Wilayah Konflik Tak Bisa Jadi Alasan Polisi Impor Senjata Militer

Reporter

Andita Rahma

Senin, 2 Oktober 2017 15:14 WIB

Anggota polisi Brimob menghaturkan sesaji pada beberapa senjata api yang diupacarai saat Hari Raya Tumpek Landep di Markas Detasemen B Brimob Polda Bali, Kabupaten Badung, Bali, 2 September 2017. Johannes P. Christo

TEMPO.CO, Jakarta - Mantan Kepala Badan Intelijen Strategis (Bais) Tentara Nasional Indonesia (TNI) Soleman Ponto menegaskan, wilayah konflik tidak bisa menjadi alasan kepolisian mengimpor senjata dengan spesifikasi militer. "Tidak ada alasan untuk hal itu," ujar Soleman kepada Tempo, Senin, 2 Oktober 2017.

Kepolisian RI mengakui pihaknya telah mengimpor ratusan senjata berat untuk Korps Brigade Mobil (Brimob) Kepolisian RI (Polri). Mereka menyampaikan hal itu pada Sabtu malam, 30 September 2017. Ratusan senjata itu tiba di Bandara Soekarno-Hatta, pada Jumat, 29 September 2017. "Senjata itu betul milik Polri. Itu barang yang sah," kata Setyo.

Baca:
Polisi: Senjata Impor untuk Digunakan di...
Begini Jawaban Panglima TNI saat Ditanya Soal Senjata Impor Polri...

Setyo menuturkan, senjata berstandar militer yang diimpor oleh kepolisian akan digunakan untuk pengendalian massa di wilayah rawan konflik seperti Poso, Papua, atau tempat-tempat operasi di hutan. Pengadaan senjata itu, kata dia, sudah melalui prosedur yang sah. Dari perencanaan spesifikasi, proses lelang, pengujian oleh staf Inspektur Pengawasan Umum serta Badan Pengawasan Keuangan dan Pembangunan, hingga pengadaan dan pembelian oleh pihak ketiga, dan proses masuk ke pabean Soekarno-Hatta.

Perizinannya, kata Setyo, masih diurus kepada Bais TNI. Setyo memastikan Polri sudah mengkonfirmasi impor senjata tersebut kepada Bais TNI. "Semua sudah sesuai dengan prosedur," ujarnya.

Namun, kata Soleman, mengamankan wilayah konflik tidak bisa digunakan untuk membenarkan tindakan Polri. "Kemudian, bisa jadi pembenaran? Ya tidak bisa," kata Soleman.

Baca juga: PUSaKO Unand Minta KPK Buka Rekaman Percakapan Setya Novanto

Jika kondisi di wilayah rawan konflik membutuhkan perlawanan dengan menggunakan senjata standar militer, yang dikirim untuk mengatasinya adalah militer. "Bukan polisi."

Advertising
Advertising

Soleman menuturkan jika kukuh digunakan, suatu saat senjata itu bisa membuat polisi berhadapan dengan militer. "Senjata jadi salah satu ancamannya," ujarnya.

ANDITA RAHMA

Berita terkait

Syarat Penerimaan Polri Lengkap 2024 dan Cara Daftarnya

7 jam lalu

Syarat Penerimaan Polri Lengkap 2024 dan Cara Daftarnya

Berikut ini syarat penerimaan SIPSS, Taruna Akpol, Bintara, dan Tamtama Polri 2024 serta tata cara pendaftarannya yang perlu diketahui.

Baca Selengkapnya

Amnesty Desak DPR dan Pemerintah Buat Aturan Ketat Impor Spyware

20 jam lalu

Amnesty Desak DPR dan Pemerintah Buat Aturan Ketat Impor Spyware

Amnesty mendesak DPR dan pemerintah membuat peraturan ketat terhadap spyware yang sangat invasif dan dipakai untuk melanggar HAM

Baca Selengkapnya

Investigasi Tempo dan Amnesty International: Produk Spyware Israel Dijual ke Indonesia

21 jam lalu

Investigasi Tempo dan Amnesty International: Produk Spyware Israel Dijual ke Indonesia

Investigasi Amnesty International dan Tempo menemukan produk spyware dan pengawasan Israel yang sangat invasif diimpor dan disebarkan di Indonesia.

Baca Selengkapnya

Soal Kematian Brigadir RAT, Kompolnas Ungkap Sejumlah Kejanggalan

1 hari lalu

Soal Kematian Brigadir RAT, Kompolnas Ungkap Sejumlah Kejanggalan

Kompolnas menilai masih ada sejumlah kejanggalan dalam kasus kematian Brigadir RAT.

Baca Selengkapnya

Kata Komnas HAM Papua soal Permintaan TPNPB-OPM Warga Sipil Tinggalkan Kampung Pogapa: Wajar Demi Keselamatan

1 hari lalu

Kata Komnas HAM Papua soal Permintaan TPNPB-OPM Warga Sipil Tinggalkan Kampung Pogapa: Wajar Demi Keselamatan

Komnas HAM Papua menyatakan permintaan TPNPB-OPM bukan sesuatu yang berlebihan.

Baca Selengkapnya

Korlantas Polri Tegaskan Pelat Dinas Berkode ZZ Harus Patuhi Aturan Ganjil Genap

1 hari lalu

Korlantas Polri Tegaskan Pelat Dinas Berkode ZZ Harus Patuhi Aturan Ganjil Genap

Korlantas Polri memastikan pelat nomor khusus kendaraan dinas berkode 'ZZ' harus tetap mematuhi aturan ganjil genap.

Baca Selengkapnya

Korlantas Ungkap Banyak Lembaga Negara Buat Pelat Dinas Tapi Tak Tercatat di Database Polri

1 hari lalu

Korlantas Ungkap Banyak Lembaga Negara Buat Pelat Dinas Tapi Tak Tercatat di Database Polri

Korlantas Polri mengungkap, terdapat banyak lembaga negara yang membuat pelat kendaraan dinas dan STNK khusus sendiri.

Baca Selengkapnya

Komnas HAM Inisiasi Penilaian untuk Kementerian dan Lembaga, Ini Kategori Hak yang Dinilai

1 hari lalu

Komnas HAM Inisiasi Penilaian untuk Kementerian dan Lembaga, Ini Kategori Hak yang Dinilai

Komnas HAM menggunakan 127 indikator untuk mengukur pemenuhan kewajiban negara dalam pelaksanaan HAM.

Baca Selengkapnya

TNI-Polri Bahas Penyalahgunaan Plat Kendaraan hingga Konflik Antaranggota

2 hari lalu

TNI-Polri Bahas Penyalahgunaan Plat Kendaraan hingga Konflik Antaranggota

Yusri juga berharap, TNI dan Polri memiliki frekuensi yang sama dalam mengatasi berbagai permasalahan itu.

Baca Selengkapnya

TPNPB Klaim Tembak Mati Empat Anggota TNI-Polri dan Bakar Sekolah di Enarotali

2 hari lalu

TPNPB Klaim Tembak Mati Empat Anggota TNI-Polri dan Bakar Sekolah di Enarotali

TPNPB-OPM menyatakan menembak empat anggota aparat gabungan TNI-Polri. Penembakan itu terjadi pada Rabu, 1 Mei 2024. Keempat orang itu ditembak saat mereka sedang berpatroli.

Baca Selengkapnya