Airlangga Bungkam saat Ditanya Soal Calon Ketua Umum Golkar

Rabu, 27 September 2017 19:11 WIB

Menteri Perindustrian Airlangga Hartarto menjelaskan situasi di Partai Golkar setelah Ketua Umum Golkar Setya Novanto ditetapkan oleh KPK sebagai tersangka korupsi e-KTP. ISTMAN MP

TEMPO.CO, Jakarta - Dorongan agar Setya Novanto mundur dari jabatannya sebagai ketua umum partai Golkar kian menguat. Setya yang terseret perkara dugaan korupsi proyek kartu tanda penduduk elektronik atau e-KTP dianggap memberi dampak buruk terhadap elektabilitas partai.

Koordinator Bidang Politik, Hukum, dan Keamanan Partai Golkar, Yorrys Raweyai, mengatakan tidak ada cara lain untuk menyelamatkan partai kecuali Setya mundur. Langkah selanjutnya adalah partai perlu mencari sosok yang akan menjadi pelaksana tugas harian ketua umum.

Baca juga: Ada Kejanggalan di Foto Sakit Setya Novanto, Ini Jawaban Golkar

Sejak Setya Novanto terseret perkara korupsi, nama Menteri Perindustrian Airlangga Hartarto disebut-sebut cocok menggantikannya. Saat Tempo mengontaknya pagi ini untuk dimintai tanggapan, Koordinator Bidang Perekonomian Partai Golkar itu tidak menjawab.

Dihubungi melalui aplikasi WhatsApp, Airlangga juga enggan berkomentar. Ia hanya membalas pertanyaan Tempo dengan emoticon tangan terkatup.

Ketika ditanya maksud dari balasan tersebut, Airlangga lagi-lagi membalasnya dengan emoticon. Kali ini ia memilih emoticon wajah dengan bibir tertutup resleting.

Airlangga pernah mendaftar sebagai calon ketua umum Golkar dalam Musyawarah Nasional Luar Biasa yang dihelat di Bali tahun lalu. Selain dirinya, ada Setya Novanto, Ade Komarudin, Mahyudin, Azis Syamsuddin, Syahrul Yasin Limpo, dan Priyo Budi Santoso, yang juga mendaftar.

Simak pula: Nurdin Halid Benarkan Ada Desakan Agar Setya Novanto Mundur

Advertising
Advertising

Ketua Harian DPP Golkar, Nurdin Halid, mengatakan di internal partai belum ada pembicaraan soal kandidat pengganti Setya. Menurut Nurdin, semua masih menunggu respon dari Setya soal rekomendasi rapat pleno pada Senin, 25 September 2017, yang memintanya mundur. “Karena kami belum tahu apa keputusan ketua umum sesuai dengan rekomendasi dari rapat pleno,” katanya di kawasan Senayan, Jakarta, Rabu, 27 September 2017.

Bila nanti Setya Novanto menolak mundur maka DPP akan terus mengevaluasi seberapa jauh pengaruh negatif dari kasus yang menimpa Ketua Dewan Perwakilan Rakyat itu terhadap partai. “Kalau tidak ada masalah, ya lanjut. Tapi, kalau evaluasi kami mengatakan terjadi masalah atau negatif, ya kami harus konsolidasi,” ujarnya.

Berita terkait

Nama Kapolda Ahmad Luthfi Masuk Radar Golkar untuk Pemilihan Gubernur Jawa Tengah 2024

10 jam lalu

Nama Kapolda Ahmad Luthfi Masuk Radar Golkar untuk Pemilihan Gubernur Jawa Tengah 2024

Nama Kapolda Jateng Irjen Ahmad Luthfi masuk radar Partai Golkar untuk ikut dalam kontestasi Pilgub Jateng 2024.

Baca Selengkapnya

PKS Sebut NasDem Bakal Bergabung Usung Imam Budi Hartono-Ririn A Rafiq di Pilkada Depok

12 jam lalu

PKS Sebut NasDem Bakal Bergabung Usung Imam Budi Hartono-Ririn A Rafiq di Pilkada Depok

PKS dan Golkar akan berkoalisi di Pilkada Depok dengan mengusung pasangan Imam Budi Hartono - Ririn Farabi A Rafiq. NasDem dikabarkan akan bergabung.

Baca Selengkapnya

PKB Bahas Koalisi dengan PKS untuk Pilkada 2024 di Kota Depok

2 hari lalu

PKB Bahas Koalisi dengan PKS untuk Pilkada 2024 di Kota Depok

PKS Kota Depok membuka peluang bagi partai politik untuk bergabung pada Pilkada 2024.

Baca Selengkapnya

Alasan Gerindra Jajaki Koalisi dengan Golkar pada Pilkada 2024 di Kabupaten Bogor

2 hari lalu

Alasan Gerindra Jajaki Koalisi dengan Golkar pada Pilkada 2024 di Kabupaten Bogor

Dengan perolehan 12 kursi di Pileg, Gerindra bisa mengusung pasangan calon sendiri di Pilkada 2024 Kabupaten Bogor.

Baca Selengkapnya

Menakar Peluang Emil Dardak sebagai Wakil Khofifah Lagi setelah PDIP Merapat

2 hari lalu

Menakar Peluang Emil Dardak sebagai Wakil Khofifah Lagi setelah PDIP Merapat

Sebelum PDIP masuk, Khofifah telah lebih dahulu didukung Partai Golkar, Gerindra, Demokrat dan PAN sejak sebelum Pemilu 2024 berlangsung.

Baca Selengkapnya

Imam Budi Hartono Siap Maju Pilkada Depok 2024, Berharap Bisa Koalisi dengan Golkar

3 hari lalu

Imam Budi Hartono Siap Maju Pilkada Depok 2024, Berharap Bisa Koalisi dengan Golkar

Imam Budi Hartono sudah memegang surat keputusan dari DPP PKS untuk maju Pilkada Depok 2024 dan berharap bisa berkoalisi dengan Golkar.

Baca Selengkapnya

5 Hal tentang Airin Rachmi Diany, Maju Pilkada Banten hingga Dianggap Role Model

3 hari lalu

5 Hal tentang Airin Rachmi Diany, Maju Pilkada Banten hingga Dianggap Role Model

Airin Rachmi Diany salah satu kader Golkar yang maju mendaftar Pilkada Banten

Baca Selengkapnya

Ridwan Kamil Punya 2 Surat Tugas, Golkar Belum Putuskan Maju Pilkada Jakarta atau Jabar

3 hari lalu

Ridwan Kamil Punya 2 Surat Tugas, Golkar Belum Putuskan Maju Pilkada Jakarta atau Jabar

Ketua DPP Golkar Dave Laksono mengatakan saat ini Ridwan Kamil memiliki dua surat tugas untuk Pilkada Jakarta dan Jawa Barat.

Baca Selengkapnya

Muhaimin Sebut 2 Kader Golkar Ini Daftar di PKB untuk Pilkada 2024

4 hari lalu

Muhaimin Sebut 2 Kader Golkar Ini Daftar di PKB untuk Pilkada 2024

Dua kader Golkar ini melamar jadi calon gubernur Banten dan Jakarta lewat PKB. Muhaimin Iskandar sebut belum jamin akan berkoalisi.

Baca Selengkapnya

Gibran Sebut Siapkan Roadmap Soal Partai Politiknya ke Depan

4 hari lalu

Gibran Sebut Siapkan Roadmap Soal Partai Politiknya ke Depan

Gibran mengaku telah memiliki roadmap untuk partai politik yang dipilihnya setelah tak bergabung lagi dengan PDIP.

Baca Selengkapnya