Politikus Golkar Banyak Ditangkap, Agun Gunanjar: KPK Berpolitik

Minggu, 8 Oktober 2017 22:06 WIB

Agun Gunanjar Sudarsa. Tempo/Tony Hartawan

TEMPO.CO, Jakarta - Ketua Panitia Khusus Hak Angket Komisi Pemberantasan Korupsi, Agun Gunanjar Sudarsa, menganggap KPK berpolitik dalam pekerjaannya akhir-akhir ini. Hal itu terlihat dari penangkapan kader-kader Golkar di berbagai daerah yang diduga terlibat korupsi.

Agun berujar padahal masih ada sekitar 20 orang yang telah ditetapkan sebagai tersangka oleh KPK namun kelanjutan kasusnya tidak jelas. "Ini berarti dia berpolitik. Kalau tidak, kenapa yang 20 itu enggak diproses?" katanya Agun di kediamannya, Rumah Cuklik, Cijeruk, Cigombong, Bogor, Minggu, 8 Oktober 2017.

Baca juga: Tersangka Suap Aditya Moha Adalah Politikus Golkar Karier

Motif politik dalam operasi KPK juga terlihat dalam penetapan tersangka dari kader-kader Golkar belakangan ini. Pasalnya ada yang merupakan kepala daerah petahana yang berniat maju kembali dalam pemilihan kepala daerah yang akan datang.

Politikus Partai Golkar ini menuturkan dalam rapat bersama Komisi Hukum DPR beberapa waktu lalu, KPK telah berkomitmen untuk tidak menangani perkara terhadap pihak-pihak yang akan maju di Pilkada. "Lalu OTT (operasi tangkap tangan) ini? artinya apa? di balik pimpinan KPK itu ada yang dominan berkuasa," kata dia.

Advertising
Advertising

Baca juga: Partai Golkar Akui Hak Angket KPK Menurunkan Elektabilitasnya

Selain itu Agun mempertanyakan pula alasan KPK memperpanjang cegah tangkal terhadap Ketua Umum Golkar, Setya Novanto. Padahal Setya telah memenangkan gugatan praperadilan yang menggugurkan status tersangkanya dalam perkara korupsi e-KTP.

Bila alasan KPK karena takut Setya menghilangkan alat bukti, maka hal itu tidak benar. "Barang bukti udah disana semua," ujarnya.

Baca juga: KPK: Politikus Golkar Markus Nari Tersangka Terkait Kasus E-KTP

Begitu pula bila alasan KPK mencekal karena takut Setya kabur ke luar negeri. "Melarikan diri bagaimana, wong (di sini) pegang jabatan," ucapnya.

Menurut Agun, cegah tangkal diberlakukan untuk memudahkan pemeriksaan dalam suatu perkara hukum. Namun ia merasa tidak ada hal yang menyusahkan sehingga KPK sampai perlu mencekal Setya. "Ini juga dari sisi hukum, KPK ini jelas motivasinya itu memang target gitu loh. Target politik," tuturnya.

Berita terkait

Usai Tak Hadiri Sidang Etik Dewas KPK, Nurul Ghufron Bilang Gugatan ke PTUN Bentuk Pembelaan

10 jam lalu

Usai Tak Hadiri Sidang Etik Dewas KPK, Nurul Ghufron Bilang Gugatan ke PTUN Bentuk Pembelaan

Wakil KPK Nurul Ghufron menilai dirinya menggugat Dewas KPK ke PTUN Jakarta bukan bentuk perlawanan, melainkan pembelaan diri.

Baca Selengkapnya

Ini Alasan Nurul Ghufron Bantu Mutasi ASN Kementan ke Malang Jawa Timur

11 jam lalu

Ini Alasan Nurul Ghufron Bantu Mutasi ASN Kementan ke Malang Jawa Timur

Wakil Ketua KPK Nurul Ghufron menjelaskan perihal laporan dugaan pelanggaran etik yang ditujukan kepadanya soal mutasi ASN di Kementan.

Baca Selengkapnya

Tak Hadir Sidang Etik Dewas KPK, Nurul Ghufron Bilang Sengaja Minta Penundaan

13 jam lalu

Tak Hadir Sidang Etik Dewas KPK, Nurul Ghufron Bilang Sengaja Minta Penundaan

Nurul Ghufron mengatakan tak hadir dalam sidang etik Dewas KPK karena sengaja meminta penundaan sidang.

Baca Selengkapnya

KPK Sita Kantor NasDem di Sumatera Utara dalam Kasus Korupsi Bupati Labuhanbatu

13 jam lalu

KPK Sita Kantor NasDem di Sumatera Utara dalam Kasus Korupsi Bupati Labuhanbatu

KPK menyita kantor Partai NasDem di Labuhanbatu, Sumatera Utara, dalam perkara korupsi yang menjerat Bupati Erik Atrada Ritonga.

Baca Selengkapnya

KPK Temukan Dokumen dan Bukti Elektronik soal Proyek Pengadaan Rumah Dinas saat Geledah Kantor Setjen DPR

14 jam lalu

KPK Temukan Dokumen dan Bukti Elektronik soal Proyek Pengadaan Rumah Dinas saat Geledah Kantor Setjen DPR

KPK menemukan beberapa dokumen yang berhubungan dengan proyek dugaan korupsi pengadaan perlengkapan rumah dinas DPR dalam penggeledahan.

Baca Selengkapnya

Fakta-Fakta Sidang SYL: Duit Kementerian Dipakai Buat Sunatan, Bangun Kafe, hingga Cicil Alphard

17 jam lalu

Fakta-Fakta Sidang SYL: Duit Kementerian Dipakai Buat Sunatan, Bangun Kafe, hingga Cicil Alphard

Menteri Pertanian Syahrul Yasin Limpo alias SYL acapkali menggunakan uang Kementan untuk keperluan pribadi.

Baca Selengkapnya

Dewas KPK Tunda Sidang Etik Dua Pekan karena Nurul Ghufron Tak Hadir

20 jam lalu

Dewas KPK Tunda Sidang Etik Dua Pekan karena Nurul Ghufron Tak Hadir

Dewas KPK menunda sidang etik dengan terlapor Wakil Ketua KPK Nurul Ghufron pada Kamis, 2 Mei 2024.

Baca Selengkapnya

Kantornya Digeledah KPK, Ini Kasus yang Menyeret Sekjen DPR Indra Iskandar

22 jam lalu

Kantornya Digeledah KPK, Ini Kasus yang Menyeret Sekjen DPR Indra Iskandar

Penyidik KPK menggeledah kantor Sekretariat Jenderal DPR atas kasus dugaan korupsi oleh Sekjen DPR, Indra Iskandar. Ini profil dan kasusnya.

Baca Selengkapnya

Sidang Perdana Praperadilan Bupati Sidoarjo Gus Muhdlor Melawan KPK Akan Digelar Hari Ini

1 hari lalu

Sidang Perdana Praperadilan Bupati Sidoarjo Gus Muhdlor Melawan KPK Akan Digelar Hari Ini

Gugatan praperadilan Bupati Sidoarjo itu akan dilaksanakan di ruang sidang 3 Pengadilan Negeri Jakarta Selatan pukul 09.00.

Baca Selengkapnya

KPK Sebut Dana BOS Paling Banyak Disalahgunakan dengan Modus Penggelembungan Biaya

1 hari lalu

KPK Sebut Dana BOS Paling Banyak Disalahgunakan dengan Modus Penggelembungan Biaya

Modus penyalahgunaan dana BOS terbanyak adalah penggelembungan biaya penggunaan dana, yang mencapai 31 persen.

Baca Selengkapnya