3 Tahun Jokowi-JK, Fahri Hamzah Menilai Pemerintah Belum Solid

Reporter

Syafiul Hadi

Kamis, 19 Oktober 2017 19:05 WIB

Wakil Ketua DPR Fahri Hamzah menemui wartawan di Media Center DPR setelah rapat pimpinan yang membahas pergantian dirinya sebagai wakil ketua. Senin, 25 April 2016. TEMPO/Ahmad Faiz

TEMPO.CO, Jakarta - Wakil Ketua Dewan Perwakilan Rakyat Fahri Hamzah menilai masih ada kekurangan dalam tiga tahun pemerintah Presiden Joko Widodo. Salah satunya, kata dia, adalah masalah soliditas Kabinet Kerja.

"Kalau saya mengevaluasi pemerintahan, yang belum mantap itu soliditas. Kedua, ya janji kampanyenya itu memudar," ujar Fahri Hamzah saat ditemui di Kompleks Parlemen, Senayan, Kamis, 19 Oktober 2017.

Baca: Tiga Tahun Jokowi-JK, Angka Kemiskinan Turun

Menurut Fahri, Kabinet Kerja kurang solid karena Jokowi gagal sebagai solidarity maker. Selama ini, kata Fahri, Jokowi kurang merangkul orang-orang dalam kabinetnya. "Dan tidak ada yang membantu Pak Jokowi merangkul kabinet. Kalau kita lihat pertengkaran-pertengkaran ini kan nyata," ucapnya.

Fahri melihat soliditas pengelolaan kabinet serta pengelolaan pemerintahan secara umum memudar. Sebab, kata dia, janji-janji kampanye Jokowi tidak terinternalisasi dengan baik ke anggota kabinet sehingga tidak menjadi dasar persatuan kerja. "Itu yang membuat kemudian tidak saja janjinya memudar, tetapi juga memudar semangat kerja dan kekompakan di dalam kabinet," katanya.

Simak: INDEF: Kemiskinan Jadi Tantangan 3 Tahun Jokowi-JK

Fahri berujar, dalam dua tahun sisa pemerintahan ini, seharusnya Jokowi dapat meningkatkan kinerjanya. Sebab, dia melanjutkan, seluruh survei mengatakan ada kekecewaan publik terhadap Jokowi. "Ada perasaan tidak jelas masa depannya, ada tingkat kesejahteraan yang mulai menurun, daya beli yang mulai menurun, ini hati-hati," tuturnya.

Fahri mengatakan, dalam sisa dua tahun ini, akan menjadi masalah besar jika soliditas Kabinet Kerja Jokowi tidak ditingkatkan. Apalagi, dia meneruskan, sebentar lagi sudah memasuki tahun politik dan anggota kabinet sudah mulai berpikir tentang 2019. "Itu bisa berbahaya, tambah kacau kabinetnya. Waspada saja, Pak Jokowi," ujarnya.

Berita terkait

Tolak PKS Gabung Koalisi Prabowo, Kilas Balik Luka Lama Waketum Partai Gelora Fahri Hamzah dengan PKS

2 hari lalu

Tolak PKS Gabung Koalisi Prabowo, Kilas Balik Luka Lama Waketum Partai Gelora Fahri Hamzah dengan PKS

Kabar PKS gabung koalisi pemerintahan Prabowo-Gibran membuat Wakil Ketua Umum Partai Gelora Fahri Hamzah keluarkan pernyataan pedas.

Baca Selengkapnya

Partai Gelora Tolak PKS Gabung Prabowo, Alasan yang Mengemuka dan Luka Konflik Internal Masa Lalu

3 hari lalu

Partai Gelora Tolak PKS Gabung Prabowo, Alasan yang Mengemuka dan Luka Konflik Internal Masa Lalu

Waketum Partai Gelora Fahri meminta PKS mempertimbangkan dengan matang keputusan bergabung atau tidak dengan pemerintahan Prabowo Subianto.

Baca Selengkapnya

Reaksi Pengamat dan Aktivis Antikorupsi Soal Wacana KPK dan Ombudsman Dilebur

25 hari lalu

Reaksi Pengamat dan Aktivis Antikorupsi Soal Wacana KPK dan Ombudsman Dilebur

Muncul kabar bahwa KPK dan Ombudsman akan dilebur, bagaimana respons aktivis antikorupsi dan para pengamat?

Baca Selengkapnya

Saat Grace Natalie PSI 'Senggol' Gelora dan PKB soal Lonjakan Suara

4 Maret 2024

Saat Grace Natalie PSI 'Senggol' Gelora dan PKB soal Lonjakan Suara

Partai Gelora dan PKB 'disenggol' Grace Natalie PSI soal lonjakan suara dalam quick count sebuah lembaga survei. Apa kata Gelora dan PKB?

Baca Selengkapnya

Respons Fahri Hamzah soal Partai Gelora Alami Lonjakan Suara

3 Maret 2024

Respons Fahri Hamzah soal Partai Gelora Alami Lonjakan Suara

Partai Gelora menjadi sorotan selain PSI karena mengalami lonjakan suara dalam real count sementara KPU

Baca Selengkapnya

Fahri Hamzah dan Partai Gelora Setuju Ambang Batas Parlemen Dihapuskan

2 Maret 2024

Fahri Hamzah dan Partai Gelora Setuju Ambang Batas Parlemen Dihapuskan

Wakil Ketua Umum Partai Gelora Fahri Hamzah mengatakan ambang batas parlemen atau parliamentary threshold harus dihapuskan. Hal

Baca Selengkapnya

Jika Prabowo-Gibran Menang: Akankah Bahlil, Habiburokhman, Grace Natalie, Gus Miftah hingga Raffi Ahmad Jadi Menteri?

18 Februari 2024

Jika Prabowo-Gibran Menang: Akankah Bahlil, Habiburokhman, Grace Natalie, Gus Miftah hingga Raffi Ahmad Jadi Menteri?

Jika Prabowo-Gibran menang, pendukung utama seperti Habiburokhman, Grace Natalie, Bahlil, Zulhas, hingga Gus Miftah dan Raffi Ahmad bisa jadi menteri?

Baca Selengkapnya

Film Dirty Vote Ulas Dugaan Permainan Aturan KPU untuk Loloskan Partai Gelora di Pemilu 2024

12 Februari 2024

Film Dirty Vote Ulas Dugaan Permainan Aturan KPU untuk Loloskan Partai Gelora di Pemilu 2024

Bagaimana dugaan permainan aturan KPU untuk meloloskan Partai Gelora yang diulas di film Dirty Vote?

Baca Selengkapnya

Timnas Amin Minta Fahri Hamzah Tak Sombong Bilang Anies dan Cak Imin Bakal Jadi Tersangka

1 Februari 2024

Timnas Amin Minta Fahri Hamzah Tak Sombong Bilang Anies dan Cak Imin Bakal Jadi Tersangka

Timnas Amin Minta Fahri Hamzah Tak Sombong Bilang Anies dan Cak Imin Bakal Jadi Tersangka

Baca Selengkapnya

Ganjar Janji Lanjutkan Pembangunan Jokowi tapi Tak Pakai Kacamata Kuda, Apa Artinya?

26 Desember 2023

Ganjar Janji Lanjutkan Pembangunan Jokowi tapi Tak Pakai Kacamata Kuda, Apa Artinya?

Ganjar berjanji melanjutkan pembangunan yang dilakukan Presiden Jokowi bila menang dalam Pilpres 2024, tapi tak dengan kacamata kuda. Apa artinya?

Baca Selengkapnya