TEMPO.CO, Sumenep - Presiden Jokowi menjanjikan pemberian beasiswa untuk santri berprestasi dari pondok pesantren yang ada di Pulau Madura Jawa Timur. "Memasuki era persaingan saat ini, penyiapan sumber daya manusia menjadi penting," kata Presiden Jokowi ketika menghadiri silaturahim dan halaqah pimpinan dan pengasuh ponpes serta santri berprestasi se-Madura di Ponpes Al Amien Prenduan Sumenep, Minggu, 8 Oktober 2017.
Hadir dalam kesempatan itu 500 santri berprestasi dari pondok pesantren di Pulau Madura. Presiden Jokowi meminta Mensesneg Pratikno yang hadir dalam acara itu untuk menangani pemberian beasiswa bagi santri berprestasi itu melalui seleksi. "Saya senang sekali kalau 500 santri bisa masuk semua untuk memperoleh beasiswa," kata Jokowi.
Baca juga: Di Sumenep, Jokowi Memperingati Hari Perdamaian Dunia
Menurut Presiden, beasiswa akan diberikan kepada santri yang lolos seleksi. Seleksi perlu karena yang akan dituju adalah perguruan tinggi terbaik untuk santri dari Madura.
"Lima belas sampai duapuluh tahun yang akan datang akan terjadi persaingan yang sangat ketat, kalau tidak dibenahi akan sulit memenangkan persaingan, persaingan ketat sudah ada, bukan lagi di depan mata, dimulai dengan MEA," kata Jokowi.
Baca juga: Presiden Jokowi Ingin Bandara Trunojoyo Sumenep Diperluas Lagi
Presiden berkeyakinan bahwa siswa di Indonesia termasuk santri mempunyai kemampuan dan kecerdasan yang tinggi. "Saya punya keyakinan anak Indonesia pintar-pintar, kalau ikut olimpiade pasti ada yang dapat medali," katanya.
Presiden menyatakan senang dengan pola pendidikan di pondok pesantren. "Saya senang anak anak santri diberi landasan pendidikan karakter, kekuatan kita ada di situ."
Baca juga: Presiden Jokowi: Perempuan adalah Kunci Perdamaian
Sebelumnya pengasuh dan pimpinan Pondok Pesantren Al Amin Ahmad Fauzi menyebutkan bahwa pesantrennya sudah berdiri sejak 60 tahun lalu siap menjadi benteng dalam penanaman nilai Pancasila dan empat pilar kebangsaan. "MPR juga memberi penghargaan pesantren ini sebagai benteng empat pilar," kata Fauzi dalam acara yang juga dihadiri Gubernur Jatim Soekarwo.
Menurut Fauzi, dua mimpi yang hingga saat ini belum terlaksana adalah pendirian rumah sakit pesantren dan pendirian perguruan tinggi. "Kami masih memimpikan pendirian universitas untuk menampung alumni ponpes yang ingin melanjutkan pendidikan," katanya.