Mengintip Kantor PT Mustika Dutamas, Pengimpor Senjata Brimob

Senin, 2 Oktober 2017 14:58 WIB

Kantor PT Mustika Dutamas, TEMPO/Danang Firmanto

TEMPO.CO, Jakarta - Kantor PT Mustika Dutamas yang diduga sebagai perusahaan pengimpor senjata pelontar granat untuk Brimob Polri, tampak sepi. Saat Tempo menyambangi kantor tersebut siang ini, 2 Oktober 2017, hanya ada dua orang yang terlihat keluar dari salah satu ruangan di lantai tiga gedung Graha Mobilkom, Jalan Raden Saleh Raya Nomor 53, Jakarta Pusat. Mereka adalah staf perusahaan tersebut.

Seorang staf menolak berkomentar ihwal polemik impor senjata pelontar granat yang kini ramai dibahas. “Mohon menunggu dulu, pimpinan kami sedang rapat,” kata dia kepada Tempo di Jakarta, Senin, 2 Oktober 2017.

Baca: Tiga Kali Impor, Polri Sangkal Senjata Arsenal SAGL Mematikan

Pegawai laki-laki itu bergegas memasuki ruangan. Tempo mencoba mengintip aktivitas para karyawan PT Mustika Dutamas. Namun tak bisa terlihat. Seorang karyawan perempuan yang ditemui Tempo juga tak mau dimintai keterangan.

Kepolisian sebelumnya mengkonfirmasi telah mengimpor ratusan senjata untuk Korps Brimob. Juru bicara Polri, Inspektur Jenderal Setyo Wasisto, mengatakan senjata itu diimpor secara sah. Senjata itu kini masih tertahan di Bandara Soekarno-Hatta, Tangerang, Banten, menunggu perizinan dari Badan Intelijen Strategis TNI karena termasuk senjata militer.

Meski begitu, Kepala Korps Brimob Kepolisian RI Inspektur Jenderal Murad Ismail menyebutkan senjata jenis Arsenal Stand Alone Grenade Launcher itu tak mematikan dan berbahaya. Sebab, senjata itu hanya berjarak 100 meter apabila ditembakkan dengan kemiringan 45 derajat.

Baca juga: Bea dan Cukai: Impor Senjata TNI Polri Bebas Bea Masuk

Adapun senjata yang tiba pada Jumat pekan lalu berjumlah 280 pucuk kaliber 40 x 46 milimeter dalam 28 boks. Selain itu, ada amunisi berupa Ammunition Castior 40 milimeter dengan jumlah 5.932 butir yang disimpan dalam 71 boks.

Advertising
Advertising

Berita terkait

Polri Tangkap 28.861 Tersangka Kasus Narkoba Sejak September 2023

43 menit lalu

Polri Tangkap 28.861 Tersangka Kasus Narkoba Sejak September 2023

Polisi juga telah menangani 10 kasus narkoba menonjol sejak 14 Maret hingga 6 Mei 2024.

Baca Selengkapnya

Ancaman Polri kepada Personel yang Terbukti Gunakan Narkoba

2 jam lalu

Ancaman Polri kepada Personel yang Terbukti Gunakan Narkoba

Polri bakal langsung memecat anggota kepolisian yang terbukti mengkonsumsi narkoba.

Baca Selengkapnya

Soal Alat Sadap IMSI Catcher di Indonesia, Ini Kata Bos Polus Tech

1 hari lalu

Soal Alat Sadap IMSI Catcher di Indonesia, Ini Kata Bos Polus Tech

Bos Polus Tech mengakui kesulitan untuk mengawasi penggunaan alat sadap oleh pembeli.

Baca Selengkapnya

TPNPB-OPM Tanggapi Rencana TNI-Polri Kerahkan Pasukan Tambahan di Intan Jaya

1 hari lalu

TPNPB-OPM Tanggapi Rencana TNI-Polri Kerahkan Pasukan Tambahan di Intan Jaya

Menurut Sebby Sambom, penambahan pasukan itu tak memengaruhi sikap TPNPB-OPM.

Baca Selengkapnya

Cara Kerja Teknologi Pengintai Asal Israel yang Masuk Indonesia: Palsukan Situs Berita

2 hari lalu

Cara Kerja Teknologi Pengintai Asal Israel yang Masuk Indonesia: Palsukan Situs Berita

Sejumlah perusahaan asal Israel diduga menjual teknologi pengintaian atau spyware ke Indonesia. Terungkap dalam investigasi gabungan Tempo dkk

Baca Selengkapnya

Syarat Penerimaan Polri Lengkap 2024 dan Cara Daftarnya

3 hari lalu

Syarat Penerimaan Polri Lengkap 2024 dan Cara Daftarnya

Berikut ini syarat penerimaan SIPSS, Taruna Akpol, Bintara, dan Tamtama Polri 2024 serta tata cara pendaftarannya yang perlu diketahui.

Baca Selengkapnya

Amnesty Desak DPR dan Pemerintah Buat Aturan Ketat Impor Spyware

3 hari lalu

Amnesty Desak DPR dan Pemerintah Buat Aturan Ketat Impor Spyware

Amnesty mendesak DPR dan pemerintah membuat peraturan ketat terhadap spyware yang sangat invasif dan dipakai untuk melanggar HAM

Baca Selengkapnya

Investigasi Tempo dan Amnesty International: Produk Spyware Israel Dijual ke Indonesia

3 hari lalu

Investigasi Tempo dan Amnesty International: Produk Spyware Israel Dijual ke Indonesia

Investigasi Amnesty International dan Tempo menemukan produk spyware dan pengawasan Israel yang sangat invasif diimpor dan disebarkan di Indonesia.

Baca Selengkapnya

Soal Kematian Brigadir RAT, Kompolnas Ungkap Sejumlah Kejanggalan

3 hari lalu

Soal Kematian Brigadir RAT, Kompolnas Ungkap Sejumlah Kejanggalan

Kompolnas menilai masih ada sejumlah kejanggalan dalam kasus kematian Brigadir RAT.

Baca Selengkapnya

Kata Komnas HAM Papua soal Permintaan TPNPB-OPM Warga Sipil Tinggalkan Kampung Pogapa: Wajar Demi Keselamatan

4 hari lalu

Kata Komnas HAM Papua soal Permintaan TPNPB-OPM Warga Sipil Tinggalkan Kampung Pogapa: Wajar Demi Keselamatan

Komnas HAM Papua menyatakan permintaan TPNPB-OPM bukan sesuatu yang berlebihan.

Baca Selengkapnya