PPATK: Pendanaan Jaringan ISIS Berkedok Lembaga Dakwah

Reporter

syafiul.hadi

Rabu, 27 September 2017 19:41 WIB

Kepala BNPT Komjen Pol Suhardi Alius (kedua kanan), Asisten Perencanaan dan Anggaran Kapolri Irjen Pol Bambang Sunarwibowo (kanan), dan Kepala PPATK Kiagus Ahmad Badaruddin (kiri) bersiap mengikuti rapat dengan Komisi III DPR di Kompleks Parlemen, Senayan, Jakarta, 16 september 2017. ANTARA/Sigid Kurniawan

TEMPO.CO, Jakarta - Kepala Pusat Pelaporan dan Analisis Transaksi Keuangan (PPATK) Kiagus Ahmad Badaruddin, mengatakan PPATK terus menelusuri aliran dana jaringan terorisme yang terafiliasi dengan Negara Islam Irak dan Suriah ISIS.

Bahkan, Kiagus mengatakan tidak menutup kemungkinan pendanaan kelompok teror jaringan ISIS ini berkedok sebagai lembaga dakwah. "Tidak semua lembaga dakwah seperti itu, tergantung motifnya. Oleh karena itu, Densus 88 Polri sangat hati-hati," katanya saat peluncuran buku putih tentang pemetaan resiko pendanaan terorisme yang berafiliasi ISIS, di Jakarta, Rabu, 27 September 2017.

Baca juga: BNPT Luncurkan Dokumen Pendanaan Jaringan ISIS di Indonesia

Selain memanfaatkan lembaga dakwah, Kiagus mengatakan organisasi nonprofit juga bisa terlibat dalam jaringan terorisme. Oleh karena itu, setiap organisasi harus cermat dalam menerima aliran dana. "Kalau ada lembaga dakwah yang mendapat sumbangan dana, jangan langsung diterima. Tetapi kenali dulu. Ini perlu kerjsama BNPT, BIN dan Densus 88 Polri," katanya.

Pada kesempatan yang sama, Kepala Badan Badan Nasional Penanggulangan Terorisme (BNPT) Komisaris Jenderal Suhardi Alius mengungkapkan pendanaan kelompok teroris ang berafiliasi dengan jaringan teroris Negara Islam Irak dan Suriah ISIS terus meningkat sejak tahun 2014.

Baca juga: BNPT Sebut Ada Rektor yang Terindikasi ISIS

"Meningkatnya jumlah penanganan perkara sejak 2014 menunjukkan ISIS masih menjadi ancaman di Indonesia," kata Suhardi

Menurut Suhardi, kelompok teroris pada dasarnya membutuhkan dana untuk menjalankan aksi teror baik yang sifatnya individu maupun organisasi. Dana-dana itu dikumpulkan untuk pembelian senjata dan alat peledak serta mobilitas anggota kelompok teror.

Tak hanya itu, kata Suhardi, dana itu juga digunakan untuk membiayai perjalanan dan memfasilitasi foreign terrorist fighter (FTF), pelatihan terorisme dan membangun jaringan antarkelompok teroris.

Advertising
Advertising

Baca juga: Ratusan Remaja Tertarik Gabung ISIS, Mengapa?

Oleh karena itu, BNPT bersama Pusat Pelaporan dan Analisis Transaksi Keuangan (PPATK) berupaya memutus rantai pendanaan terorisme, khususnya yang terafiliasi dengan ISIS.

Suhardi mengatakan pergerakan kelompok ISIS luar biasa. ISIS mempunyai daerah teritorial yang membutuhkan dana besar. Karena itu BNPT dan PPATK berfokus memutus mata rantai pendanaan . “Buku putih ini untuk memutus mata rantai pendanaan terorisme domestik dengan global yang terafiliasi ISIS," kata Suhardi.

Baca juga:Tan gkal Penyusupan Paham Radikal, BNPT Pantau Masjid Kampus

Badan Nasional Penanggulangan Terorisme (BNPT) meluncurkan buku putih tentang pendanaan jaringan terorisme di dalam negeri yang terafiliasi dengan ISIS. Buku ini bakal dijadikan sebagai pedoman bagi lembaga pemerintah untuk menanggulangi aksi teror di Indonesia.

Suhardi Alius mengatakan dana yang berhasil dikumpulkan kelompok teror di Indonesia banyak digunakan untuk membeli senjata dan alat peledak. “Dan juga untuk membangun jaringan,” kata Suhardi.

Baca juga: Cegah Kombatan ISIS, WNI dari Suriah Wajib Ikut Deradikalisasi

Suhardi mengatakan buku putih ini memang secara khusus memetakan pendanaan jaringan teroris yang terafiliasi dengan kelompok teroris Negara Islam Irak dan Suriah (ISIS). Kepala Pusat Pelaporan dan Analisis Transaksi Keuangan Kiagus Ahmad Badaruddin yang hadir dalam peluncuran buku mengatakan buku tersebut berguna untuk memahami konflik yang terjadi Suriah dan Irak dan dampaknya secara global.

ANTARA

Berita terkait

BNPT Asesmen dan Sosialisasi Perlindungan Sarana Prasarana Objek Vital

2 hari lalu

BNPT Asesmen dan Sosialisasi Perlindungan Sarana Prasarana Objek Vital

BNPT menggencarkan asesmen dan sosialisasi Pedoman Pelindungan Sarana Prasarana Objek Vital yang strategis dalam Pencegahan Tindak Pidana Terorisme setelah melakukan serangkaian asesmen venue pendukung acara Word Water Forum Ke-10.

Baca Selengkapnya

BNPT Apresiasi Partisipan yang Aktif Melakukan Pencegahan Terorisme

4 hari lalu

BNPT Apresiasi Partisipan yang Aktif Melakukan Pencegahan Terorisme

Badan Nasional Penanggulangan Terorisme (BNPT), berikan Sertifikat Penerapan Standar Minimum Pengamanan kepada 18 pengelola objek vital strategis dan transportasi di Jakarta.

Baca Selengkapnya

Prabowo Terima Telepon Menteri Pertahanan AS, Berikut Profil Lloyd Austin

9 hari lalu

Prabowo Terima Telepon Menteri Pertahanan AS, Berikut Profil Lloyd Austin

Presiden terpilih Prabowo Subianto menerima telepon dari Menhan AS. Berikut jenjang karier dan profil Lloyd Austin.

Baca Selengkapnya

BNPT Apresiasi Kerja Sama Penanggulangan Terorisme dengan Uni Eropa

10 hari lalu

BNPT Apresiasi Kerja Sama Penanggulangan Terorisme dengan Uni Eropa

Indonesia menjadi role model upaya penanggulangan terorisme. Uni Eropa sangat ingin belajar dari Indonesia.

Baca Selengkapnya

3,2 Juta Pemain Judi Online di Indonesia, Kenali Modus, Kategori, dan Sanksi Hukumnya

10 hari lalu

3,2 Juta Pemain Judi Online di Indonesia, Kenali Modus, Kategori, dan Sanksi Hukumnya

Data PPATK menunjukkan sekitar 3,2 juta warga Indonesia yang bermain judi online. Berikut modus, kategori, dan jerat pasal hukum di KUHP dan UU ITE.

Baca Selengkapnya

BNPT Ikut Amankan WWF ke-10 di Bali

15 hari lalu

BNPT Ikut Amankan WWF ke-10 di Bali

BNPT akan turut serta mengamankan pelaksanaan Acara Word Water Forum (WWF) ke-10 yang diselenggarakan di Bali, 18-25 Mei 2024 mendatang.

Baca Selengkapnya

Tajikistan Bantah Tudingan Rusia bahwa Ukraina Merekrut Warganya sebagai Tentara Bayaran

28 hari lalu

Tajikistan Bantah Tudingan Rusia bahwa Ukraina Merekrut Warganya sebagai Tentara Bayaran

Tajikistan membantah tuduhan Rusia bahwa kedubes Ukraina di ibu kotanya merekrut warga untuk berperang melawan Rusia

Baca Selengkapnya

Iran Tangkap Anggota ISIS, Diduga Rencanakan Bom Bunuh Diri Menjelang Idul Fitri

29 hari lalu

Iran Tangkap Anggota ISIS, Diduga Rencanakan Bom Bunuh Diri Menjelang Idul Fitri

Polisi Iran telah menangkap beberapa anggota ISIS yang diduga merencanakan aksi bunuh diri menjelang Idul fitri.

Baca Selengkapnya

Kepala BNPT Imbau Optimalkan Kewaspadaan dan Pencegahan Terorisme Jelang Lebaran

29 hari lalu

Kepala BNPT Imbau Optimalkan Kewaspadaan dan Pencegahan Terorisme Jelang Lebaran

Kepala Badan Nasional Penanggulangan Terorisme (BNPT), Mohammed Rycko Amelza Dahniel, mengimbau kepada seluruh jajaran BNPT untuk mengoptimalkan upaya pencegahan dan kewaspadaan terhadap segala bentuk radikalisme dan terorisme menjelang Lebaran.

Baca Selengkapnya

Rusia Klaim Punya Bukti Nasionalis Ukraina Terhubung dengan Serangan Moskow

37 hari lalu

Rusia Klaim Punya Bukti Nasionalis Ukraina Terhubung dengan Serangan Moskow

Rusia mengatakan menemukan bukti bahwa pelaku yang membunuh lebih dari 140 orang di gedung konser dekat Moskow terkait dengan "nasionalis Ukraina."

Baca Selengkapnya