS Lakukan Penembakan Moskow

31 hari lalu

Rusia Mengaku Tak Percaya ISIS Lakukan Penembakan Moskow

Rusia menaruh kecurigaan bahwa Ukraina, bersama Amerika Serikat dan Inggris, terlibat dalam penembakan di Moskow.

Baca Selengkapnya

2 Pelaku Penembakan Moskow Bebas Lewat Turki-Rusia, Pejabat Turki: Tak Ada Surat Penangkapan

33 hari lalu

2 Pelaku Penembakan Moskow Bebas Lewat Turki-Rusia, Pejabat Turki: Tak Ada Surat Penangkapan

Warga negara Tajikistan, Rachabalizoda Saidakrami dan Shamsidin Fariduni dapat melakukan perjalanan dengan bebas antara Rusia dan Turki

Baca Selengkapnya

Putin Akui Belum Ada Bukti Keterlibatan Ukraina dalam Serangan Teroris Moskow

33 hari lalu

Putin Akui Belum Ada Bukti Keterlibatan Ukraina dalam Serangan Teroris Moskow

Presiden Rusia Vladimir Putin mengakui bahwa sejauh ini belum ada tanda-tanda keterlibatan Ukraina dalam penembakan di gedung konser Moskow

Baca Selengkapnya

Serangan Moskow Terjadi, Apakah Pengganti KGB telah Kehilangan Tajinya?

33 hari lalu

Serangan Moskow Terjadi, Apakah Pengganti KGB telah Kehilangan Tajinya?

Serangan Moskow menimbulkan pertanyaan tentang ketajaman FSB, pengganti KGB, badan intelijen yang kerap dianggap momok bagi Barat.

Baca Selengkapnya

Macron Sebut Intelijen Prancis Konfirmasi ISIS di Balik Serangan Konser Rusia

33 hari lalu

Macron Sebut Intelijen Prancis Konfirmasi ISIS di Balik Serangan Konser Rusia

Prancis bergabung dengan AS dengan mengatakan bahwa intelijennya mengindikasikan bahwa ISIS bertanggung jawab atas serangan di konser Rusia

Baca Selengkapnya

Rusia Pertanyakan Klaim ISIS sebagai Dalang Serangan: Ini Upaya AS Lindungi Ukraina!

34 hari lalu

Rusia Pertanyakan Klaim ISIS sebagai Dalang Serangan: Ini Upaya AS Lindungi Ukraina!

Rusia menantang pernyataan Amerika Serikat bahwa ISIS menjadi dalang penembakan di sebuah gedung konser di luar Moskow yang menewaskan 137 orang

Baca Selengkapnya