Jokowi: Ada Indoktrinasi Ideologi secara Halus dan Kekinian
Minggu, 29 Oktober 2017 09:34 WIB
TEMPO.CO, Jakarta - Presiden Joko Widodo atau Jokowi mengatakan, saat ini bermunculan ideologi-ideologi baru yang ingin mengganti Pancasila. Ideologi-ideologi itu muncul dengan indoktrinasi yang sangat halus, kekinian, dan terkadang menyentuh hati.
"Cara indoktrinasi yang digunakan sangat halus, sangat kekinian, dengan pendekatan-pendekatan yang akrab, yang kadang menyentuh hati kita," katanya, seperti dikutip dari siaran pers Deputi Bidang Protokol, Pers, dan Media Sekretariat Presiden Bey Machmudin, Minggu, 29 Oktober 2017.
Baca juga: Jokowi Minta Anak-anak Diajak ke Bank, Sawah, dan Hutan
Jokowi mengatakan hal itu saat menghadiri ulang tahun ke-58 Pemuda Pancasila di Hotel Sunan, Surakarta, Jawa Tengah, Sabtu malam, 28 Oktober 2017. Kehadiran Jokowi disambut antusias para Pemuda Pancasila. Bahkan, sebelum duduk di tempat yang telah disediakan, Jokowi bersalaman dengan hampir semua kader dan anggota Pemuda Pancasila yang hadir.
Dalam sambutannya, Jokowi berharap Pemuda Pancasila dapat menjadi panutan bagi pemuda-pemudi Indonesia dalam menjaga dan mengamalkan ideologi bangsa. Dia juga mengingatkan tentang cepatnya perubahan lanskap politik dan ekonomi global yang sedang terjadi saat ini. Masa transisi tersebut terjadi hampir di seluruh dunia, termasuk Indonesia.
"Kecepatannya luar biasa. Kita harus sadar juga bahwa nanti kalau global berubah, nasional pun juga akan bergerak. Kalau nasional gerak, tingkat daerah pun juga akan bergerak," ujarnya.
Baca juga: Jokowi Baca Puisi Sumpah Abadi di Acara Sumpah Pemuda
Karena itu, Jokowi berharap Pemuda Pancasila dapat mendukung pemerintah dalam mengantisipasi berbagai perubahan. Hal ini dilakukan agar Indonesia dapat mengejar ketertinggalan dan berkompetisi dengan negara lain. Presiden mengajak Pemuda Pancasila bekerja bersama pemerintah mewujudkan generasi Indonesia yang memiliki optimisme, semangat pembaharuan, dan inovasi dalam membangun Tanah Air.
"Di usia Pemuda Pancasila yang ke-58, marilah terus kita bergotong royong dengan pemerintah dalam membangun pemuda-pemudi Indonesia agar mereka menjadi generasi yang tangguh, inovatif, tahan banting, mengangkat bangsa ini ke masa keemasan Indonesia," ucapnya.
Turut hadir mendampingi Presiden dalam acara tersebut di antaranya Menteri Sekretaris Negara Pratikno, Menteri Pertahanan Ryamizard Ryacudu, Ketua Dewan Perwakilan Daerah Oesman Sapta Odang, Staf Khusus Presiden Johan Budi, dan Wali Kota Surakarta FX Hadi Rudyatmo.