Perbakin Akui Mengimpor 500 Ribu Butir Amunisi

Reporter

Andita Rahma

Minggu, 8 Oktober 2017 13:41 WIB

Ilustrasi Peluru tajam. TEMPO/Wisnu Agung Prasetyo

TEMPO.CO, Jakarta - Ketua Bidang Hukum, Etika, dan Disiplin Persatuan Penembak Indonesia (Perbakin) Bambang Soesatyo membenarkan Perbakin mengimpor 500 ribu butir amunisi senjata api. Amunisi tersebut, kata dia, dipesan untuk keperluan sesi latihan atlet Perbakin dalam mengikuti kejuaraan menembak. "Impor untuk latihan saja," ujar Bambang saat dihubungi, Ahad, 8 Oktober 2017.

Menurut Bambang, amunisi tersebut tidak hanya diimpor dari Korea Selatan, melainkan dari berbagai negara, seperti Amerika atau Eropa. Impor terpaksa dilakukan karena kebutuhan amunisi untuk olahraga menembak ini dirasa Bambang cukup besar. "Kesulitan kita dari segi amunisi memang," kata dia.

Baca: Kisruh Senjata Polri, Eks Kepala Bais: Tunggu Selesai Diperiksa

Bambang berujar PT Pindad (Tbk) belum bisa memenuhi standar klasifikasi kebutuhan amunisi, seperti akurasinya yang kurang bagus. Meski begitu, Perbakin tetap menggunakan amunisi dari PT Pindad untuk sesi latihan.

Sedangkan untuk pertandingan, ujar Bambang, amunisi didatangkan dari luar negeri. "Atau tetap dari PT Pindad tapi ukurannya kita yang takar, karena akan berpengaruh ke akurasi jarak juga," ujar Bambang.

Selain itu, Perbakin membutuhkan dua juta butir amunisi tapi PT Pindad hanya menyanggupi satu juta butir. "Itu pun mencicil datangnya," kata Bambang. Ia mengatakan impor tersebut sudah mengikuti aturan dan sesuai dengan prosedur. Badan Intelijen Strategis TNI, dia melanjutkan, juga sudah melakukan pendampingan dan pengecekan. "Jadi tidak perlu ada yang diributkan."

Simak: Polisi Sebut Amunisi Senjata Impor untuk Melumpuhkan

Impor amunisi senjata tersebut telah sesuai dengan izin dari Polri dan telah mendapat rekomendasi dari Bais TNI. Izin dari Kapolri bernomor SI/5882/VII/2017 pada tanggal 17 Juli 2017 untuk Ketua Umum Perbakin Bambang Triatmojo serta rekomendasi Bais TNI telah diperoleh Perbakin pada 8 Agustus 2017 dengan nomor R/1178/VIII/2017.

Sebelumnya, amunisi yang diimpor Perbakin tiba di Pelabuhan Tanjung Priok, Jumat sore, 6 Oktober 2017. Selanjutnya, amunisi itu dimuat trailer bernomor polisi B-9204-WV dan dikirim menuju gudang PB Perbakin di Jalan Gelora Senayan untuk dicek secara fisik.

Berita terkait

Wakil Ketua DPR Minta TNI Evaluasi Sistem Pergudangan Amunisi

23 hari lalu

Wakil Ketua DPR Minta TNI Evaluasi Sistem Pergudangan Amunisi

Wakil Ketua DPR RI, Lodewijk F. Paulus, menyerukan kepada Tentara Nasional Indonesia (TNI) untuk mengevaluasi sistem pergudangan amunisi.

Baca Selengkapnya

TNI AD Klaim Warga Sekitar Tak Tahu Lokasi Keberadaan Gudang Peluru

23 hari lalu

TNI AD Klaim Warga Sekitar Tak Tahu Lokasi Keberadaan Gudang Peluru

TNI AD mengklaim, warga sekitar lokasi ledakan gudmurah di Kabupaten Bogor, Jawa Barat tak mengetahui keberadaan magasin itu.

Baca Selengkapnya

7 Rumah di Sekitar Ledakan Gudang Peluru TNI AD Belum Bisa Ditinggali karena Masih Sterilisasi

23 hari lalu

7 Rumah di Sekitar Ledakan Gudang Peluru TNI AD Belum Bisa Ditinggali karena Masih Sterilisasi

Kadispenad Brigjen Kristomei Sianturi mengatakan rumah warga yang rusak akibat ledakan gudmurah masih dalam proses sterilisasi.

Baca Selengkapnya

Bagaimana Cara Menangani Amunisi Kedaluwarsa?

24 hari lalu

Bagaimana Cara Menangani Amunisi Kedaluwarsa?

Untuk amunisi yang sudah rusak berat atau kadaluarsa, pemeliharaan dilakukan dengan tahap penyingkiran amunisi.

Baca Selengkapnya

Ketahui Umur Simpan Amunisi dan Cara Penyimpanannya

24 hari lalu

Ketahui Umur Simpan Amunisi dan Cara Penyimpanannya

Umur simpan amunisi sebagian besar bergantung pada kondisi penyimpanannya.

Baca Selengkapnya

Top 3 Tekno: Laptop Huawei Matebook D14, Guru Bicara Ekskul Pramuka

25 hari lalu

Top 3 Tekno: Laptop Huawei Matebook D14, Guru Bicara Ekskul Pramuka

Selain spesifikasi laptop Huawei Matebook D14 terbaru dan 5 catatan para guru atas polemik ekskul Pramuka, ada juga soal ledakan amunisi kedaluwarsa.

Baca Selengkapnya

Mengapa Amunisi Kedaluwarsa Lebih Rentan Meledak?

25 hari lalu

Mengapa Amunisi Kedaluwarsa Lebih Rentan Meledak?

Penyebab ledakan amunisi kedaluwarsa ditengarai karena terjadi gesekan antar amunisi sehingga menimbulkan asap dan menyebabkan ledakan.

Baca Selengkapnya

Ledakan Amunisi Usang di Gudang Enam

26 hari lalu

Ledakan Amunisi Usang di Gudang Enam

Sebanyak 65 ton peluru dan granat di gudang amunisi milik Kodam Jaya TNI Angkatan Darat di Desa Ciangsana, meledak pada Sabtu malam lalu.

Baca Selengkapnya

Soal Dugaan Kelalaian Ledakan Gudang Peluru, Pangdam Jaya: KSAD Bilang Akan Diinvestigasi

26 hari lalu

Soal Dugaan Kelalaian Ledakan Gudang Peluru, Pangdam Jaya: KSAD Bilang Akan Diinvestigasi

Pangdam Jaya Mayor Jenderal TNI Mohamad Hasan menolak menjelaskan pendalaman atas dugaan kelalaian yang menyebabkan terjadi ledakan gudang amunisi.

Baca Selengkapnya

Ledakan Gudang Peluru TNI, Pangdam Jaya: Kami Masih Lakukan Pembersihan

26 hari lalu

Ledakan Gudang Peluru TNI, Pangdam Jaya: Kami Masih Lakukan Pembersihan

Pangdam Jaya Mayor Jenderal TNI Mohamad Hasan, mengatakan area ledakan gudang peluru sudah kembali aman.

Baca Selengkapnya