Menteri Luar Negeri Retno Bicara Media Massa dan Resolusi Konflik

Selasa, 17 Oktober 2017 23:34 WIB

Retno Marsudi . NTB Scanpix/Hakon Mosvold Larsen via REUTERS

TEMPO.CO, Jakarta - Menteri Luar Negeri Retno Marsudi mendorong media massa untuk menghasilkan liputan bermutu, yang mendorong harmoni antar-umat beragama. Media punya peran penting membawa pesan-pesan damai bagi dunia. “Tapi, masih ada kebijakan redaksional yang seringkali memanas-manasi ketika terjadi konflik antar kelompok agama,” kata Menlu Retno dalam Konferensi bertajuk Reporting Religion in Asia di Universitas Multimedia Nusantara, 17 Oktober 2017.

Retno diundang untuk membuka konferensi di hadapan 70 peserta, yang di antaranya merupakan sejumlah jurnalis dari kawasan Asia peliput isu agama. Konferensi yang digelar hingga 19 Oktober itu digelar The International Association of Religion Journalist (IARJ) dan Serikat Jurnalis untuk Keberagaman atau Sejuk.

Menurut dia, media seharusnya serius mendalami peliputan isu agama dan memberikan solusi ketika terjadi konflik, bukan malah memanas-manasi. Media punya pengaruh kuat membentuk pola pikir masyarakat global menuju perdamaian dunia. Retno menyoroti meningkatnya intoleransi keagamaan. Islam dihubungankan dengan kekerasan dan terorisme. Padahal, Islam dan agama yang lain, kata Retno mengajarkan tenggang rasa dan perdamaian.

Ia juga menyebutkan penggunaan media sosial seringkali menampilkan ujaran kebencian dan menyasar anak-anak muda. Penggunaan media sosial untuk menebar kebencian menurut dia semakin kuat pengaruhnya. Untuk mengatasi maraknya kebencian, media, tokoh agama, dan masyarakat perlu bekerja sama untuk menumbuhkan harmoni antar-umat beragama di era digital.

Kementeian Luar Negeri, kata dia menaruh perhatian pada dialog antar-agama dan budaya. Dia mencontohkan langkah Indonesia dalam menjalankan dialog dengan Myanmar dalam kasus kekerasan terhadap etnis Rohingya. Lima pekan terakhir, Retno menjalankan diplomasi kemanusiaan antar-umat beragama secara maraton dengan Myanmar dan Bangladesh. Indonesia mengusulkan empat rumusan yakni perdamaian, perlindungan terhadap semua orang terlepas dari etnis, penyelesaian tanpa kekerasan, dan bantuan kemanusiaan.

Ketua The International Association of Religion Journalist (IARJ), Douglas Todd mengatakan Indonesia tidak hanya negara dengan populasi muslim terbesar, tetapi juga menjadi tempat membangun hubungan yang sehat antar-umat beragama yaang beragam dan budaya. Indonesia kali ini menjadi negara pertama di Asia yang menyelenggarakan konferensi jurnalis peliput isu agama.

Berita terkait

Israel Resmi Beri Tahu PBB Soal Pemutusan Hubungan dengan UNRWA

1 hari lalu

Israel Resmi Beri Tahu PBB Soal Pemutusan Hubungan dengan UNRWA

Pemerintah Israel menyatakan telah secara resmi memberi tahu PBB tentang keputusannya untuk memutus hubungan dengan UNRWA

Baca Selengkapnya

Indonesia Tertarik Bergabung, Apa Itu BRICS?

6 hari lalu

Indonesia Tertarik Bergabung, Apa Itu BRICS?

BRICS adalah organisasi kerja sama ekonomi global yang namanya berasal dari negara-negara pendirinya: Brasil, Rusia, India, Cina, dan Afrika Selatan.

Baca Selengkapnya

Indonesia Sampaikan Keinginan Bergabung dengan BRICS

11 hari lalu

Indonesia Sampaikan Keinginan Bergabung dengan BRICS

Proses Indonesia untuk bergabung menjadi anggota BRICS telah dimulai.

Baca Selengkapnya

Temui Menlu India, Sugiono Bahas Kerja Sama Pangan

11 hari lalu

Temui Menlu India, Sugiono Bahas Kerja Sama Pangan

Menlu Sugiono bertemu dengan menlu India untuk membahas kerja sama, salah satunya soal pangan.

Baca Selengkapnya

Tugas Pertama Menteri Luar Negeri Sugiono dari Prabowo, Hadiri KTT BRICS 2024 dan Bawa Isu Perdamaian Dunia

11 hari lalu

Tugas Pertama Menteri Luar Negeri Sugiono dari Prabowo, Hadiri KTT BRICS 2024 dan Bawa Isu Perdamaian Dunia

Menteri Luar Negeri Sugiono mendapat tugas pertama dari Prabowo untuk hadiri KTT BRICS 2024 di Rusia. Ini yang disampaikannya di sana.

Baca Selengkapnya

Top 3 Dunia : Sugiono Jalani Tugas Pertama sebagai Menteri Luar Negeri

12 hari lalu

Top 3 Dunia : Sugiono Jalani Tugas Pertama sebagai Menteri Luar Negeri

Top 3 dunia pada 23 Oktober 2024 didominasi pemberitaan soal Sugiono yang mengawali tugasnya sebagai menteri luar negeri dengan hadir di KTT BRICS

Baca Selengkapnya

Jadi Utusan Khusus Presiden, Gus Miftah Ungkap Permintaan Prabowo

13 hari lalu

Jadi Utusan Khusus Presiden, Gus Miftah Ungkap Permintaan Prabowo

Gus Miftah menuturkan Prabowo selalu menitip pesan tentang menjaga persatuan dan kerukunan umat beragama jauh sebelum jadi presiden.

Baca Selengkapnya

Menlu Sugiono Bukan dari Diplomat, Apa Kelebihan dan Kekurangannya?

13 hari lalu

Menlu Sugiono Bukan dari Diplomat, Apa Kelebihan dan Kekurangannya?

Pengamat berkomentar soal kelebihan dan kekurangan Menlu Sugiono dari kalangan non-diplomat.

Baca Selengkapnya

Menlu Sugiono Singgah Dulu ke Kampung Halaman Sebelum Hadiri BRICS di Rusia

14 hari lalu

Menlu Sugiono Singgah Dulu ke Kampung Halaman Sebelum Hadiri BRICS di Rusia

Sugiono mendatangi kampung halamannya di Aceh sebelum menjalan tugas pertama sebagai menteri luar negeri.

Baca Selengkapnya

Pengamat Sebut Isu Timur Tengah Harus Jadi Prioritas Menlu Sugiono

14 hari lalu

Pengamat Sebut Isu Timur Tengah Harus Jadi Prioritas Menlu Sugiono

Pengamat menyebut permasalahan di Timur Tengah dan Asia-Pasifik harus segera menjadi perhatian Menlu Sugiono.

Baca Selengkapnya