PPP: Pasangan Jokowi dalam Pilpres 2019 Harus Kalangan Santri

Senin, 23 Oktober 2017 15:58 WIB

Musyawarah Kerja Nasional IV Partai Persatuan Pembangunan resmi ditutup di Hotel Mercure, Ancol, Jakarta, 25 Februari 2016. Tempo/Angelina Anjar Sawitri

TEMPO.CO, Semarang - Partai Persatuan Pembangunan memberi syarat kepada Presiden Joko Widodo jika ingin menjaring calon pendamping dalam pemilihan presiden (pilpres 2019). Ketua Umum PPP Romahurmuzziy menilai pendamping Jokowi yang ideal haruslah berasal dari kalangan pro-Islam, antikomunis, dan jauh dari kesan keberpihakan kepada Cina. "Dia harus memiliki tiga kriteria yang tepat. Tiga citra ini relevan dengan Hari Santri," ujarnya, Senin, 23 Oktober 2017.

Baca: Hasil Survei Sebut Jokowi Menang jika Pilpres Digelar Sekarang

Menurut Romi, panggilan Romahurmuzziy, ketiga syarat tersebut merupakan strategi untuk menangkal label negatif yang terus disematkan kepada Jokowi. Banyak lawan politik Jokowi yang menyerang peluang keterpilihannya kembali pada 2019 dengan menggaungkan isu seolah Jokowi pro terhadap kepentingan ekonomi Cina, pendukung komunis, dan anti-Islam. "Ini modal negatif yang akan disematkan para anti-Jokowers yang harus bisa dibawa dalam pencalonan ke depan," katanya.

Karena pertimbangan tersebut, Romi menilai sosok calon pendamping Jokowi mesti berasal dari kalangan santri. Sebab, kalangan santri merepresentasikan kelompok penentang paham komunisme, yang menganggap agama sebagai candu. Begitupun dengan sentimen anti-Cina. Romi menilai ketiga label tersebut sangat menentukan personifikasi sosok kandidat dalam ajang pemilihan. "Personifikasi merupakan strategi marketing dalam praktik politik," ucapnya.

Baca: Begini Kriteria Pendamping Jokowi di Pilpres versi SMRC

Menurut Romi, peluang keterpilihan Jokowi juga akan ditentukan dukungan partai koalisi kepada pemilih di tingkat akar rumput. Semua partai pendukung, kata dia, punya pekerjaan besar mengkampanyekan keberhasilan pemerintahan Jokowi. Romi belum bisa menyebut siapa sosok yang paling layak mendampingi Jokowi. "Saat ini, PPP masih fokus menata kelembagaan internal untuk mengejar target sebagai partai politik yang masuk ke daftar tiga besar," tuturnya.

Berita terkait

Timnas Indonesia U-23 Bersiap Jalani Laga Playoff Olimpiade Paris 2024, Jokowi Optimistis Skuad Garuda Menang Lawan Guinea

1 jam lalu

Timnas Indonesia U-23 Bersiap Jalani Laga Playoff Olimpiade Paris 2024, Jokowi Optimistis Skuad Garuda Menang Lawan Guinea

Timnas Indonesia U-23 akan menghadapi Guinea di laga playoff Olimpiade Paris 2024 pada Kamis, 9 Mei mendatang.

Baca Selengkapnya

Sekjen Gerindra Tepis Anggapan Jokowi Jadi Penghalang Pertemuan Prabowo dan Megawati

11 jam lalu

Sekjen Gerindra Tepis Anggapan Jokowi Jadi Penghalang Pertemuan Prabowo dan Megawati

Justru, kata Muzani, Presiden Jokowi lah yang mendorong terselenggaranya pertemuan antara Prabowo dan Megawati.

Baca Selengkapnya

Pengamat Sebut Ide Prabowo Bentuk Presidential Club Bagus, tapi Ada Problem

12 jam lalu

Pengamat Sebut Ide Prabowo Bentuk Presidential Club Bagus, tapi Ada Problem

Pengamat Politik Adi Prayitno menilai pembentukan presidential club memiliki dua tujuan.

Baca Selengkapnya

Jokowi Teken UU Desa, Pengamat Soroti Anggaran hingga Potensi Politik Dinasti

13 jam lalu

Jokowi Teken UU Desa, Pengamat Soroti Anggaran hingga Potensi Politik Dinasti

Salah satu poin penting dalam UU Desa tersebut adalah soal masa jabatan kepala desa selama 8 tahun dan dapat dipilih lagi untuk periode kedua,

Baca Selengkapnya

Membedah 5 Poin Krusial dalam UU Desa yang Baru

17 jam lalu

Membedah 5 Poin Krusial dalam UU Desa yang Baru

Beleid itu menyatakan uang pensiun sebagai salah satu hak kepala desa. Namun, besaran tunjangan tersebut tidak ditentukan dalam UU Desa.

Baca Selengkapnya

Relawan Jokowi Imbau PDIP Tak Cari Kambing Hitam Setelah Ganjar-Mahfud Kalah Pilpres

18 jam lalu

Relawan Jokowi Imbau PDIP Tak Cari Kambing Hitam Setelah Ganjar-Mahfud Kalah Pilpres

Panel Barus, mengatakan setelah Ganjar-Mahfud meraih suara paling rendah, PDIP cenderung menyalahkan Jokowi atas hal tersebut.

Baca Selengkapnya

Respons Jokowi hingga Luhut Soal Komposisi Kabinet Prabowo

21 jam lalu

Respons Jokowi hingga Luhut Soal Komposisi Kabinet Prabowo

Jokowi mengatakan dia dan pihak lain boleh ikut berpendapat jika dimintai saran soal susunan kabinet Prabowo-Gibran.

Baca Selengkapnya

Sorotan Media Asing Soal Luhut Buka Kemungkinan Kewarganegaraan Ganda bagi Diaspora , Apa Alasan dan Syaratnya?

21 jam lalu

Sorotan Media Asing Soal Luhut Buka Kemungkinan Kewarganegaraan Ganda bagi Diaspora , Apa Alasan dan Syaratnya?

Menkomarinves Luhut Pandjaoitan buka kemungkinan kewarganegaraan ganda untuk diaspora. Apa saja alasan dan syaratnya?

Baca Selengkapnya

Ketahui 3 Aturan Baru Tentang Kepala Desa Dalam UU Desa

22 jam lalu

Ketahui 3 Aturan Baru Tentang Kepala Desa Dalam UU Desa

Pemerintah akhirnya mengesahkan UU Desa terbaru yang telah diteken Jokowi dan diwacanakan perubahannya sejak Mei 2022. Apa saja aturan barunya?

Baca Selengkapnya

Prabowo Ingin Buat Presidential Club, Tanggapan Jokowi hingga Pengamat Politik

22 jam lalu

Prabowo Ingin Buat Presidential Club, Tanggapan Jokowi hingga Pengamat Politik

Prabowo Subianto berkeinginan membuat klub kepresidenan atau presidential club

Baca Selengkapnya