(ki-ka) Wakil Sekretaris Jenderal Bidang Media dan Penggalangan Opini Partai Golkar Ace Hasan Syadzily, Sekjen Idrus Marham, Wasekjen Bidang Pemenangan Pemilu Sulawesi Selatan Abdillah Natsir, dan Wasekjen Bidang Pemenangan Pemilu Jawa Timur Misbakhun memberikan keterangan kepada wartawan di kantor DPP Partai Golkar, Slipi, Jakarta, 27 Oktober 2017. TEMPO/Putri.
TEMPO.CO, Jakarta - Sekretaris Jenderal Partai Golkar Idrus Marham mengatakan Partai NasDem menyepakati kader Golkar, Daniel Mutaqien Syaifuddin, menjadi calon wakil gubernur, berpasangan dengan Ridwan Kamil, dalam pemilihan kepala daerah Jawa Barat 2018 mendatang.
"NasDem lebih awal, kami sudah bicara dengan Ridwan Kamil, mendukung Daniel. Sudah lama kami bicarakan jauh-jauh sebelumnya," katanya ketika dihubungi melalui telepon pada Jumat, 27 Oktober 2017.
Idrus menuturkan partainya telah menjalin komunikasi resmi dengan NasDem ihwal hal tersebut. Dengan dua partai lain yang juga mendukung Ridwan Kamil, yakni Partai Kebangkitan Bangsa dan Partai Persatuan Pembangunan, kata Idrus, Golkar belum menjalin komunikasi secara formal.
"Ya, lain itu baru secara informal. Kami bicara telepon-teleponan, tetapi yang secara khusus kita bahas adalah NasDem," ujarnya.
Terkait dengan calon wakil gubernur yang diajukan partai lain, Idrus berharap keputusan bersama akan diambil berdasarkan tujuan memenangi kontestasi pilgub Jawa Barat. Sebelumnya, PPP mengajukan Bupati Tasikmalaya Uu Rizhanul Ulum untuk mendampingi Ridwan. PKB pun menyatakan belum sepakat ihwal calon tersebut.
"Namanya calon gubernur itu hanya satu dan calon wakil gubernur juga hanya satu maka kita lebih mengedepankan bagaimana kemenangan itu kita capai di provinsi Jabar," ucapnya.
Idrus berujar pilihan bakal cawagub jatuh pada Daniel lantaran Golkar menilai Daniel adalah kader muda dan berprestasi. Daniel adalah anak mantan Bupati Indramayu, Irianto M.S. Syaifuddin alias Yance. Idrus menganggap Daniel akan memberikan efek elektoral pada Ridwan Kamil. "Kami proyeksikan kemenangannya di atas 60 persen," tuturnya.
Dalam koalisi ini, Golkar memiliki jumlah kursi terbanyak, yaitu 17 kursi. Adapun PPP memiliki 9 kursi, PKB 7 kursi, dan NasDem 5 kursi.