ICW Anggap Wajar OTT Tiga Kepala Daerah di Jatim

Kamis, 26 Oktober 2017 21:38 WIB

Dua anggota penyidik KPK menunjukkan barang bukti uang yang diamankan dari Operasi Tangkap Tangan Bupati Nganjuk, di gedung KPK, Jakarta, 26 Oktober 2017. KPK berhasil menyita barang bukti uang sebesar Rp 298 juta yang diduga merupakan uang suap jual beli jabatan di Kabupaten Nganjuk. TEMPO/Imam Sukamto

TEMPO.CO, JAKARTA - Koordinator Indonesia Corruption Watch (ICW), Adnan Topan Husodo menilai Operasi Tangkap Tangan (OTT) KPK peda tiga kepala daerah di Jawa Timur dalam kurun waktu tiga bulan dinilai hal yang wajar. Menurutnya, Jawa Timur memiliki banyak wilayah administratif di tingkat kota dan kabupaten seperti di Jawa Barat dan Jawa Tengah.

"Sehingga kalau kebetulan yang ditangkap dari daerah itu (Jawa Timur) ya itu kan merepresentasikan luasnya dan banyaknya wilayah administratif, sehingga ya menjadi logis kalau di daerah jawa timur sudah ada tiga," kata Adnan kepada Tempo di Kantor ICW, Kamis, 26 Oktober 2017.

Menurut Adnan, kegiatan OTT bukan aktivitas yang ditargetkan atau disengaja. Hal itu dikarenakan KPK bergerak berdasarkan laporan atau informasi yang diperoleh dari berbagai pihak.

BACA:Bupati Nganjuk Kena OTT KPK setelah 7 Bulan Menang Praperadilan

"Jadi tidak perlu menduga-duga apakah ini unsur kesengajaan atau bukan. Karena kalau pendekatannya sengaja ya semua daerah memiliki problem yg sama kok," ujarnya.

Adnan menilai maraknya OTT menjadi pekerjaan rumah bagi partai politik untuk melakukan pembenahan tata kelola maupun pembinaan para kadernya. Melalui pembinaan yang berkualitas, parpol diharapkan mampu menghadirkan calon kepala daerah yang berintegritas dan bertanggung jawab dalam menjalankan pemerintahan ketika berhasil terpilih oleh masyarakat setempat.

Advertising
Advertising

BACA:Bupati Nganjuk Ditangkap KPK Usai Arahan Jokowi Soal OTT

"Kalau korupsinya birokrasi juga karena problem kepala daerahnya. Kepala daerah yang punya semangat reformasi biasanya juga akan bisa menertibkan birokrasinya dengan baik," ucap Adnan.

Adnan mengungkapkan bahwa rawan tidaknya sebuah daerah akan potensi korupsi ditentukan oleh berbagai macam faktor seperti kebebasan media melakukan pengawasan, kekuatan masyarakat sipil, seberapa kritis karakter masyarakat, sistem pengendalian internal di organisasi pemerintahan, dan fungsi pengawasan parlemen daerah.

"Kemudian seleksi calon kepala daerahnya yang dilakukan oleh partai. Orang baik sudah lahir lewat mekanisme pilkada. Kita membutuhkan lebih banyak orang-orang baik," ucapnya.

BACA: Sekali Sebulan, Kepala Daerah di Jawa Timur Kena OTT

Sebelumnya Rabu, 2 Agustus 2017, KPK melakukan operasi tangkap tangan (OTT) terhadap Bupati Pamekasan, Jawa Timur yaitu Ahmad Syafii Yasin. Ahmad merupakan Bupati Pamekasan dua periode dari 2003-2008 hingga 2013-2018.

Berikutnya pada Sabtu, 16 September 2017, giliran Wali Kota Batu, Jawa Timur, Eddy Rumpoko yang ditangkap tangan oleh KPK. Eddy merupakan Wali Kota Batu dua periode yaitu 2007-2012 dan 2012-2017. Sehari pasca penangkapan, Eddy ditetapkan sebagai tersangka penerima suap pengadaan barang dan jasa di Pemerintah Kota Batu tahun 2017. Suap diberikan oleh seorang pengusaha bernama Filipus.

Kemudian pada Rabu 25 Oktober 2017, KPK melakukan Operasi Tangkap Tangan (OTT) Bupati Nganjuk, Jawa Timur, Taufiqqurahman dalam operasi tangkap tangan. Taufiqqurahman juga menjabat sebagai bupati dalam dua periode yaitu 2008-2013 dan 2013-2018. Juru bicara KPK Febri Diansyah mengatakan Taufiqqurahman ditangkap bersama dengan sejumlah pejabat dan pihak swasta di beberapa lokasi di Jakarta dan Jawa Timur.

KARTIKA ANGGRAENI | FAJAR PEBRIANTO

Berita terkait

Kejati Bali Lakukan OTT Anggota Bendesa Adat yang Diduga Lakukan Pemerasan Investasi

2 hari lalu

Kejati Bali Lakukan OTT Anggota Bendesa Adat yang Diduga Lakukan Pemerasan Investasi

Kejati Bali melakukan operasi tangkap tangan (OTT) terhadap oknum Bendesa Adat di Bali. Bendesa itu diduga melakukan pemerasan investasi.

Baca Selengkapnya

Polda Metro Jaya Selidiki Pertemuan Alexander Marwata dan Eks Kepala Bea Cukai Yogya, ICW: Keliru

12 hari lalu

Polda Metro Jaya Selidiki Pertemuan Alexander Marwata dan Eks Kepala Bea Cukai Yogya, ICW: Keliru

Peneliti ICW Diky Anandya mengatakan, pertemuan Alexander Marwata dan Eko Darmanto dilakukan dalam rangka aduan masyarakat pada Maret 2023.

Baca Selengkapnya

KPK Akhirnya Tetapkan Bupati Sidoarjo sebagai Tersangka, Eks Penyidik: Lambat Mengambil Langkah Hukum

17 hari lalu

KPK Akhirnya Tetapkan Bupati Sidoarjo sebagai Tersangka, Eks Penyidik: Lambat Mengambil Langkah Hukum

Eks Penyidik KPK Yudi Purnomo mempertanyakan lambatnya penetapan tersangka terhadap Bupati Sidoarjo Ahmad Muhdlor Ali alias Gus Muhdlor

Baca Selengkapnya

ICW Sebut Remisi Terlihat Diobral untuk para Koruptor

22 hari lalu

ICW Sebut Remisi Terlihat Diobral untuk para Koruptor

Sebanyak 240 narapidana korupsi di Lapas Sukamiskin mendapat remisi Idul Fitri

Baca Selengkapnya

Remisi terhadap Koruptor Dinilai Bermasalah Setelah Pencabutan PP 99 Tahun 2012

25 hari lalu

Remisi terhadap Koruptor Dinilai Bermasalah Setelah Pencabutan PP 99 Tahun 2012

Eks Penyidik KPK Yudi Purnomo Harahap menilai remisi terhadap para koruptor lebih mudah setelah pencabutan PP 99 Tahun 2012 oleh Mahkamah Agung.

Baca Selengkapnya

Reaksi Pengamat dan Aktivis Antikorupsi Soal Wacana KPK dan Ombudsman Dilebur

26 hari lalu

Reaksi Pengamat dan Aktivis Antikorupsi Soal Wacana KPK dan Ombudsman Dilebur

Muncul kabar bahwa KPK dan Ombudsman akan dilebur, bagaimana respons aktivis antikorupsi dan para pengamat?

Baca Selengkapnya

Awal Mula Berhembus Kabar KPK Digabung dengan Ombudsman

29 hari lalu

Awal Mula Berhembus Kabar KPK Digabung dengan Ombudsman

tersiar kabar KPK akan dihapuskan lalu digabungkan dengan Ombudsman, bagaimana awalnya?

Baca Selengkapnya

Pimpinan KPK Ungkap OTT Sering Bocor, Eks Penyidik Bandingkan Kinerja Kejaksaan Bongkar Korupsi Timah

29 hari lalu

Pimpinan KPK Ungkap OTT Sering Bocor, Eks Penyidik Bandingkan Kinerja Kejaksaan Bongkar Korupsi Timah

Eks Penyidik KPK Yudi Purnomo Harahap mengatakan pernyataan pimpinan KPK bahwa informasi soal OTT sering bocor adalah bentuk pesimisme.

Baca Selengkapnya

Wacana Peleburan KPK dengan Ombudsman, Apa Tanggapan ICW dan IM57+ Institute?

30 hari lalu

Wacana Peleburan KPK dengan Ombudsman, Apa Tanggapan ICW dan IM57+ Institute?

Wakil Ketua KPK Alexander Marwata menyebut adanya kemungkinan KPK dan Ombudsman akan digabung.

Baca Selengkapnya

Korupsi di PT Timah Berlangsung Sejak 2015, ICW Heran Pejabat Daerah Seolah Tak Tahu

30 hari lalu

Korupsi di PT Timah Berlangsung Sejak 2015, ICW Heran Pejabat Daerah Seolah Tak Tahu

ICW meminta Kejaksaan Agung tak hanya mengejar pelaku secara personal, tapi korporasi dalam kasus korupsi di kawasan IUP PT Timah.

Baca Selengkapnya