200 Hari Penyerangan Novel Baswedan, Kasusnya Jalan di Tempat

Reporter

Agung Sedayu

Selasa, 31 Oktober 2017 06:24 WIB

Penyidik KPK Novel Baswedan bercerita tentang rencana operasi besar matanya usai menjalani solat Dzuhur berjamaah di salah satu masjid Singapura, 15 Agustus 2017. TEMPO/Fransisco Rosarians

TEMPO.CO, Jakarta - Wakil Ketua Komisi Pemberantasan Korupsi Saut Situmorang mengatakan belum ada perkembangan signifikan dalam penyidikan kasus penyerangan terhadap penyidik senior KPK, Novel Baswedan. “Sejauh ini belum ada perubahan yang signifikan,” ujarnya di gedung KPK, Senin, 30 Oktober 2017.

Novel disiram air keras oleh dua pengendara sepeda motor dalam perjalanan pulang dari salat subuh di Masjid Al-Ihsan, yang tak jauh dari rumahnya, 11 April 2017. Akibatnya, mata kiri Novel terluka parah sehingga ia mesti menjalani perawatan di Singapore National Eye Centre sejak 12 April 2017 hingga sekarang.

Baca: 200 Hari Kasus Novel Baswedan, Pegawai KPK Gunakan Pita Hitam

Meski sudah 200 hari berlalu, kepolisian tidak kunjung berhasil menemukan pelaku serta otak penyerangan tersebut. Keluarga dan sejumlah tetangga yang menjadi saksi telah memberikan keterangan dan barang bukti, termasuk foto tiga orang mencurigakan yang dalam periode satu bulan sebelum penyerangan kerap terlihat berseliweran di sekitar rumah Novel. Namun tim gabungan Kepolisian Daerah Metro Jaya dan Kepolisian Resor Metro Jakarta Utara berkukuh masih kekurangan bukti serta informasi sehingga belum berhasil mengungkap kasus ini.

Menurut Saut, KPK terakhir kali mendapat informasi dari kepolisian saat bertemu dengan Kepala Polri Jenderal Tito Karnavian, Juni 2017. "Waktu itu pas ketemu Kapolri saja kami singgung sedikit, tapi itu juga belum ada kemajuan signifikan," dia menambahkan. Hingga kemarin pun, kata Saut, tidak ada perkembangan. "Kemajuannya belum. Biasanya kalau ada kemajuan mereka akan beri tahu kami.”

Pada Senin, 30 Oktober 2017, para pegawai KPK mengadakan upacara peringatan Sumpah Pemuda di halaman Gedung Merah Putih, kantor baru KPK. Dalam upacara tersebut, para pegawai mengenakan pita hitam sebagai simbol duka atas penyerangan terhadap Novel. "Hari ini 200 harinya kasus Novel, mari kita doakan untuk kesembuhannya," ucap Wakil Ketua KPK Laode Muhammad Syarif.

Baca juga: Koalisi Masyarakat Tagih Janji Polisi Soal Kasus Novel Baswedan

Advertising
Advertising

Menurut Laode, penggunaan pita hitam tersebut merupakan inisiatif Wadah Pegawai KPK sebagai bentuk simpati terhadap Novel sekaligus ungkapan duka karena pelaku penyerangan belum juga terungkap. "Itu secara spontan saja untuk memperingati 200 hari kasus Novel. Semoga pelaku penyiraman bisa ditemukan dalam waktu dekat," kata dia.

Laode mengatakan penyidikan kasus penyerangan Novel oleh kepolisian terus berjalan. "Kapolda memimpin langsung upaya pencarian itu,” ujarnya. Komunikasi informal antara pemimpin KPK dan Kepala Polri serta Kepala Polda Metro Jaya pun masih berlanjut. "Info terakhir tentang Novel, mereka menemukan beberapa clue, tetapi belum dipresentasikan.”

Ihwal permintaan Novel Baswedan supaya dibentuk tim independen, Laode mengatakan usul tersebut belum bisa diwujudkan. "(Pembentukan tim independen) itu belum jadi opsi karena Polri masih melakukan pekerjaannya. Menurut mereka, kasusnya sulit," katanya.

KARTIKA ANGGRAENI | ANTARA

Berita terkait

Berkas Kasus Firli Bahuri Mandek di Polda Metro, Penyidik Tak Kunjung Penuhi Permintaan Jaksa Penuntut Umum

3 jam lalu

Berkas Kasus Firli Bahuri Mandek di Polda Metro, Penyidik Tak Kunjung Penuhi Permintaan Jaksa Penuntut Umum

Kejaksaan Tinggi DKI Jakarta merasa tak ada kedala menangani kasus dugaan pemerasan oleh eks Ketua KPK Firli Bahuri.

Baca Selengkapnya

Eks Penyidik KPK Heran Nurul Ghufron Tak Paham Soal Trading In Influence Karena Minta Kerabatnya Dimutasi

5 jam lalu

Eks Penyidik KPK Heran Nurul Ghufron Tak Paham Soal Trading In Influence Karena Minta Kerabatnya Dimutasi

Wakil Ketua KPK Nurul Ghufron pernah meminta Kementan untuk memutasi kerabat atau keluarganya dari Jakarta ke Malang. Bakal jalani sidang etik.

Baca Selengkapnya

Nurul Ghufron Gugat ke PTUN, Dewas KPK Tetap Gelar Sidang Etik dan Anggap Kasusnya Tidak Kedaluwarsa

7 jam lalu

Nurul Ghufron Gugat ke PTUN, Dewas KPK Tetap Gelar Sidang Etik dan Anggap Kasusnya Tidak Kedaluwarsa

Dewas KPK tetap akan menggelar sidang etik terhadap Wakil Ketua Nurul Ghufron, kendati ada gugatan ke PTUN.

Baca Selengkapnya

Anggota Dewas KPK Albertina Ho Dilaporkan Nurul Ghufron, Ini Profil dan Kasus yang Pernah Ditanganinya

9 jam lalu

Anggota Dewas KPK Albertina Ho Dilaporkan Nurul Ghufron, Ini Profil dan Kasus yang Pernah Ditanganinya

Wakil Ketua KPK Nurul Ghufron laporkan anggota Dewas KPK Albertina Ho, eks Ketua Majelis Hakim PN Jakarta Selatan. Ini profilnya.

Baca Selengkapnya

Nurul Ghufron Laporkan Anggota Dewan Pengawas KPK Albertina Ho, Ini Tugas Dewas KPK

1 hari lalu

Nurul Ghufron Laporkan Anggota Dewan Pengawas KPK Albertina Ho, Ini Tugas Dewas KPK

Wakil Ketua KPK Nurul Ghufron melaporkan anggota Dewas KPK Albertina Ho. Berikut tugas dan fungsi Dewas KPK

Baca Selengkapnya

Kilas Balik Kasus Korupsi APD Covid-19 Rugikan Negara Rp 625 Miliar

1 hari lalu

Kilas Balik Kasus Korupsi APD Covid-19 Rugikan Negara Rp 625 Miliar

KPK masih terus menyelidiki kasus korupsi pada proyek pengadaan APD saat pandemi Covid-19 lalu yang merugikan negara sampai Rp 625 miliar.

Baca Selengkapnya

KPK Tak Kunjung Terbitkan Sprindik Baru Eddy Hiariej, Terhambat di Direktur Penyelidikan KPK atas Perintah Polri

1 hari lalu

KPK Tak Kunjung Terbitkan Sprindik Baru Eddy Hiariej, Terhambat di Direktur Penyelidikan KPK atas Perintah Polri

Sprindik Eddy Hiariej belum terbit karena Direktur Penyelidikan KPK Brijen Endar Priantoro tak kunjung meneken lantaran ada perintah dari Polri.

Baca Selengkapnya

Soal Sidang Etik Digelar pada 2 Mei, Nurul Ghufron Tuding Dewas KPK Tak Menghormati Hukum

1 hari lalu

Soal Sidang Etik Digelar pada 2 Mei, Nurul Ghufron Tuding Dewas KPK Tak Menghormati Hukum

Wakil Ketua KPK, Nurul Ghufron, mengatakan telah melaporkan dugaan pelanggaran etik anggota Dewas KPK Albertina Ho sejak bulan lalu.

Baca Selengkapnya

Laporkan Dewas KPK Albertina Ho, Nurul Ghufron Klaim Informasi Transaksi Keuangan Merupakan Data Pribadi

1 hari lalu

Laporkan Dewas KPK Albertina Ho, Nurul Ghufron Klaim Informasi Transaksi Keuangan Merupakan Data Pribadi

Wakil Ketua KPK Nurul Ghufron mengklaim informasi transaksi keuangan merupakan data pribadi yang bersifat rahasia.

Baca Selengkapnya

Konflik Nurul Ghufron dengan Anggota Dewas Albertina Ho, KPK: Tidak Ada Berantem

1 hari lalu

Konflik Nurul Ghufron dengan Anggota Dewas Albertina Ho, KPK: Tidak Ada Berantem

Juru bicara KPK Ali Fikri mengatakan laporan Nurul Ghufron tersebut murni pribadi.

Baca Selengkapnya