Polri: Narkoba dari Malaysia Banyak Masuk Indonesia

Selasa, 7 November 2017 11:26 WIB

Petugas BNN menunjukkan barang bukti pengungkapan kasus sindikat narkoba Internasional di kantor BNN, Jakarta, 10 Oktober 2017. Para pelaku akan dijerat Pasal 114 ayat 2 juncto Pasal 132 ayat 1, dan Pasal 112 ayat 2 juncto Pasal 132 ayat 1 Undang-Undang Nomor 35 Tahun 2009 tentang Narkotika. Tempo/Fakhri Hermansyah

TEMPO.CO, Jakarta - Berdasarkan data dari World Drugs Report pada 2017 yang diterbitkan Kantor PBB Urusan Narkoba dan Kejahatan (UNODC) di 2015 silam, tercatat bahwa seperempat miliar penduduk dunia telah menjadi penyalahgunaan narkotika. Masalah semakin bertambah karena munculnya jenis narkoba baru yang beredar di masyarakat dunia. Kekhawatiran global ini juga terasa hingga di kawasan ASEAN, khususnya antara Indonesia dengan Malaysia.

“Sindikat asal Indonesia banyak membeli barang dari Malaysia dengan modus pembayaran 30% terlebih dahulu, baru diselesaikan setelah barang itu datang,” kata Kepala Badan Reserse dan Kriminal Markas Besar Polri Komisaris Jenderal Ari Dono Sukmanto dalam keterangan resmi yang diterima Tempo pada Selasa, 7 November 2017.

Baca: BNN Sita 133 Kilogram Sabu di Pekarangan, dari Jaringan Malaysia

Ari Dono menguraikan fakta krusial lain dari masuknya narkoba ke Indonesia. “Sindikat narkotika di Indonesia khususnya yang 'beroperasi' di wilayah Aceh, Medan dan berjumlah sangat besar itu adalah bagian dari jaringan narkotika Malaysia,” kata dia.

Untuk itu, selaku institusi penegak hukum, Polri maupun Polis Diraja Malaysia memiliki tanggungjawab yang tidak mudah untuk menanggulangi salah satu persoalan pelanggaran pidana ini. “Sehingga kita bersama-sama diharapkan memiliki komitmen yang kuat untuk memutus dan menghancurkan sindikat perdagangan gelap narkotika,” kata Ari Dono.

Advertising
Advertising

Baca: BNN Sebut Magic Mushroom Mulai Jadi Pilihan Pengedar Narkoba

Berangkat dari komitmen bersama itu, Bareskrim Mabes Polri dan Jabatan Siasatan Jenayah Narkotik (JSJN) Malaysia akan bekerjasama menghentikan peredaran narkoba di Indonesia dan Malaysia. “Kerjasama dan pembahasan bersama yang pastinya harus meningkat itu terutama dalam hal pengungkapan dan pengembangan money laundring yang berasal atau predicate crime-nya dari kejahatan narkotika. Fakta yang berangkat dari data mengungkapkan bahwa banyak jaringan narkotika di Indonesia dikendalikan oleh jaringan Malaysia,” ujar Ari.

Berdasarkan data yang dimiliki Bareskrim Mabes Polri yang berhasil diungkap oleh Direktorat Tindak Pidana Narkoba, mencatatkan keterlibatan sindikat pelaku dari Indonesia maupun Malaysia. Dari tahun 2015 hingga Oktober 2017, setidaknya sebanyak 129 orang warga negara Malaysia yang terlibat jaringan internasional peredaran narkotika.

Berita terkait

Investigasi Tempo dan Amnesty International: Produk Spyware Israel Dijual ke Indonesia

13 menit lalu

Investigasi Tempo dan Amnesty International: Produk Spyware Israel Dijual ke Indonesia

Investigasi Amnesty International dan Tempo menemukan produk spyware dan pengawasan Israel yang sangat invasif diimpor dan disebarkan di Indonesia.

Baca Selengkapnya

Soal Kematian Brigadir RAT, Kompolnas Ungkap Sejumlah Kejanggalan

6 jam lalu

Soal Kematian Brigadir RAT, Kompolnas Ungkap Sejumlah Kejanggalan

Kompolnas menilai masih ada sejumlah kejanggalan dalam kasus kematian Brigadir RAT.

Baca Selengkapnya

Kurir Pabrik Ganja Sintetis Pinaca Mengaku Dijanjikan akan Dibayar Rp 80-Rp 100 Juta

19 jam lalu

Kurir Pabrik Ganja Sintetis Pinaca Mengaku Dijanjikan akan Dibayar Rp 80-Rp 100 Juta

GBH, kurir tempat produksi ganja sintetis di Sentul, Babakan Madang, Kabupaten Bogor, mengaku dijanjikan oleh pengendali imbalan Rp 80-100 juta.

Baca Selengkapnya

Kata Komnas HAM Papua soal Permintaan TPNPB-OPM Warga Sipil Tinggalkan Kampung Pogapa: Wajar Demi Keselamatan

21 jam lalu

Kata Komnas HAM Papua soal Permintaan TPNPB-OPM Warga Sipil Tinggalkan Kampung Pogapa: Wajar Demi Keselamatan

Komnas HAM Papua menyatakan permintaan TPNPB-OPM bukan sesuatu yang berlebihan.

Baca Selengkapnya

Polisi Ungkap Tempat Produksi Ganja Sintetis 'Pinaca' di Sentul, Bahan Baku Dibeli dari Cina Pakai Crypto

22 jam lalu

Polisi Ungkap Tempat Produksi Ganja Sintetis 'Pinaca' di Sentul, Bahan Baku Dibeli dari Cina Pakai Crypto

Polda Metro Jaya mengungkap laboratorium terselubung narkoba jenis cannabinoid/MDMB-4en-Pinaca atau ganja sintetis di Sentul, Bogor.

Baca Selengkapnya

Korlantas Polri Tegaskan Pelat Dinas Berkode ZZ Harus Patuhi Aturan Ganjil Genap

1 hari lalu

Korlantas Polri Tegaskan Pelat Dinas Berkode ZZ Harus Patuhi Aturan Ganjil Genap

Korlantas Polri memastikan pelat nomor khusus kendaraan dinas berkode 'ZZ' harus tetap mematuhi aturan ganjil genap.

Baca Selengkapnya

Korlantas Ungkap Banyak Lembaga Negara Buat Pelat Dinas Tapi Tak Tercatat di Database Polri

1 hari lalu

Korlantas Ungkap Banyak Lembaga Negara Buat Pelat Dinas Tapi Tak Tercatat di Database Polri

Korlantas Polri mengungkap, terdapat banyak lembaga negara yang membuat pelat kendaraan dinas dan STNK khusus sendiri.

Baca Selengkapnya

Komnas HAM Inisiasi Penilaian untuk Kementerian dan Lembaga, Ini Kategori Hak yang Dinilai

1 hari lalu

Komnas HAM Inisiasi Penilaian untuk Kementerian dan Lembaga, Ini Kategori Hak yang Dinilai

Komnas HAM menggunakan 127 indikator untuk mengukur pemenuhan kewajiban negara dalam pelaksanaan HAM.

Baca Selengkapnya

TNI-Polri Bahas Penyalahgunaan Plat Kendaraan hingga Konflik Antaranggota

1 hari lalu

TNI-Polri Bahas Penyalahgunaan Plat Kendaraan hingga Konflik Antaranggota

Yusri juga berharap, TNI dan Polri memiliki frekuensi yang sama dalam mengatasi berbagai permasalahan itu.

Baca Selengkapnya

TPNPB Klaim Tembak Mati Empat Anggota TNI-Polri dan Bakar Sekolah di Enarotali

1 hari lalu

TPNPB Klaim Tembak Mati Empat Anggota TNI-Polri dan Bakar Sekolah di Enarotali

TPNPB-OPM menyatakan menembak empat anggota aparat gabungan TNI-Polri. Penembakan itu terjadi pada Rabu, 1 Mei 2024. Keempat orang itu ditembak saat mereka sedang berpatroli.

Baca Selengkapnya