TEMPO.CO, Makassar - Pencarian dan evakuasi penumpang Kapal Motor Marina Baru 2B, yang karam di Teluk Bone, terus dilakukan. Berdasarkan data kepolisian, hingga pukul 17.00 Wita, jumlah penumpang yang berhasil dievakuasi mencapai 40 orang. Adapun, puluhan penumpang lainnya dinyatakan masih hilang. Dari 40 penumpang yang ditemukan, tiga di antaranya sudah meninggal.
Juru bicara Kepolisian Daerah Sulawesi Selatan dan Barat, Komisaris Besar Frans Barung Mangera, mengatakan 36 penumpang Kapal Marina ditemukan di perairan Kolaka Utara, Sulawesi Tenggara. Sedang, empat penumpang lain ditemukan di perairan Siwa, Sulawesi Selatan. "Yang meninggal itu ditemukan di Kolaka Utara," katanya, Minggu, 20 Desember.
Baca juga:
Berdasarkan data kepolisian, tiga penumpang Kapal Marina yang ditemukan meninggal yakni Muhammad Firdaus (9 tahun), Mutmainnah Zakira (9 bulan) dan sesosok perempuan berumur kurang lebih 50 tahun yang belum diketahui namanya. Barung mengatakan perempuan tanpa nama itu menggunakan pakaian gamis hitam dan berjilbab coklat. "Jadi penumpang yang meninggal itu ada bayi, anak dan orang dewasa," ujarnya.
Lebih jauh, Barung mengatakan sejumlah penumpang Kapal Marina yang selamat sudah dibawa ke Rumah Sakit Umum Daerah Djafar Harun, Kecamatan Lasusua, Kolaka Utara. Mereka mendapatkan perawatan lantaran masih syok dan kelelahan. "Begitu pula di Siwa, di mana empat penumpang yang selamat sudah dibawa ke rumah sakit setempat," tutur Barung.
Barung mengatakan dari puluhan penumpang yang selamat di Siwa dan Kolaka Utara, termasuk juru mudi kapal dan seorang ABK. Khusus juru mudi kapal setelah dibawa ke Rumah Sakit Umum Daerah Harun Djafar langsung diamankan di kantor kepolisian setempat untuk dilakukan pemeriksaan. Hingga kini, Barung mengatakan kepolisian masih berfokus membantu tim SAR gabungan untuk mencari dan mengevakuasi penumpang Kapal Marina.
Kapal Marina Baru 2B bertolak dari Pelabuhan Kolaka menuju Pelabuhan Siwa pada Sabtu, 19 Desember, pukul 11.00 WITA. Dalam perjalanannya, kapal yang memuat lebih dari 100 penumpang itu dihantam ombak tinggi. Akibatnya bak mesin kapal itu pecah dan kemasukan air sehingga karam. Nakhoda kapal sempat mengabarkan cuaca buruk ke pihak syahbandar pukul 13.30 WITA. Berselang sejam kemudian, kapal hilang kontak dan akhirnya mulai operasi SAR.
TRI YARI KURNIAWAN