Anggota Tim Densus 88 Antiteror menggeledah salah satu rumah terduga teroris di Perumahan Cluster Sakura, Botania, Batam, Kepulauan Riau, 5 Agustus 2016. Densus 88 mengamankan enam orang terduga teroris. ANTARA/M N Kanwa
TEMPO.CO, Mataram - Aparat kepolisian gabungan masih melakukan pengejaran terhadap sisa anggota kelompok teroris yang kabur seusai kontak tembak di kawasan pegunungan perbatasan Kabupaten Bima dengan Bima Kota, Nusa Tenggara Barat. Diduga masih ada sejumlah anggota terduga teroris yang melarikan diri.
Wakil Kepala Kepolisian Daerah Nusa Tenggara Barat Komisaris Besar Tajuddin mengatakan upaya pengejaran dilakukan berdasarkan laporan lapangan tim gabungan dari Detasemen Khusus 88 Antiteror dibantu anggota kepolisian setempat. "Untuk identitasnya sudah ada, termasuk kelompoknya. Sekarang anggota masih di lapangan melakukan pengejaran," katanya, Selasa, 31 Oktober 2017.
Kontak tembak dengan kelompok teroris itu terjadi pada Senin pagi, sekitar pukul 09.50 Wita, di Gunung Ritu Asa Kota, Desa Mawu Rite, Kecamatan Ambalawi, Kabupaten Bima. Akibat kontak tembak tersebut, dua anggota dari kelompok teroris asal Bima dinyatakan tewas.
Menurut informasi yang dihimpun, identitas dua terduga teroris yang tewas dalam kontak tembak itu adalah Muhammad Amirullah alias One Dance, 37 tahun, dan Rahmad Fadhlidzil Jalal alias Yaman, 27 tahun. Saat ini dua jenazah terduga teroris masih ditempatkan di ruang autopsi Rumah Sakit Bhayangkara Mataram.
Terkait dengan pemindahan dua jenazah terduga teroris ini ke Mataram, pihak kepolisian telah meneruskan informasi tersebut ke keluarga almarhum. "Kami sudah menghubungi pihak keluarganya dan sekarang masih dalam perjalanan," ujar Tajuddin.