Cerita Mendagri Soal Pemberi Informasi di Balik OTT KPK

Rabu, 1 November 2017 16:12 WIB

Menteri Dalam, Negeri Tjahjo Kumolo, bersama Ketua Pansus RUU Pemilu, Lukman Edy (F-PKB), memberi penjelasan tentang pembahasan isu-isu krusial dalam RUU Pemilu yang masih alot. Pemerintah dan DPR berharap isu-isu tersebut dapat diputuskan secara musyawarah. Jakarta, 14 Juni 2017. TEMPO/Ahmad Faiz

TEMPO.CO, Yogyakarta - Menteri Dalam Negeri Tjahjo Kumolo rupanya masih gemas dengan operasi tangkap tangan (OTT) Komisi Pemberantasan Korupsi (KPK) terhadap Bupati Nganjuk Taufiqurrahman.

“Jam tiga sore Presiden Jokowi (memberikan) pengarahan (untuk) ingatkan jangan sampai kena OTT. Eh, jam setengah tujuh malam ada bupati yang kena,” ujarnya dalam seminar nasional dan bedah buku Bela Negara dan Kebangkitan Pemuda di Universitas Islam Negeri Sunan Kalijaga, Yogyakarta, Selasa, 31 Oktober 2017.

Taufiqurrahman terkena OTT KPK sehari setelah mengikuti acara di Istana Kepresidenan pada Selasa, 24 Oktober 2017. Hari itu, Presiden Joko Widodo mengumpulkan para bupati, wali kota, dan gubernur seluruh Indonesia di Istana Kepresidenan untuk diberikan arahan. Kala itu, Jokowi sempat menyinggung masalah OTT. "Ini pada takut semua sama OTT enggak?" kata Jokowi saat itu.

Baca juga: Bupati Nganjuk Ditangkap KPK Usai Arahan Jokowi Soal OTT

"Bayangannya (Bupati Nganjuk) mungkin, ‘Wah, sekalian rapat bersama Presiden di Jakarta mungkin lebih aman setoran-setoran yang masuk.’ Ternyata tetap digerebek KPK," ucap Tjahjo.

Tjahjo menuturkan aksi OTT itu sebagai gerak cepat KPK setelah menerima informasi dari orang-orang di lingkaran dalam bupati tersebut.

“Ujung-ujungnya, yang lapor (ke KPK), ya, orang-orang yang ditarik pungutan tadi. Kenapa kok enggak adil? Ada yang ditarik Rp 10 juta, tapi ada yang ditarik Rp 25 juta. Yang ditarik Rp 25 juta lalu lapor, selesai,” tuturnya.

Kasus OTT Bupati Nganjuk ini mengingatkan Tjahjo saat sepekan pertama menjabat Menteri Dalam Negeri. Kala itu, Kementerian Dalam Negeri juga digerebek KPK terkait dengan kasus korupsi pengadaan kartu tanda penduduk elektronik.

“Saya sampai melongo saat Kementerian Dalam Negeri digerebek. Hebat sekali KPK ini sampai bisa tahu (yang terlibat korupsi). Ternyata dari staf-staf (Kementerian Dalam Negeri) sendiri yang menginformasikan,” ujarnya.

Baca juga: Wakil Ketua KPK Basaria Sebut Bupati Nganjuk Nekat

Tjahjo mencontohkan, ada kasus yang mirip dengan OTT Bupati Nganjuk, yang menerapkan tarif berbeda dalam suap jual-beli jabatan. Tjahjo menuturkan, saat itu, ada lembaga Kesatuan Bangsa dan Politik (Kesbangpol) di suatu wilayah yang hendak meminta surat rekomendasi dari lembaga lain.

Sebelum mendapat surat rekomendasi itu, Kesbangpol meminta empat instansi di bawahnya iuran untuk uang pelicin sehingga surat bisa segera terbit. Ternyata iuran yang dipungut untuk tujuan menyuap itu jatahnya tidak dibagi sama rata. Tiga instansi diminta iuran Rp 25 juta dan satu instansi diminta iuran Rp 50 juta. Akhirnya satu instansi yang dipungut iuran paling besar itu kecewa dan melaporkan KPK sampai dilakukan OTT.

Tjahjo menambahkan, area rawan korupsi paling banyak mulai di perencanaan anggaran. “Jangan sampai pemda mau kalau ada anggota Dewan nongkrong di kantornya sebab itu rawan korupsi,” ujarnya.

PRIBADI WICAKSONO

Berita terkait

KPK Periksa Ketua RT hingga Kepala Protokol Kalsel untuk Cari Sahbirin Noor

9 menit lalu

KPK Periksa Ketua RT hingga Kepala Protokol Kalsel untuk Cari Sahbirin Noor

KPK menyatakan Sahbirin Noor melarikan diri setelah menjadi tersangka korupsi.

Baca Selengkapnya

Kuasa Hukum Sebut Sahbirin Noor Masih di Indonesia, tapi Tak Tahu di Mana

1 jam lalu

Kuasa Hukum Sebut Sahbirin Noor Masih di Indonesia, tapi Tak Tahu di Mana

Kuasa hukum Sahbirin Noor mengatakan kliennya tak mungkin ke luar negeri karena sudah dicekal.

Baca Selengkapnya

PK Eks Bupati Tanah Bumbu Mardani Maming Dikabulkan MA, Hukuman Diperingan

1 jam lalu

PK Eks Bupati Tanah Bumbu Mardani Maming Dikabulkan MA, Hukuman Diperingan

Mahkamah Agung mengabulkan permohonan PK Mardani Maming.

Baca Selengkapnya

Pengacara Tom Lembong Buka Suara Soal LHKPN Kliennya Tak Cantumkan Aset Rumah, Tanah, dan Kendaraan

3 jam lalu

Pengacara Tom Lembong Buka Suara Soal LHKPN Kliennya Tak Cantumkan Aset Rumah, Tanah, dan Kendaraan

Pengacara Tom Lembong akhirnya buka suara soal LHKPN yang dilaporkan kliennya tidak memiliki aset rumah, tanah, dan kendaraan.

Baca Selengkapnya

Massa Aksi 411 Kecam Cawe-Cawe Jokowi dalam Seleksi Pimpinan KPK

4 jam lalu

Massa Aksi 411 Kecam Cawe-Cawe Jokowi dalam Seleksi Pimpinan KPK

Pada reuni aksi 411 yang digelar di Patung Kuda Monas, seorang orator menyoroti cawe-cawe Jokowi dalam menentukan capim KPK.

Baca Selengkapnya

Kejagung Pindahkan Tahanan 3 Hakim PN Surabaya yang Bebaskan Ronald Tannur

4 jam lalu

Kejagung Pindahkan Tahanan 3 Hakim PN Surabaya yang Bebaskan Ronald Tannur

Kejagung memindahkan lokasi penahanan tiga hakim PN Surabaya yang membebaskan terpidana pembunuhan Ronald Tannur. Apa sebabnya?

Baca Selengkapnya

KPK Sebut Sahbirin Noor Melarikan Diri setelah Jadi Tersangka Kasus Dugaan Korupsi

4 jam lalu

KPK Sebut Sahbirin Noor Melarikan Diri setelah Jadi Tersangka Kasus Dugaan Korupsi

KPK mengungkapkan informasi tersebut dalam sidang praperadilan yang diajukan Sahbirin Noor di PN Jakarta Selatan.

Baca Selengkapnya

Pukat UGM: Penuntasan Kasus Firli Bahuri Tolok Ukur Kinerja Kapolda

7 jam lalu

Pukat UGM: Penuntasan Kasus Firli Bahuri Tolok Ukur Kinerja Kapolda

Kondisi penanganan perkara Firli Bahuri menjadi kondite untuk mengukur kinerja Irjen Karyoto, jika tidak selesai selama ia menjabat, ada kegagalan

Baca Selengkapnya

Kuasa Hukum Bantah Sahbirin Noor Menghilang seusai Jadi Tersangka KPK

15 jam lalu

Kuasa Hukum Bantah Sahbirin Noor Menghilang seusai Jadi Tersangka KPK

Kuasa hukum Sahbirin Noor percaya diri bisa sukses menggugat penetapan tersangka oleh KPK.

Baca Selengkapnya

Menteri Hukum soal Nama Capim KPK yang Diserahkan Jokowi ke DPR: Tunggu Keputusan Prabowo

1 hari lalu

Menteri Hukum soal Nama Capim KPK yang Diserahkan Jokowi ke DPR: Tunggu Keputusan Prabowo

Menteri Hukum Supratman Andi Agtas mengatakan bahwa Presiden Prabowo akan memberikan keputusan mengenai nasib Capim KPK yang diserahkan Jokowi.

Baca Selengkapnya