Cerita Pembongkaran Kios di Jalur Puncak Rusuh

Reporter

Antara

Kamis, 12 Oktober 2017 14:45 WIB

Ilustrasi kerusuhan. Getty Images

TEMPO.CO, Cianjur - Penertiban kios di sepanjang Jalur Puncak, Cianjur, Jawa Barat, rusuh, Rabu, 11 Oktober 2017. Kericuhan terjadi setelah pedagang yang sudah puluhan tahun mengais rezeki dengan membuka kios kopi dan rokok di sepanjang jalur tersebut menolak untuk ditertibkan.

"Jelas kami kecewa dan menolak karena pemerintah dengan seenaknya menertibkan, tanpa mereka pikirkan nasib kami yang sehari-hari mengais rezeki untuk biaya hidup keluarga kami," kata Dedi Fals, 43 tahun, pedagang di Jalan Raya Pasekon, Cipanas, Rabu.

Berita lain: Rusuh di Puncak, Penjaga Vila Siapkan Bom Molotov

Pedagang sempat memblokir jalan dengan membakar material kayu dari bongkaran kios di tengah jalan. Akibatnya, antrean panjang kendaraan terjadi di sepanjang Jalur Puncak.

Namun aksi tersebut tidak berlangsung lama setelah petugas gabungan menyingkirkan material yang dibakar serta memberikan waktu untuk pedagang menyampaikan aspirasinya pada beberapa orang petugas.

Pedagang kecewa dengan kebijakan penertiban yang dilakukan Pemkab Cianjur terhadap ratusan kios yang sudah berdiri sejak puluhan tahun itu. Mereka menilai pembongkaran tanpa memberikan solusi untuk pedagang agar dapat kembali mengais rezeki.

Menurut Dedi, seharusnya Pemkab Cianjur memberikan solusi bijak dengan merelokasi pedagang ke lokasi lain untuk kembali berjualan. "Ini tidak, mereka main bongkar saja, sementara kami harus memikirkan nasib kami sendiri," katanya.

Uus Hendra, 42, warga Kampung Cijedil RT 02/01, Desa Cijedil, Kecamatan Cugenang, bingung dengan rencana Satpol PP Cianjur untuk menertibkan puluhan pedagang yang ada di sepanjang jalur tersebut.

Petugas penegak peraturan daerah (perda) itu memberikan tenggang waktu hingga Selasa atau berbarengan dengan dikeluarkannya surat peringatan ketiga. "Kami tidak tahu harus pindah berdagang ke mana kalau warung yang kami tempati untuk mencari rezeki selama hampir delapan tahun ini harus ditertibkan," katanya.

Kepala Bagian Humas Pemkab Cianjur Pratama Nugraha mengatakan, pada dasarnya bangunan milik pedagang telah menyalahi aturan karena berdiri di lahan yang bukan peruntukannya. Terlebih lokasi tersebut termasuk ke dalam jalan nasional yang menjadi tanggung jawab pemerintah pusat.

Sehingga, kata dia, ratusan kios harus dibongkar. Salah satunya untuk mencegah kerusakan saluran air dan merusak jalan. Pembongkaran tersebut merupakan instruksi dari Kementerian PUPR yang memuat perintah agar pemerintah daerah menertibkan bangunan yang berada di saluran air dan bahu jalan.

"Berdasarkan kebijakan pemkab karena kios tersebut bukan bangunan resmi maka tidak ada relokasi dan pedagang sadar akan hal tersebut. Sehingga tidak banyak tuntutan relokasi sampai sejauh ini," katanya.

Hingga saat ini, Pemkab Cianjur belum memiliki kebijakan lebih lanjut terkait nasib pedagang. Wacana relokasi sejauh ini belum menjadi opsi pemerintah setempat.

Namun pembongkaran yang berujung rusuh itu dilakukan untuk menjawab instruksi pemerintah pusat yang nantinya berdampak pada pelebaran jalan dari wilayah Bogor.

ANTARA

Baca juga: Pak Presiden, Ternyata Inilah Pemicu Heboh Senjata Brimob

Berita terkait

Ibu Kota Haiti Chaos: Crazy Rich dan Toko Dirampok, Mayat Bergelimpangan di Jalanan

44 hari lalu

Ibu Kota Haiti Chaos: Crazy Rich dan Toko Dirampok, Mayat Bergelimpangan di Jalanan

Haiti dilanda kerusuhan setelah geng kriminal menguasai negara ini dan memaksa perdana menteri Ariel Henry mundur.

Baca Selengkapnya

Bawaslu RI Ungkap Potensi Kerawanan Pilkada 2024, Kerusuhan Selalu Ada

48 hari lalu

Bawaslu RI Ungkap Potensi Kerawanan Pilkada 2024, Kerusuhan Selalu Ada

Bawaslu RI menyebut potensi kerawanan Pilkada 2024 dikarenakan persaingan yang sangat tinggi antarcalon kepala daerah.

Baca Selengkapnya

Situasi Makin Kacau, Geng Kriminal Haiti Ancam Perang Saudara Jika PM Tak Mundur

55 hari lalu

Situasi Makin Kacau, Geng Kriminal Haiti Ancam Perang Saudara Jika PM Tak Mundur

Haiti dikuasai geng kriminal yang mengancam akan melakukan pembantaian massal jika Perdana Menteri Ariel Henry tak mundur dari jabatannya.

Baca Selengkapnya

34 Terdakwa Kerusuhan Aksi Bela Rempang Dituntut Beragam, Dari 3 Bulan Sampai 10 Bulan

59 hari lalu

34 Terdakwa Kerusuhan Aksi Bela Rempang Dituntut Beragam, Dari 3 Bulan Sampai 10 Bulan

Kerusuhan di Pulau Rempang antara warga dan aparat pecah pada 7 Agustus 2023. Warga menolak pengukuran lahan yang dilakukan pemerintah

Baca Selengkapnya

Perang Suku di Papua Nugini Tewaskan 64 Orang, Mayat-mayat Tergeletak di Jalanan

19 Februari 2024

Perang Suku di Papua Nugini Tewaskan 64 Orang, Mayat-mayat Tergeletak di Jalanan

Papua Nugini dilanda perang suku terbesar dalam sejarah. PM Australia ikut resah.

Baca Selengkapnya

Ketidaksetaraan Jadi Pemicu Kerusuhan Sampit 2001

18 Februari 2024

Ketidaksetaraan Jadi Pemicu Kerusuhan Sampit 2001

Apa pemicu kerusuhan Sampit? Kondisi ekonomi yang sulit dan ketidaksetaraan dalam distribusi sumber daya memperburuk ketegangan antara kedua komunitas

Baca Selengkapnya

Kilas Balik 23 Tahun Tragedi Kerusuhan Sampit Kalimantan Tengah

18 Februari 2024

Kilas Balik 23 Tahun Tragedi Kerusuhan Sampit Kalimantan Tengah

Kerusuhan Sampit ini menyebabkan lebih dari 500 orang meninggal dengan lebih dari 100.000 penduduk Madura kehilangan tempat tinggal di Kalimantan.

Baca Selengkapnya

Prabowo Di Mata Media Asing: Penculik, Pemicu Kerusuhan Hingga Menang Berkat Jokowi

17 Februari 2024

Prabowo Di Mata Media Asing: Penculik, Pemicu Kerusuhan Hingga Menang Berkat Jokowi

Media asing Al Jazeera berikan penilaian terhadap Prabowo yang menang pemilu 2024 hasil quick count

Baca Selengkapnya

Pilpres 2024, Ini 3 Hal yang Bisa Menyebabkan Pemilu Ditunda

13 Februari 2024

Pilpres 2024, Ini 3 Hal yang Bisa Menyebabkan Pemilu Ditunda

Penetapan tanggal pemilu melibatkan proses diskusi yang panjang antara KPU, pemerintah, dan DPR. Bahkan, proses tersebut dapat memakan waktu hingga satu tahun.

Baca Selengkapnya

Migran Tewas Gantung Diri Picu Protes Berujung Kerusuhan di Italia

6 Februari 2024

Migran Tewas Gantung Diri Picu Protes Berujung Kerusuhan di Italia

Unjuk rasa di pusat repatriasi bagi migran di Roma, Italia, berubah menjadi kerusuhan setelah

Baca Selengkapnya