Politikus PDIP: Pernyataan Gatot Nurmantyo Tak Etis

Reporter

syafiul.hadi

Editor

Juli Hantoro

Senin, 25 September 2017 20:32 WIB

Komisi I DPR Charles Honoris. dok.TEMPO

TEMPO.CO, Jakarta - Anggota Komisi I Dewan Perwakilan Rakyat dari Fraksi PDI Perjuangan, Charles Honoris, menyayangkan pernyataan Panglima TNI Jenderal Gatot Nurmantyo terkait dengan upaya pembelian 5.000 senjata api. Dia mengatakan, sebagai Panglima TNI, tentunya Gatot harus bisa memilih dan memilah informasi apa saja yang layak disampaikan keluar.

"Ini sebetulnya tidak boleh terjadi apalagi sebagai pimpinan dari sebuah lembaga negara yang membidangi pertahanan," ujar Charles kepada Tempo, Senin, 25 September 2017. Dia menambahkan, atas pernyataan Gatot ini muncul kegaduhan dan keresahan di masyarakat.

Sebelumnya, rekaman pernyataan Gatot Nurmantyo saat menggelar acara silaturahmi dengan para purnawirawan jenderal dan perwira aktif di TNI tersebar. Rekaman dalam bentuk suara itu berisi pernyataan Gatot tentang rencana sebuah institusi di Indonesia yang akan mendatangkan 5.000 senjata dengan mencatut nama Presiden Jokowi.

Baca juga: Fadli Zon Minta Panglima TNI Klarifikasi Pembelian 5.000 Senjata

Dalam rekaman itu, Gatot menyatakan akan menyerbu institusi pembeli senjata yang bisa menembak tank dan kapal. Gatot Nurmantyo mengakui itu adalah rekaman suaranya, tapi ia tak mau memberikan penjelasan lebih lanjut.

Advertising
Advertising

Menurut Charles, dia menyayangkan pernyataan Gatot untuk menyerbu institusi lain. Dia menilai sangat tidak etis ketika seorang panglima TNI menyatakan ingin menyerbu sebuah lembaga negara yang lain. "Seharusnya Pak Gatot bisa bekerja sama, berkoordinasi dengan baik untuk bisa menyukseskan program-program Presiden Jokowi, bukan malah sebaliknya," ucapnya.

Charles mengatakan akan memanggil Gatot terkait dengan pernyataannya tersebut. Pemanggilan terhadap Gatot, kata dia, akan dilakukan dalam waktu dekat ini. "Untuk meminta klarifikasinya terkait hal itu," tuturnya.

Baca juga: Soal Pembelian 5.000 Senjata, Panglima TNI: Tanya Pak Wiranto

Kemarin, Minggu, 24 September 2017, Menteri Koordinator Politik, Hukum, dan Keamanan Wiranto menggelar konferensi pers tentang pernyataan Gatot dengan mengatakan persoalan ini hanya menyangkut masalah komunikasi yang tidak tuntas terkait dengan prosedur pembelian senjata. Wiranto telah mengonfirmasikan isu senjata ilegal itu kepada Panglima TNI, Kapolri, Kepala BIN, dan instansi terkait.

Belakangan diketahui terdapat pengadaan 500 pucuk senjata laras pendek buatan PT Pindad, bukan 5.000 senjata seperti yang disebut Jenderal Gatot Nurmantyo. Senjata itu bukan standar TNI. Pengadaan senjata itu, kata Wiranto, untuk keperluan pendidikan intelijen.

SYAIFUL HADI

Berita terkait

Alasan KAMI Nonaktifkan Anggotanya yang Dukung Calon di Pilpres 2024

24 November 2023

Alasan KAMI Nonaktifkan Anggotanya yang Dukung Calon di Pilpres 2024

Meski begitu, Gatot Nurmantyo mengatakan pihaknya tidak bisa melarang anggotanya untuk mendukung salah satu pasangan di Pilpres 2024.

Baca Selengkapnya

Gatot Nurmantyo Tegaskan Tak Mendukung Salah Satu Calon di Pilpres 2024

24 November 2023

Gatot Nurmantyo Tegaskan Tak Mendukung Salah Satu Calon di Pilpres 2024

Gatot Nurmantyo mengatakan aktivis Koalisi Aksi Menyelamatkan Indonesia yang dukung mendukung di Pilpres 2024 hari ini mulai dinonaktifkan.

Baca Selengkapnya

Jenderal Agus Subiyanto Panglima TNI ke-6 Masa Pemerintahan Jokowi, Berikut Profil Lainnya

24 November 2023

Jenderal Agus Subiyanto Panglima TNI ke-6 Masa Pemerintahan Jokowi, Berikut Profil Lainnya

Perjalanan kepemimpinan Panglima TNI selama sembilan tahun pemerintahan Jokowi, dari Moeldoko hingga Jenderal Agus Subiyanto.

Baca Selengkapnya

Usung Anies Baswedan Sebagai Capres, Partai Ummat Akui Belum Komunikasi dengan Partai Anggota Koalisi Perubahan

19 Februari 2023

Usung Anies Baswedan Sebagai Capres, Partai Ummat Akui Belum Komunikasi dengan Partai Anggota Koalisi Perubahan

Partai Ummat menyatakan akan segera menjalin silaturahmi dengan partai anggota Koalisi Perubahan soal dukungan mereka terhadap Anies Baswedan.

Baca Selengkapnya

Ini Cerita Anies Baswedan Dapat Dukungan Partai Ummat

18 Februari 2023

Ini Cerita Anies Baswedan Dapat Dukungan Partai Ummat

Partai Ummat menyatakan Anies Baswedan bukan calon tunggal yang sempat mereka pertimbangkan untuk maju pada Pilpres 2024.

Baca Selengkapnya

10 Kasus Nikita Mirzani Membuatnya Harus Berurusan dengan Polisi

26 Juli 2022

10 Kasus Nikita Mirzani Membuatnya Harus Berurusan dengan Polisi

Nikita Mirzani ditangkap Satreskrim Polresta Serang Kota Polda Banten di Senayan City, Jakarta Selatan, 21 Juli 2022. Ini kontroversi lainnya.

Baca Selengkapnya

UAS Ditolak Singapura, Wamenag: Jangan Dikaitkan Soal Pesanan Jakarta

20 Mei 2022

UAS Ditolak Singapura, Wamenag: Jangan Dikaitkan Soal Pesanan Jakarta

Wakil Menteri Agama Zainut Tauhid Sa'adi menyatakan prihatin terhadap kasus pencekalan Ustad Abdul Somad atau UAS di Singapura.

Baca Selengkapnya

Hadir di Partai Pelita, Gatot Nurmantyo Bilang Tidak Berpartai

16 Mei 2022

Hadir di Partai Pelita, Gatot Nurmantyo Bilang Tidak Berpartai

Gatot Nurmantyo tidak merinci apakah dirinya diajak Din hanya sekedar untuk hadir di rakernas atau diajak menjadi kader partai.

Baca Selengkapnya

Din Syamsuddin Bilang Partai Pelita Lahir untuk Perbaiki Kerusakan Struktural

16 Mei 2022

Din Syamsuddin Bilang Partai Pelita Lahir untuk Perbaiki Kerusakan Struktural

Din Syamsuddin menjelaskan Partai Pelita tetap terbuka untuk bekerja sama dengan partai politik manapun.

Baca Selengkapnya

Kala Gatot Nurmantyo Ikut Tampil di Rakernas Partai Pelita

16 Mei 2022

Kala Gatot Nurmantyo Ikut Tampil di Rakernas Partai Pelita

Gatot Nurmantyo secara dadakan diminta memberi testimoni soal Partai Pelita dalam Rakernas yang dibuka Din Syamsuddin hari ini.

Baca Selengkapnya