Pengamat: Pembahasan RUU Penyiaran Sarat Kepentingan Politik

Sabtu, 21 Oktober 2017 14:01 WIB

Diskusi fraksi PKS tentang RUU Penyiaran di ruang fraksi PKS, Nusantara I DPR, Jakarta, 24 Mei 2017. TEMPO/Diko Oktara

TEMPO.CO, Jakarta - Direktur Indonesia New Media Watch Agus Sudibyo menilai pembahasan Rancangan Undang-Undang tentang Penyiaran oleh Dewan Perwakilan Rakyat sarat kepentingan politik. Sebab, menurut dia, pembahasan RUU Penyiaran dilakukan dua tahun menjelang pemilihan umum 2019.

"RUU penyiaran dibahas ketika situasi politik sedang genting-gentingnya. RUU ini hendak disahkan dua tahun menjelang pemilu legislatif dan pemilu presiden," kata Agus dalam diskusi bertema “RUU Penyiaran, Demokrasi, dan Masa Depan Media” di Warung Daun, Cikini, Jakarta Pusat, Sabtu, 21 Oktober 2017.

Baca: Pembahasan RUU Penyiaran Terhambat, Ini Penyebabnya

Agus menduga tarik-menarik kepentingan politik dalam pembahasan RUU Penyiaran menjadi begitu dominan. Hal itu, menurut dia, perlu diantisipasi agar jangan sampai RUU Penyiaran lebih banyak mengakomodasi kepentingan politik dan bisnis. "Sehingga kepentingan publik dinomortigakan," ujarnya.

Ia pun memperingatkan bahwa pembahasan RUU di Dewan selalu erat kaitannya dengan konteks politik. Ia khawatir terburu-burunya pengesahan RUU Penyiaran hanya dijadikan alat politik partai menjelang pemilu. "Ini sangat dominan karena yang aktif dalam pembahasan adalah parpol, politikus, dan asosiasi industri," ucap Agus.

Baca: Revisi UU Penyiaran, Lembaga Penyiaran Raksasa Diduga Bermain

Anggota Badan Legislasi DPR, Luthfi Andi Mutty, mengatakan RUU Penyiaran ini sudah dibahas sejak 2008. "Ada sistem kerja yang tidak mengenal carry over. Yang dibahas di periode lalu tidak otomatis dilanjutkan, tapi mulai dari awal," katanya.

Politikus Partai NasDem itu mengakui ada perbedaan pendapat saat pembahasan RUU Penyiaran. Beberapa di antaranya terkait dengan pemegang dan sistem operasi antara single mux dan multipleks, serta migrasi penyiaran analog ke digital. "Sekarang masih tahap harmonisasi di Baleg," ujar Luthfi.

Berita terkait

Politisi Nasdem Sebut RUU Penyiaran Bisa Menyasar Penyebar Video Asusila

15 November 2020

Politisi Nasdem Sebut RUU Penyiaran Bisa Menyasar Penyebar Video Asusila

Anggota Komisi I DPR menyatakan RUU Penyiaran bisa menjerat penyebar video asusila.

Baca Selengkapnya

Menkominfo Johnny Plate: Rakyat Beli TV Digital, Siarannya Analog

12 November 2019

Menkominfo Johnny Plate: Rakyat Beli TV Digital, Siarannya Analog

Menteri Komunikasi dan Informatika Johnny Plate menyebutkan dalam hal siaran televisi Indonesia sangat tertinggal.

Baca Selengkapnya

Kemenko Polhukam Akan Kawal Revisi RUU Penyiaran

24 Mei 2018

Kemenko Polhukam Akan Kawal Revisi RUU Penyiaran

Revisi RUU Penyiaran mandek di Badan Legislasi DPR lebih dari setahun.

Baca Selengkapnya

Bahas RUU Penyiaran, DPR Rapat Dengan Kominfo Minggu Depan

5 April 2018

Bahas RUU Penyiaran, DPR Rapat Dengan Kominfo Minggu Depan

Dewan Perwakilan Rakyat (DPR) berencana melakukan rapat dengan Kementerian Komunikasi dan Informatika (Kominfo) membahas RUU Penyiaran

Baca Selengkapnya

DPR Kembali Bahas RUU Penyiaran

5 April 2018

DPR Kembali Bahas RUU Penyiaran

DPR membahas RUU Penyiaran secara tertutup.

Baca Selengkapnya

RUU Penyiaran Diminta Segera Selesai Tahun Ini

21 Februari 2018

RUU Penyiaran Diminta Segera Selesai Tahun Ini

DPR dan Pemerintah sepakat menggunakan sistem hybrid multiplexing dalam RUU Penyiaran. Setidaknya ada empat hal lain mengganjal dalam RUU Penyiaran.

Baca Selengkapnya

RUU Penyiaran Mandek 12 Bulan, Ini Rencana Ketua Baleg

26 Januari 2018

RUU Penyiaran Mandek 12 Bulan, Ini Rencana Ketua Baleg

Pembahasan revisi Rancangan Undang-Undang (RUU) Pernyiaran akan terus dilakukan.

Baca Selengkapnya

Pembahasan RUU Penyiaran Mandek 1 Tahun, Ini Sebabnya

26 Januari 2018

Pembahasan RUU Penyiaran Mandek 1 Tahun, Ini Sebabnya

Ketua Baleg DPR menjelaskan penyebab mandeknya pembahasan RUU Penyiaran.

Baca Selengkapnya

MK Minta Koalisi Perbaiki Permohonan Uji Materi Iklan Rokok

31 Oktober 2017

MK Minta Koalisi Perbaiki Permohonan Uji Materi Iklan Rokok

MK meminta koalisi memperbaiki permohonan uji materi atas UU Penyiaran dan UU Pers yang menyangkut iklan rokok.

Baca Selengkapnya

Diduga Ada Campur Tangan Pemilik Modal dalam RUU Penyiaran

23 Oktober 2017

Diduga Ada Campur Tangan Pemilik Modal dalam RUU Penyiaran

RUU Penyiaran dibahas kembali di DPR. Pembahasan yang mendekati Pemilu 2019 ini dinilai sarat kepentingan politik.

Baca Selengkapnya