PolMark: Kemiskinan Masih Jadi Masalah Selama 3 Tahun Jokowi-JK

Minggu, 22 Oktober 2017 17:31 WIB

(Dari kiri) CEO PolMark Indonesia Eep Saefulloh Fatah, praktisi media Hersubeno Arief, pengamat politik LIPI Siti Zuhro, Sekretaris Jenderal Partai Amanat Nasional Eddy Soeparno, Sekjen Partai Kebangkitan Bangsa Abdul Kadir Karding, dan Sekjen Partai Gerindra Ahmad Muzani dalam acara "Diskusi Publik Tiga Tahun Jokowi-JK dan Calon Penantang Jokowi 2019: Laporan Survei Nasional" di Restoran Batik Kuring, Jakarta pada Minggu, 22 Oktober 2017. TEMPO/Putri.

TEMPO.CO, Jakarta - Hasil survei PolMark Indonesia menyatakan kemiskinan masih menjadi persoalan selama 3 tahun Joko Widodo-Jusuf Kalla. "Dari pertanyaan persoalan bangsa saat ini, sebanyak 27,7 persen memilih jawaban masyarakat masih berada dalam garis kemiskinan," kata CEO PolMark Indonesia Eep Saifulloh Fatah dalam diskusi publik bertema "Tiga Tahun Jokowi-JK dan calon penantang Jokowi 2019: Laporan Survei Nasional" di Restoran Batik Kuring, Jakarta, Ahad, 22 Oktober 2017.

Selain mengenai kemiskinan, responden menyatakan persoalan lain yang masih membelit adalah harga-harga kebutuhan pokok terus meningkat (19,6 persen), korupsi merajalela (14,2 persen), sulit mendapat pekerjaan (6,5 persen), akses layanan kesehatan belum baik dan pelayanan kesehatan gratis belum merata di seluruh daerah (6,1 persen), diskriminasi ras, suku, dan agama (5,3 persen), serta sejumlah persoalan lain.

Baca: Survei PolMark: Kepuasan Publik terhadap Jokowi 67,5 Persen

Terkait dengan kinerja Jokowi, Eep mengatakan 42,7 persen responden menyatakan tidak setuju ketika disodori pertanyaan apakah saat ini lapangan pekerjaan lebih tersedia dan mudah didapat. Angka ini, kata dia, sama persis dengan jumlah responden yang tidak setuju bahwa kebutuhan pokok lebih tersedia dan harganya lebih terjangkau.

Kendati mengeluhkan masalah kemiskinan, PolMark juga mencatat 67,5 persen responden puas dengan kinerja Jokowi. Sedangkan responden yang mengaku tidak puas 25,4 persen.

Survei PolMark
soal 3 tahun Jokowi JK dilakukan pada 9-20 September 2017 dengan 2.250 responden di 32 provinsi. Metode yang digunakan adalah multi-stage random sampling dengan margin of error ± 2,1 persen serta tingkat kepercayaan 95 persen.

Berita terkait

Indef Teliti Rasio Penciptaan Kerja Era Jokowi Vs SBY, Hasilnya?

20 Februari 2018

Indef Teliti Rasio Penciptaan Kerja Era Jokowi Vs SBY, Hasilnya?

Menurut penelitian Indef, Rasio Penciptaan Kerja dalam tiga tahun masa pemerintah Jokowi masih di bawah era pemerintahan SBY.

Baca Selengkapnya

Wasekjen Demokrat: Jokowi Mulai Ditinggal Kalangan Terdidik

15 Februari 2018

Wasekjen Demokrat: Jokowi Mulai Ditinggal Kalangan Terdidik

Wasekjen Partai Demokrat Rachland Nashidik mengatakan bahwa Presiden Jokowi mulai kehilangan dukungan dari kalangan terdidik.

Baca Selengkapnya

Jokowi: Kondisi Saat Ini Lebih Baik Dibanding Tiga Tahun Lalu

6 Desember 2017

Jokowi: Kondisi Saat Ini Lebih Baik Dibanding Tiga Tahun Lalu

Presiden Jokowi mengklaim kondisi perekonomian saat ini lebih baik daripada 3 tahun lalu ketika ia baru pemerintah, meski pertumbuhan di bawah target.

Baca Selengkapnya

Ditanya Soal Kerja Kabinet, Jokowi: Ini Arahnya Reshuffle Pasti

6 November 2017

Ditanya Soal Kerja Kabinet, Jokowi: Ini Arahnya Reshuffle Pasti

Jokowi menganggap Kabinet Kerja bekerja dengan memuaskan karena bisa mengikuti ritmenya. Jokowi enggan menjawab reshuffle.

Baca Selengkapnya

Incar 2 Periode, Jokowi Ingin Pastikan Proyek Strategis Selesai

6 November 2017

Incar 2 Periode, Jokowi Ingin Pastikan Proyek Strategis Selesai

Banyak proyek strategis yang baru selesai di tahun 2020an menurut Presiden Jokowi.

Baca Selengkapnya

Jokowi Jelaskan Alasan Pengalihan PMN Trans Sumatera ke LRT

6 November 2017

Jokowi Jelaskan Alasan Pengalihan PMN Trans Sumatera ke LRT

Presiden Jokowi menganggap pemerintah akan merugi puluhan triliun jika LRT tidak diprioritaskan.

Baca Selengkapnya

Kenapa Jokowi Bangun Akses Baru Sentra Ekonomi?

6 November 2017

Kenapa Jokowi Bangun Akses Baru Sentra Ekonomi?

Pembangunan akses didahulukan Jokowi dengan pertimbangan bisa memicu transaksi ekonomi.

Baca Selengkapnya

Jokowi Nilai Swasta Ogah Bangun Infrastruktur Dengan Untung Kecil

6 November 2017

Jokowi Nilai Swasta Ogah Bangun Infrastruktur Dengan Untung Kecil

Pengusaha swasta menolak atau enggan mengerjakan proyek-proyek luar Jawa yang ditawarkan Presiden Jokowi.

Baca Selengkapnya

Jokowi Anggap BUMN Harus 'Tertekan' Supaya Bisa Cari Pendanaan

6 November 2017

Jokowi Anggap BUMN Harus 'Tertekan' Supaya Bisa Cari Pendanaan

Presiden Jokowi menganggap 'tekanan' mendorong BUMN lebih inovatif dalam mencari pendanaan infrastruktur

Baca Selengkapnya

Jokowi: Kalau Nyari Dukungan Politik, Saya Bangun Jawa Saja

6 November 2017

Jokowi: Kalau Nyari Dukungan Politik, Saya Bangun Jawa Saja

Presiden Jokowi menegaskan bahwa dirinya tidak mencari imbal politik dan ekonomi cepat dari proyek infrastruktur.

Baca Selengkapnya