DPR Gelar Uji Kelayakan Terakhir untuk 18 Calon Dubes Indonesia

Selasa, 24 Oktober 2017 09:28 WIB

Presiden Jokowi (kedua kanan) bersama Ibu Negara Iriana Joko Widodo (kanan) bersiap memberikan ucapan selamat kepada para Duta Besar Indonesia usai pelantikan di Istana Negara, Jakarta, 18 Mei 2017. Presiden melantik enam Duta Besar Luar Biasa Berkuasa Penuh (LBBP) Indonesia untuk negara sahabat. ANTARA/Puspa Perwitasari

TEMPO.CO, Jakarta - Komisi Luar Negeri Dewan Perwakilan Rakyat RI hari ini akan menggelar proses uji kepatutan dan kelayakan (fit and proper test) terakhir terhadap 18 calon duta besar Indonesia. “Kemarin sudah 13 orang, sekarang tinggal lima orang lagi,” kata Ketua Komisi Luar Negeri, Abdul Kharis Almasyhari kepada Tempo, Selasa, 24 Oktober 2017.

Sebanyak 18 nama telah diajukan oleh pemerintah untuk menjadi calon duta besar Indonesia di sejumlah negara. Para calon berasal dari berbagai latar belakang, mulai dari kepolisian, advokat, hingga pejabat aktif di Kementerian. Salah satu yang dicalonkan adalah advokat Todung Mulya Lubis. Ia dicalonkan untuk menjadi dubes Indonesia untuk Norwegia.

Baca: Dubes AS Minta Maad atas Insiden Ditolaknya Panglima TNI

Abdul mengatakan semua calon diperlakukan sama dalam uji kepatutan dan kelayakan. Komisi Luar Negeri menguji berbagai aspek dari 18 calon, mulai dari penguasaan bahasa, hingga pemahaman terhadap daerah penempatan nantinya. “Harus paham betul kondis negara tempat mereka nanti,” ujarnya.

Uji kepatutan dan kelayakan terhadap lima calon lagi sedianya digelar hari ini pukul 10.00 WIB nanti. “Namun karena ada rapat paripurna, jadi kita tunda dulu sampai rapat itu selesai,” kata Abdul.

Advertising
Advertising

Baca: Andrianof Minta Maaf Belum Bisa Jadi Duta Besar untuk Spanyol

Berikut adalah 18 calon dubes RI yang diajukan :

1. Ade Padmo Sarwono (ASEAN)
2. Arif Havas Oegroseno (Jerman)
3. Djauhari Oratmangun (Tiongkok merangkap Mongolia, berkedudukan di Beijing)
4. Hermono (Spanyol dan UNWTO)
5. Hersindaru Arwityo Ibnu Wiwoho Wahyutomo (Portugal)
6. Inspektur Jenderal Iza Fadri (Myanmar)
7. Inspektur Jenderal M. Amhar Azeth, S.H (Romania merangkap Rep. Moldova berkedudukan di Bucharest)
8. Marina Estella Anwar Bey (Peru merangkap Negara Plurinasional Bolivia berkedudukan di Lima)
9. Muliaman Darmansyah Hadad (Swiss merangkap Keharyapatihan Liechtenstein berkedudukan di Bern)
10. Niniek Kun Naryatie (Republik Argentina merangkap Republik Paraguay dan Republik Oriental Uruguay berkedudukan di Buenos Aires)
11. R. P. Pratito Soeharyo (Laos)
12. Raden Mohammad Benyamin Scott Carnadi (Republik Fiji merangkap Republik Kiribari, Republik Nauru dan Tuvalu, berkedudukan di Suva)
13. Rossalis Rusman Adenan (Sudan)
14. Salman Al Farisi (Afsel merangkap Kerajaan Lesotho, Kerajaan Swaziland dan Republik Botswana, berkedudukan di Pretoria)
15. Sinyo Harry Sarundajang (Filipina merangkap Republik Kepulauan Marshall dan Republik Palau, berkedudukan di Manilla)
16. Sudirman Haseng (Kamboja)
17. Sudjatmiko (Brunei Darussalam)
18. Todung Mulya Lubis (Norwegia)

Berita terkait

2 WNI Dapat Penghargaan Bintang Jasa Musim Semi 2024 dari Jepang

22 jam lalu

2 WNI Dapat Penghargaan Bintang Jasa Musim Semi 2024 dari Jepang

2 WNI mendapat penganugerahan bintang jasa musim semi 2024 karena jasa-jasa mereka dalam memperkokoh hubungan Jepang dan Indonesia

Baca Selengkapnya

Israel Panggil Duta Besar Negara-negara Pendukung Keanggotaan Penuh Palestina di PBB

9 hari lalu

Israel Panggil Duta Besar Negara-negara Pendukung Keanggotaan Penuh Palestina di PBB

Israel akan memanggil duta besar negara-negara yang memilih keanggotaan penuh Palestina di PBB "untuk melakukan protes"

Baca Selengkapnya

Iran Panggil Duta Besar Inggris, Prancis dan Jerman karena Mengecam Serangan ke Israel

16 hari lalu

Iran Panggil Duta Besar Inggris, Prancis dan Jerman karena Mengecam Serangan ke Israel

Kementerian Luar Negeri Iran memanggil Duta Besar Inggris, Prancis dan Jerman di Teheran setelah ketiga negara mengecam serangan Iran ke Israel.

Baca Selengkapnya

Kembali Dukung UNRWA, Jepang Salurkan Dana Rp555,8 Miliar

27 hari lalu

Kembali Dukung UNRWA, Jepang Salurkan Dana Rp555,8 Miliar

Pemerintah Jepang akan menyalurkan dana sebesar US$35 juta atau sekitar Rp555,86 miliar kepada badan PBB untuk pengungsi Palestina (UNRWA)

Baca Selengkapnya

Retno Marsudi Ingin Dunia Fokus pada 3 Hal Ini untuk Atasi Perang Gaza

28 hari lalu

Retno Marsudi Ingin Dunia Fokus pada 3 Hal Ini untuk Atasi Perang Gaza

Retno Marsudi menekankan Indonesia dan negara-negara Arab fokus pada tiga hal utama, terkait perang Gaza. Diantaranya resolusi PBB dijalankan.

Baca Selengkapnya

Penjelasaan Wakil Duta Besar Jerman untuk Indonesia soal Kisruh TPPO Mahasiswa

29 hari lalu

Penjelasaan Wakil Duta Besar Jerman untuk Indonesia soal Kisruh TPPO Mahasiswa

Wakil Duta Besar Jerman untuk Indonesia, Thomas Graf, buka suara ihwal polemik dugaan TPPO berkedok magang mahasiswa yang melibatkan negaranya.

Baca Selengkapnya

Indonesia dan Australia Rayakan 75 Tahun Hubungan Diplomatik

33 hari lalu

Indonesia dan Australia Rayakan 75 Tahun Hubungan Diplomatik

Australia dan Kementerian Luar Negeri RI pada 28 Maret meresmikan peluncuran kampanye perayaan 75 tahun hubungan diplomatik kedua negara.

Baca Selengkapnya

Jepang Krisis Tenaga Kerja, Butuh Banyak Pekerja dari Indonesia

35 hari lalu

Jepang Krisis Tenaga Kerja, Butuh Banyak Pekerja dari Indonesia

Duta Besar Jepang untuk Indonesia mengungkap alasan negaranya banyak membuka lowongan kerja bagi warga negara Indonesia.

Baca Selengkapnya

Jepang Tertarik Kembangkan Proyek untuk IKN, dari Lift hingga Teknologi Smart City

35 hari lalu

Jepang Tertarik Kembangkan Proyek untuk IKN, dari Lift hingga Teknologi Smart City

Jepang telah menyampaikan 25 surat pernyataan niat untuk kerja sama pembangunan di IKN.

Baca Selengkapnya

LSM Indonesia Gugat Jepang karena Fukushima, Dubes Jelaskan Alasan Tak Datangi Pengadilan

36 hari lalu

LSM Indonesia Gugat Jepang karena Fukushima, Dubes Jelaskan Alasan Tak Datangi Pengadilan

Pemerintah Jepang digugat oleh dua organisasi Indonesia atas pelepasan air radioaktif dari PLTN Fukushima ke Samudra Pasifik.

Baca Selengkapnya