DPR Godok Densus Antikorupsi, Ini Kata Agung Laksono

Kamis, 19 Oktober 2017 06:27 WIB

Ketua Dewan Pakar Partai Golkar Agung Laksono menyempatkan diri menengok ribuan karangan bunga yang bertengger di halaman Balai Kota, Jumat, 28 April 2017. TEMPO/Larissa

TEMPO.CO, Jakarta - Mantan Ketua Dewan Perwakilan Rakyat Agung Laksono setuju dengan rencana pembentukan Detasemen Khusus Antikorupsi. Agung menilai pembentukan Densus Antikorupsi akan menjadi momentum bagi kepolisian dan kejaksaan untuk berbenah.

"Pemikirannya saya sependapat (dengan gagasan membentuk densus), bahwa kepolisian dan kejaksaan harus segera membenahi diri," kata Agung usai acara Seminar Nasional Fraksi Partai Golkar MPR RI dengan tema "Revitalisasi Ideologi Pancasila sebagai Landasan Perjuangan Partai Golkar di Hotel Kartika Chandra, Jakarta pada Kamis, 19 Oktober 2017.

Baca: Jokowi Tak Mau Komentari Soal Densus Antikorupsi Sebelum Ratas

Menurut dia, kepolisian dan kejaksaan perlu membangun kepercayaan bahwa program pemberantasan korupsi sudah bisa dilakukan oleh kedua instansi tersebut. Ia pun menyinggung soal pembentukan Komisi Pemberantasan Korupsi. KPK, kata dia, dibentuk ketika kejaksaan dan kepolisian dianggap tak menangani perkara korupsi.

"(Jika) Program pemberantasan korupsi sudah bisa dilakukan oleh kedua instansi itu, KPK tidak diperlukan lagi," kata Ketua Dewan Pakar Partai Golkar ini.

Komisi Hukum DPR kini tengah menggodok Densus Antikorupsi bersama Kepolisian RI. Ide ini mencuat dalam rapat dengar pada 23 Mei 2017. Kapolri Jenderal Tito Karnavian kemudian melakukan kajian soal densus ini.

Baca juga: Wiranto Akan Gelar Rapat Khusus Soal Densus Antikorupsi

Tito kemudian memaparkan soal Densus Antikorupsi. Ia mengatakan korpsnya akan menugaskan 3.560 personel untuk densus tersebut. Rencananya densus itu akan bekerja hingga ke tingkat provinsi, kabupaten/kota, dan pedesaan. Tito juga berencana meminta anggaran sebesar Rp 2,6 triliun untuk satuan ini.

Agung menambahkan, dia mempersilakan saja pembentukan Densus Antikorupsi. "Saya termasuk yang monggo silakan. Dilihat toh nanti ada proses yang harus dilalui di DPR karena minta anggaran Rp 2,6 triliun. Kita tunggu formatnya seperti apa," kata Agung.

Advertising
Advertising

Berita terkait

Ketahui 3 Aturan Baru Tentang Kepala Desa Dalam UU Desa

13 jam lalu

Ketahui 3 Aturan Baru Tentang Kepala Desa Dalam UU Desa

Pemerintah akhirnya mengesahkan UU Desa terbaru yang telah diteken Jokowi dan diwacanakan perubahannya sejak Mei 2022. Apa saja aturan barunya?

Baca Selengkapnya

Permintaan Tambah Masa Jabatan Kepala Desa Dikabulkan, Kok Bisa?

13 jam lalu

Permintaan Tambah Masa Jabatan Kepala Desa Dikabulkan, Kok Bisa?

Permintaan para kepala desa agar masa jabatannya ditambah akhirnya dikabulkan pemerintah. Samakah hasilnya dengan UU Desa?

Baca Selengkapnya

DPR Agendakan Rapat Evaluasi Pemilu 2024 dengan KPU pada 15 Mei

14 jam lalu

DPR Agendakan Rapat Evaluasi Pemilu 2024 dengan KPU pada 15 Mei

KPU sebelumnya tidak menghadiri undangan rapat Komisi II DPR karena bertepatan dengan masa agenda sidang sengketa Pilpres 2024.

Baca Selengkapnya

Amnesty Desak DPR dan Pemerintah Buat Aturan Ketat Impor Spyware

1 hari lalu

Amnesty Desak DPR dan Pemerintah Buat Aturan Ketat Impor Spyware

Amnesty mendesak DPR dan pemerintah membuat peraturan ketat terhadap spyware yang sangat invasif dan dipakai untuk melanggar HAM

Baca Selengkapnya

KPK Temukan Dokumen dan Bukti Elektronik soal Proyek Pengadaan Rumah Dinas saat Geledah Kantor Setjen DPR

2 hari lalu

KPK Temukan Dokumen dan Bukti Elektronik soal Proyek Pengadaan Rumah Dinas saat Geledah Kantor Setjen DPR

KPK menemukan beberapa dokumen yang berhubungan dengan proyek dugaan korupsi pengadaan perlengkapan rumah dinas DPR dalam penggeledahan.

Baca Selengkapnya

Said Iqbal Yakin Partai Buruh Masuk Senayan pada Pemilu 2029

3 hari lalu

Said Iqbal Yakin Partai Buruh Masuk Senayan pada Pemilu 2029

Presiden Partai Buruh Said Iqbal menyakini partainya masuk ke Senayan pada pemilu 2029 mendatang.

Baca Selengkapnya

KPK Geledah Gedung Setjen DPR, Simak 5 Poin tentang Kasus Ini

3 hari lalu

KPK Geledah Gedung Setjen DPR, Simak 5 Poin tentang Kasus Ini

KPK melanjutkan penyelidikan kasus dugaan korupsi pengadaan sarana kelengkapan rumah jabatan anggota DPR RI tahun anggaran 2020

Baca Selengkapnya

Reaksi DPR Soal Arab Saudi Izinkan Pemegang Semua Jenis Visa Lakukan Umrah

3 hari lalu

Reaksi DPR Soal Arab Saudi Izinkan Pemegang Semua Jenis Visa Lakukan Umrah

DPR menyatakan kebijakan Arab Saudi bertolak belakang dengan Undang-Undang tentang Penyelenggaraan Ibadah Haji dan Umrah.

Baca Selengkapnya

Ditolak Partai Gelora untuk Gabung Kubu Prabowo, PKS Tak Masalah Jadi Koalisi atau Oposisi

4 hari lalu

Ditolak Partai Gelora untuk Gabung Kubu Prabowo, PKS Tak Masalah Jadi Koalisi atau Oposisi

Partai Gelora menyebut PKS selalu menyerang Prabowo-Gibran selama kampanye Pilpres 2024.

Baca Selengkapnya

Gerindra Klaim Suaranya di Papua Tengah Dirampok

5 hari lalu

Gerindra Klaim Suaranya di Papua Tengah Dirampok

Gerindra menggugat di MK, karena perolehan suaranya di DPR RI dapil Papua Tengah menghilang.

Baca Selengkapnya