Evakuasi Sapi dari Erupsi Gunung Agung Terkendala Angkutan

Jumat, 29 September 2017 12:44 WIB

Seorang wanita Bali berjalan menuju sebuah kuil saat Gunung Agung ditutupi oleh awan di sebuah desa di Karangasem, Bali, 26 September 2017. Letusan diperkirakan akan membuat bandara ditutup. AP/Firdia Lisnawati

TEMPO.CO, Jakarta - Direktorat Jenderal Peternakan dan Kesehatan Hewan (Ditjen PKH) Kementerian Pertanian berencana mengevakuasi 20 ribu sapi ternak dari lokasi terdampak erup Gunung Agung, Bali. Namun prosesnya menghadapi kendala.

Menurut Direktur Jenderal PKH I Ketut Diarmita sampai Kamis, 28 September 2017, Ditjen PKH baru mampu mengevakuasi 2.443 ekor sapi. Sebab, mereka hanya punya sembilan truk. "Salah satu kendala kami adalah kurangnya armada untuk mengevaluasi ternak sebanyak 20 truk," kata dia dalam keterangan tertulis, Jumat, 29 September 2017.

Baca: Antisipasi Erupsi Gunung Agung, Kementan Evakuasi 20 Ribu Sapi

Selain armada truk, kata Ketut, pihaknya juga kekurangan tenaga evakuasi, pengawasan, dan perawatan ternak. Selama ini tiga kegiatan tersebut dilakukan oleh Satgas Peternakan dan Kesehatan Hewan. Satgas terdiri dari Ditjen PKH, Dinas Peternakan dan Kesehatan Hewan Provinsi Bali, dan Dinas Pertanian Kabupaten Karangasem.

Selain evakuasi, satgas bertugas mengidentifikasi ternak dan pemilik ternak. Mereka akan mengawasi dan menangani kesehatan dan kesejahteraan ternak di tempat penampungan. Satgas juga akan mengidentifikasi pengungsi yang membawa anjing peliharaan dan memberikan vaksinasi rabies . "Ini karena Bali endemis rabies atau penyakit anjing gila," ujarnya.

Ketut mengatakan persediaan pakan pun masih kurang. Kebutuhan konsentrat sapi untuk satu bulan sebanyak 1.200 ton. Saat ini sudah tersedia 60 ton. Sedangkan pakan hijau yang dibutuhkan sebanyak 15 ribu ton. Kebutuhannya saat ini masih disediakan secara mandiri oleh para peternak.

Simak: Kereta Klinik Disiagakan Antisipasi Letusan Gunung Agung

Kendala lainnya adalah kurangnya bahan seperti terpal dan bambu untuk membangun kandang sementara. Saat ini ternak di evakuasi ke pengungsian ternak yang terdapat di 30 titik penampungan yang tersebar di lima kabupaten.

Mengingat besarnya kebutuhan penanganan evakuasi dan pengamanan ternak di tempat penampungan sementara, Ditjen PKH melalui Satgas Peternakan dan Kesehatan Hewan memfasilitasi pelaku industri di bidang peternakan yang ingin berperan serta memberikan bantuan berupa pakan ternak dan truk untuk mengevakuasi ternak. Salah satu pelaku industri yang sudah turun tangan antara lain PT CPI, pelaku industri peternakan di Bali.

Lihat: Lawak Bali Bondres Hibur Pengungsi Gunung Agung

Perusahaan tersebut memberikan 50 ton pakan konsentrat sapi. Pakan langsung didistribusikan hari ini ke titik-titik penampungan ternak di lima kabupaten. Selain itu, PT CPI juga meminjamkan tiga unit truk untuk evakuasi. "Diharapkan dapat segera meringankan beban peternak yang ternaknya berada di tempat penampungan," kata Peraphon Prayooravon, President East Area PT CPI.

Badan Nasional Penanggulangan Bencana (BNPB) menyatakan Gunung Agung saat ini berstasus Awas akibat tingginya aktivitas vulkanik. Kepala Pusat Data Informasi dan Humas BNPB Sutopo mengatakan tingginya gempa vulkanik menunjukkan masih berlangsungnya dorongan magma ke permukaan. Pengamatan visual tanda-tanda erupsi masih belum terlihat. "Tidak dapat diprediksi pasti kapan Gunung Agung akan meletus," ujarnya.

VINDRY FLORENTIN

Advertising
Advertising

Berita terkait

Saksi Ungkap Syahrul Yasin Limpo Bayar Lukisan Sujiwo Tejo Seharga Rp 200 Juta Pakai Uang Vendor Kementan

1 hari lalu

Saksi Ungkap Syahrul Yasin Limpo Bayar Lukisan Sujiwo Tejo Seharga Rp 200 Juta Pakai Uang Vendor Kementan

Saksi menyatakan diminta mengirim Rp 200 juta saat itu juga untuk pembayaran lukisan dari budayawan Sujiwo Tejo yang dibeli oleh Syahrul Yasin Limpo.

Baca Selengkapnya

Kuota Pupuk Bersubsidi Naik, Mentan: Segera Tebus

3 hari lalu

Kuota Pupuk Bersubsidi Naik, Mentan: Segera Tebus

Penambahan pupuk subsidi dari 4,7 juta ton menjadi 9,5 juta ton telah mendapat persetujuan dari presiden.

Baca Selengkapnya

Ini Alasan Nurul Ghufron Bantu Mutasi ASN Kementan ke Malang Jawa Timur

5 hari lalu

Ini Alasan Nurul Ghufron Bantu Mutasi ASN Kementan ke Malang Jawa Timur

Wakil Ketua KPK Nurul Ghufron menjelaskan perihal laporan dugaan pelanggaran etik yang ditujukan kepadanya soal mutasi ASN di Kementan.

Baca Selengkapnya

Uang Korupsi Syahrul Yasin Limpo Mengalir ke Mana? Antara lain Biaya Khitan, Buat Kafe, dan Skincare untuk Cucunya

5 hari lalu

Uang Korupsi Syahrul Yasin Limpo Mengalir ke Mana? Antara lain Biaya Khitan, Buat Kafe, dan Skincare untuk Cucunya

Penggunaan uang korupsi Syahrul Yasin Limpo (SYL) terungkap di pengadilan. Mayoritas digunakan untuk kepentingan keluarga. Apa saja?

Baca Selengkapnya

Sempat Meroket Tajam, Harga Bawang Merah Berangsur Turun di Sejumlah Daerah, Ini Fakta-faktanya

7 hari lalu

Sempat Meroket Tajam, Harga Bawang Merah Berangsur Turun di Sejumlah Daerah, Ini Fakta-faktanya

Harga bawang merah mulai mengalami penurunan di sejumlah daerah.

Baca Selengkapnya

Sidang Syahrul Yasin Limpo, KPK Hadirkan 4 Saksi

8 hari lalu

Sidang Syahrul Yasin Limpo, KPK Hadirkan 4 Saksi

Tim Jaksa KPK menghadirkan empat saksi pada sidang lanjutan bekas Menteri Pertanian (Kementan) Syahrul Yasin Limpo (SYL)

Baca Selengkapnya

Novel Baswedan Sebut Jika Polda Metro Jaya Tahan Firli Bahuri Bisa jadi Pintu Masuk Kasus Lainnya

13 hari lalu

Novel Baswedan Sebut Jika Polda Metro Jaya Tahan Firli Bahuri Bisa jadi Pintu Masuk Kasus Lainnya

Novel Baswedan menjelaskan, jika Firli Bahuri ditahan, ini akan menjadi pintu masuk bagi siapa pun yang mengetahui kasus pemerasan lainnya.

Baca Selengkapnya

Kesaksian Permintaan Uang dari Syahrul Yasin Limpo Saat Jadi Mentan, untuk Perawatan Kecantikan Anak hingga Kado

14 hari lalu

Kesaksian Permintaan Uang dari Syahrul Yasin Limpo Saat Jadi Mentan, untuk Perawatan Kecantikan Anak hingga Kado

Sejumlah pejabat Kementerian Pertanian dihadirkan sebagai saksi di sidang lanjutan dugaan pemerasan dan gratifikasi oleh Syahrul Yasin Limpo.

Baca Selengkapnya

Dewas KPK Masih Proses Dugaan Pelanggaran Etika oleh Dua Pimpinan Komisi Antikorupsi

15 hari lalu

Dewas KPK Masih Proses Dugaan Pelanggaran Etika oleh Dua Pimpinan Komisi Antikorupsi

Dewan Pengawas Komisi Pemberantasan Korupsi masih memeriksa dugaan pelanggaran etika oleh dua pimpinan KPK.

Baca Selengkapnya

Kuasa Hukum Syahrul Yasin Limpo Jelaskan Poin Keberatan terhadap Kesaksian Eks Ajudan Panji Harjanto

15 hari lalu

Kuasa Hukum Syahrul Yasin Limpo Jelaskan Poin Keberatan terhadap Kesaksian Eks Ajudan Panji Harjanto

Kuasa hukum bekas Menteri Pertanian Syahrul Yasin Limpo Djamaludin Koedoeboen, menuturkan poin keberatan terhadap kesaksian eks ajudan Panji Harjanto.

Baca Selengkapnya