SMRC: Kali Pertama Jokowi Ungguli Prabowo Subianto di Jawa Barat

Kamis, 2 November 2017 17:53 WIB

Presiden Joko Widodo menerima Ketua Umum Gerindra Prabowo Subianto di Istana Merdeka, Jakarta, Kamis, 17 November 2016. Aditya Budiman/Tempo.

TEMPO.CO, Jakarta - Hasil survei Saiful Mujani Research and Consulting (SMRC) menunjukkan elektabilitas Joko Widodo di Jawa Barat unggul dari Prabowo Subianto. Direktur Eksekutif SMRC Djayadi Hanan mengatakan hal ini adalah keunggulan Jokowi yang pertama kalinya sejak pemilihan presiden 2014.

"Dari simulasi dua nama, Jokowi memperoleh dukungan 48,8 persen, sementara Prabowo 43,8 persen," kata Djayadi di kawasan Menteng, Jakarta Pusat pada Kamis, 2 November 2017.

Djayadi mengatakan dukungan terhadap Jokowi mengalami peningkatan sekitar 7,3 persen sejak Mei 2017. Sedangkan dalam periode yang sama, dukungan Prabowo mengalami penurunan sekitar 8,5 persen.

Baca: Elektabilitas Jokowi Lebih Tinggi dari Prabowo, Gerindra: Wajar

Angka ini berubah dari tren pilpres 2014. Saat itu, Jokowi kalah dari Prabowo dengan perolehan suara 40,2 persen lawan 59,8 persen. "Bila tren ini berlanjut, peluang Jokowi untuk memenangkan pilpres di Jawa Barat semakin besar," kata Djayadi.

Advertising
Advertising

Menurut Djayadi, perubahan tren ini disebabkan berubahnya pandangan masyarakat Jawa Barat terhadap Jokowi. Djayadi menilai Jokowi menaruh perhatian khusus pada Jawa Barat, terbukti dengan sejumlah kunjungan dan beberapa proyek infrastruktur besar yang dikerjakan pemerintah di provinsi tersebut.

Baca: SMRC: Ridwan Kamil Berpeluang Menang Pilgub Jabar 2018

"Saya kira faktor utama karena masyarakat Jabar melihat Jokowi beda dengan dulu. Dia sudah menunjukkan karya-karyanya yang bisa dinilai," kata Djayadi.

Jika dikaitkan dengan konteks pemilihan gubernur Jawa Barat, SMRC mencatat bahwa suara pendukung Jokowi ini menyebar ke semua pendukung calon-calon gubernur potensial, kecuali Dedi Mulyadi. Dari simulasi lima nama, Jokowi unggul di kalangan pendukung Aa Gym (51,3 persen berbanding 44,7 persen dengan Prabowo), Deddy Mizwar (49,2 persen berbanding 45,9 persen), Dede Yusuf Macan Effendi (61,3 persen berbanding 37,7 persen), dan Ridwan Kamil (49,9 persen berbanding 46,3 persen). Di kalangan pendukung Dedi Mulyadi, Jokowi kalah dari Prabowo dengan perolehan 38,6 persen berbanding 54,4 persen.

Menurut Djayadi, Pilgub Jawa Barat itu penting karena provinsi ini menyumbang 18 persen pemilih nasional. Suara di Jawa Barat akan berpengaruh terhadap perolehan suara nasional dalam pemilu presiden 2019. Prediksi ini juga berkaca pada pilpres 2014. Dukungan Gubernur Jawa Barat Ahmad Heryawan kepada Prabowo Subianto saat itu, menurut Djayadi, berperan dalam memenangkan Prabowo di Jawa Barat.

Berita terkait

Jokowi: Daerah Kepulauan Indonesia Kekurangan Dokter Spesialis

9 menit lalu

Jokowi: Daerah Kepulauan Indonesia Kekurangan Dokter Spesialis

Jokowi mengatakan kemampuan produksi dokter spesialis Indonesia hanya 2.700 per tahun.

Baca Selengkapnya

Dirut PLN Paparkan Kesiapan Ekosistem Kendaraan Listrik

35 menit lalu

Dirut PLN Paparkan Kesiapan Ekosistem Kendaraan Listrik

PLN mendukung pengembangan ekosistem kendaraan listrik atau electric vehicle (EV) di tanah air

Baca Selengkapnya

Jokowi Luncurkan 6 Program Pendidikan Dokter Spesialis Berbasis Rumah Sakit

1 jam lalu

Jokowi Luncurkan 6 Program Pendidikan Dokter Spesialis Berbasis Rumah Sakit

Presiden Jokowi menyoroti pentingnya infrastruktur kesehatan negara dalam jangka panjang.

Baca Selengkapnya

Jokowi Disebut Ajukan Budi Gunawan Masuk Kabinet Prabowo

2 jam lalu

Jokowi Disebut Ajukan Budi Gunawan Masuk Kabinet Prabowo

Pengajuan nama Budi Gunawan oleh Jokowi, kata narasumber yang sama, bertujuan untuk meluluhkan Ketua Umum PDI Perjuangan Megawati Sukarnoputri.

Baca Selengkapnya

Luhut Minta Prabowo Jangan Bawa Orang 'Toxic' ke Pemerintahan, Siapa yang Dimaksud?

3 jam lalu

Luhut Minta Prabowo Jangan Bawa Orang 'Toxic' ke Pemerintahan, Siapa yang Dimaksud?

Luhut menyebut istilah toxic saat berpesan kepada Prabowo Subianto tentang pemerintahan mendatang. Siapa yang dimaksud Luhut?

Baca Selengkapnya

Pasokan Pupuk Subsidi Ditambah, Mentan Dorong Petani Memanfaatkan

18 jam lalu

Pasokan Pupuk Subsidi Ditambah, Mentan Dorong Petani Memanfaatkan

Menteri Pertanian (Mentan) Andi Amran Sulaiman meminta petani manfaatkan alokasi pupuk subsidi.

Baca Selengkapnya

Apa Itu Presidential Club yang Diusulkan Prabowo?

21 jam lalu

Apa Itu Presidential Club yang Diusulkan Prabowo?

Presidential Club berisi para eks presiden Indonesia yang akan saling berdiskusi dan bertukar pikiran untuk menjaga silaturahmi dan menjadi teladan.

Baca Selengkapnya

Microsoft Investasi Rp35,6 triliun di Malaysia, Bagaimana dengan di Indonesia?

1 hari lalu

Microsoft Investasi Rp35,6 triliun di Malaysia, Bagaimana dengan di Indonesia?

Microsoft siap investasi Rp35,6 triliun di Malaysia, bagaimana dengan rencana investasinya di Indonesia?

Baca Selengkapnya

Timnas Indonesia U-23 Bersiap Jalani Laga Playoff Olimpiade Paris 2024, Jokowi Optimistis Skuad Garuda Menang Lawan Guinea

1 hari lalu

Timnas Indonesia U-23 Bersiap Jalani Laga Playoff Olimpiade Paris 2024, Jokowi Optimistis Skuad Garuda Menang Lawan Guinea

Timnas Indonesia U-23 akan menghadapi Guinea di laga playoff Olimpiade Paris 2024 pada Kamis, 9 Mei mendatang.

Baca Selengkapnya

Sekjen Gerindra Tepis Anggapan Jokowi Jadi Penghalang Pertemuan Prabowo dan Megawati

1 hari lalu

Sekjen Gerindra Tepis Anggapan Jokowi Jadi Penghalang Pertemuan Prabowo dan Megawati

Justru, kata Muzani, Presiden Jokowi lah yang mendorong terselenggaranya pertemuan antara Prabowo dan Megawati.

Baca Selengkapnya