Polda Sumatera Utara diadukan ke Komisi Kepolisian

Reporter

Editor

Rabu, 20 Juni 2007 16:13 WIB

TEMPO Interaktif, Jakarta:Keluarga Presiden Direktur PT Gunung Garuda mengadukan Kepolisian Daerah Sumatera Utara ke Komisi Kepolisian Naional, Rabu (20/6). Menurut Sahat M. Tamba penasihat hukum mereka, pihak kepolisian daerah Sumatera Utara telah melakukan tindakan yang semena-mena dengan menangkap Chairuddin pada 5 Juni 2007.Polda, kata Sahat, hanya mendengar dan menampung aspirasi dari pihak pelapor yakni mantan Direktur Utama PT Bumi Mansur Permai (BMP) Hendry Wigin yang mengatakan terdapat indikasi penipuan, penggelapan, dan pemalsuan surat-surat masalah pembelian saham PT BMP sebesar Rp 27 miliar oleh Chairuddin pada tahun 1997. Padahal secara perdata, kata Sahat, jual beli saham yang dibuat berdasarkan akta nomor 58 tanggal 29 Oktober 1997, dan tanda terima pembayaran yang ditandatangani Hendry Wigin, mantan Komisaris Utama PT BMP Leny Roswita yang menjabat sebagai sudah diputuskan sah oleh Mahkamah Agung sejak tahun 1998. "Gugatan pidana itu menggunakan dasar yang sama dengan gugatan perdata, tidak ada novum. Kalau pokoknya sudah sah secara inkracht, dasar hukum apa untuk melakukan penahanan?" ujar Sahat di Gedung Komisi Nasional Kepolisian, Rabu (20/6). Sahat bertutur, tindakan kepolisan yang sewenang-wenang itu dilakukan pada saat Bambang Hendarso menjabat Kapolda. "Sebelumnya tidak," tegasnya. Anggota Serikat Pekerja Metal Indonesia di lingkungan PT GSG Taufik Hidayat mengancam melakukan aksi masa apabila pemerintah tidak memberikan rasa keadilan dalam kasus ini. Dia bertutur, akibat proses hukum yang semena-mena di lingkungan PT GSG ada rencana rasionalisasi 4 ribu karyawan dari 12 ribu karyawan di tempat kerjanya. "Ini masalah bom perut untuk kehidupan kami," ujarnya. Sekretaris Komisi Kepolisian NasionalRonny Lihawa meminta keluarga Chairuddin menunggu proses hukum yang sedang berjalan. Ronny menuturkan pihaknya hanya bisa meminta kepolisian untuk menginvestigasi masalah ini. "Setelah itu kita bisa tanyakan laporannya," tambahnya. BUDI S HARIS

Berita terkait

Pilkada 2024: Mendagri Sebut DP4 Capai 207 Juta Jiwa

2 menit lalu

Pilkada 2024: Mendagri Sebut DP4 Capai 207 Juta Jiwa

Mendagri mengingatkan agar KPU melindungi keamanan data pemilih untuk Pilkada 2024.

Baca Selengkapnya

10 Rekomendasi Tablet untuk Menggambar dengan Fitur Menarik

6 menit lalu

10 Rekomendasi Tablet untuk Menggambar dengan Fitur Menarik

Jika Anda sedang mencari tablet untuk menggambar dengan fitur yang mumpuni, simak rekomendasi tablet untuk menggambar berikut ini.

Baca Selengkapnya

Hasil Proliga 2024: Jakarta Pertamina Enduro Kalahkan Jakarta Electric PLN 3-1, Giovanna Milana Jadi Bintang

6 menit lalu

Hasil Proliga 2024: Jakarta Pertamina Enduro Kalahkan Jakarta Electric PLN 3-1, Giovanna Milana Jadi Bintang

Giovanna Milana menjadi pemain bintang saat membawa tim bola voli putri Jakarta Pertamina Enduro (JPE) memetik kemenangan atas Jakarta Electric PLN.

Baca Selengkapnya

PBB: Butuh Waktu 80 Tahun untuk Bangun Kembali Rumah-rumah di Gaza yang Dibom

7 menit lalu

PBB: Butuh Waktu 80 Tahun untuk Bangun Kembali Rumah-rumah di Gaza yang Dibom

Laporan terbaru UNDP menemukan bahwa waktu yang dibutuhkan untuk membangun kembali rumah-rumah Gaza yang hancur dibom adalah 80 tahun.

Baca Selengkapnya

Terungkap Alasan Lenny Kravitz Pakai Celana Kulit Ketat saat Olahraga

21 menit lalu

Terungkap Alasan Lenny Kravitz Pakai Celana Kulit Ketat saat Olahraga

Video Lenny Kravitz saat latihan beban di gym menjadi viral, gara-gara pilihan busananya. Jadi apa alasannya memakai busana seperti itu?

Baca Selengkapnya

Bukan Penyakit, Ini yang Perlu Dipahami soal Mual

23 menit lalu

Bukan Penyakit, Ini yang Perlu Dipahami soal Mual

Mual merupakan gejala dibanding kondisi kesehatan. Apa saja penyebabnya dan yang perlu dilakukan untuk mengatasinya?

Baca Selengkapnya

Pemandangan Indah Gunung Fuji di Jepang Kini Ditutup, Apa Sebabnya?

37 menit lalu

Pemandangan Indah Gunung Fuji di Jepang Kini Ditutup, Apa Sebabnya?

Pemasangan dinding diharapkan bisa mencegah orang berkumpul di seberang jalan untuk mengambil foto Gunung Fuji di Jepang dan mengganggu sekitar.

Baca Selengkapnya

Survei Pilwalkot Bogor 2024: Elektabilitas Sekpri Iriana Jokowi Buntuti Petahana Dedie A Rachim

38 menit lalu

Survei Pilwalkot Bogor 2024: Elektabilitas Sekpri Iriana Jokowi Buntuti Petahana Dedie A Rachim

Ada sejumlah tokoh yang didagang mau dalam Pilwalkot Bogor 2024, termasuk Sekpri Iriana Jokowi dan eks Wakil Wali Kota Bogor.

Baca Selengkapnya

Honda Beat Populer di Indonesia, Ini Jenis Skuter Matik di Beberapa Negara

38 menit lalu

Honda Beat Populer di Indonesia, Ini Jenis Skuter Matik di Beberapa Negara

Skuter matik memiliki fitur-fitur modern. Kepopuleran dapat dipengaruhi beberapa faktor.

Baca Selengkapnya

Lima Perusahaan AS Kena Sanksi Iran karena Terlibat Genosida Gaza

41 menit lalu

Lima Perusahaan AS Kena Sanksi Iran karena Terlibat Genosida Gaza

Iran memberikan sanksi kepada perusahaan-perusahaan AS, individu-individu, yang terlibat dalam genosida di Gaza

Baca Selengkapnya