Haul Pesantren Langitan, Gus Ipul: Santri Harus Cinta Indonesia

Jumat, 3 November 2017 14:09 WIB

Calon Gubernur Jawa Timur, Saifullah Yusuf. ANTARA/Reno Esnir

TEMPO.CO, Tuban - Puluhan ribu santri dan alumnus menghadiri Haul Akbar Pondok Pesantren Langitan di Dusun Mandungan, Desa/Kecamatan Widang, Kabupaten Tuban, Kamis, 11 Oktober 2017. Haul tersebut untuk memperingati wafatnya tiga pengasuh Pondok Pesantren Langitan, yakni KH Abdul Hadi Zaid, yang tahun ini haul ke-47; KH Ahmad Marzuki Zahid (18); dan KH Abdullah Faqih (6).

Para ulama dan kiai hadir dalam acara itu, di antaranya KH Sholeh Qosim dari Sepanjang, Sidoarjo; KH Agoes Ali Masyhuri, pengasuh Pondok Pesantren Progresif Bumi Shalawat, Sidoarjo; Habib Umar Al Muthohar, Semarang; dan Habib Zain Al-Baharun, Pasuruan. Wakil Gubernur Jawa Timur Saifullah Yusuf, Bupati, Wakil Bupati, Kepala Kepolisian Resor, dan Komandan Distrik Militer Tuban juga hadir.

Baca: Hari Santri Nasional, Menteri Agama: Maknanya Kini Luas

Gus Ipul—panggilan akrab Saifullah Yusuf—dalam sambutannya mengatakan hadir di majelis haul tidak sekadar sebagai ajang silaturahmi, melainkan juga upaya untuk memastikan jemaah yang hadir masih sejalan dengan akidah dan ajaran para guru atau para ulama.

"Ini adalah tempat di mana kiai dan santri memupuk ukhuwah kebersamaan serta memelihara semangat gotong-royong saling peduli. Santri harus selalu takzim pada para kiai, karena keberkahan hanya bisa didapatkan jika kita nurut pada perintah kiai dan ulama," ujar Saifullah.

Hadir di majelis haul, ucap dia, diharapkan juga mampu menumbuhkan kecintaan pada Indonesia serta menjaga kebinekaan. Majelis seperti ini, menurut Saifullah, tidak ubahnya pendidikan karakter dan amar maruf nahi munkar untuk menjaga akidah. "Para santri dirancang oleh kiai dan ulama untuk menciptakan hubungan dunia sampai akhirat. Itulah yang perlu dicatat, supaya hidup tidak kehilangan arah," tuturnya.

Simak: Jokowi Janjikan Beasiswa Perguruan Tinggi Bagi Santri Madura

Seorang santri mondok, tutur Saifullah, dipengaruhi pendiri sekaligus pengasuhnya. Hal itu semata ingin mengambil keberkahan dari pendiri dan pengasuh yang menjadi panutan masyarakat setempat. Dengan demikian, pondok pesantren tetap dikenal dengan baik.

"Salah satu kiai dan ulama yang kita hormati adalah KH Abdullah Faqih. Meskipun beliau telah wafat, puluhan ribu santri merasa beliau dekat dengan kita," katanya.

Berita terkait

Dubes RI Resmikan Pesantren Pertama NU di Jepang

8 jam lalu

Dubes RI Resmikan Pesantren Pertama NU di Jepang

Duta Besar Republik Indonesia untuk Jepang Heri Akhmadi meresmikan pesantren pertama Nahdlatul Ulama (NU)

Baca Selengkapnya

Kemenag Cairkan Dana BOS Tahap I dan PIP Pesantren 2024

8 hari lalu

Kemenag Cairkan Dana BOS Tahap I dan PIP Pesantren 2024

kemenag mengalokasikan anggaran dana BOS Pesantren sebesar Rp 340,5 miliar tahun ini.

Baca Selengkapnya

Respons PBNU dan Muhammadiyah terhadap Putusan MK

11 hari lalu

Respons PBNU dan Muhammadiyah terhadap Putusan MK

Haedar Nashir puji Anies-Muhaimin dan Ganjar-Mahfud yang menerima hasil putusan MK.

Baca Selengkapnya

Kemenag Buka Program Bantuan Pesantren dan Pendidikan Keagamaan Islam 2024, Begini Cara Daftarnya

15 hari lalu

Kemenag Buka Program Bantuan Pesantren dan Pendidikan Keagamaan Islam 2024, Begini Cara Daftarnya

Kementerian Agama membuka program bantuan pesantren dan pendidikan keagamaan Islam untuk tahun anggaran 2024.

Baca Selengkapnya

Kemenag Usul Lulusan Ma'had Aly Bisa Ikut Seleksi CPNS

33 hari lalu

Kemenag Usul Lulusan Ma'had Aly Bisa Ikut Seleksi CPNS

Lulusan Ma'had Aly berpeluang mengikuti seleksi Calon Pegawai Negeri Sipil atau CPNS, khususnya formasi penyuluh agama.

Baca Selengkapnya

Motif Penganiayaan Santri hingga Tewas di Jambi, Pelaku Ditagih Utang Rp 10 Ribu

42 hari lalu

Motif Penganiayaan Santri hingga Tewas di Jambi, Pelaku Ditagih Utang Rp 10 Ribu

Polda Jambi akirnya mengungkap motif penganiayaan yang menewaskan AH, 13 tahun, santri di salah satu ponpes di Kabupaten Tebo.

Baca Selengkapnya

Pimpinan Pesantren di Trenggalek dan Anaknya Mengaku Cabuli Santriwati Sejak 2021

43 hari lalu

Pimpinan Pesantren di Trenggalek dan Anaknya Mengaku Cabuli Santriwati Sejak 2021

Polisi menetapkan bapak dan anak pengasuh pondok pesantren di Trenggalek sebagai tersangka pencabulan

Baca Selengkapnya

Disebut Lamban Respons Hasil Pilpres, PKB: Setiap Ada Kecurangan Punya Hak untuk Dikoreksi

44 hari lalu

Disebut Lamban Respons Hasil Pilpres, PKB: Setiap Ada Kecurangan Punya Hak untuk Dikoreksi

PKB buka suara terkait kritik yang dilontarkan PBNU karena hingga Kamis, 21 Maret 2024 PKB belum memberikan sikap penerimaan hasil Pemilu.

Baca Selengkapnya

Sekjen PBNU Kritik PKB yang Lamban Terima Hasil Pilpres 2024, Sebut Terlalu Banyak Manuver

45 hari lalu

Sekjen PBNU Kritik PKB yang Lamban Terima Hasil Pilpres 2024, Sebut Terlalu Banyak Manuver

Sekjen PBNU Saifullah Yusuf menyoroti lambannya PKB menyatakan penerimaan terhadap hasil Pilpres 2024. Ia membandingkan dengan Surya Paloh NasDem.

Baca Selengkapnya

Polda Jambi Jamin Penyelidikan Kasus Kematian Santri di Tebo Berlanjut, Gelar Perkara Dilakukan Pekan ini

48 hari lalu

Polda Jambi Jamin Penyelidikan Kasus Kematian Santri di Tebo Berlanjut, Gelar Perkara Dilakukan Pekan ini

Kasus kematian santri di salah satu Pondok Pesantren di Tebo Jambi ini sempat mandek, hingga viral lagi setelah dibawa ke Hotman Paris.

Baca Selengkapnya