Lupa Kata Sandi? Klik di Sini

atau Masuk melalui

Belum Memiliki Akun Daftar di Sini


atau Daftar melalui

Sudah Memiliki Akun Masuk di Sini

Konfirmasi Email

Kami telah mengirimkan link aktivasi melalui email ke rudihamdani@gmail.com.

Klik link aktivasi dan dapatkan akses membaca 2 artikel gratis non Laput di koran dan Majalah Tempo

Jika Anda tidak menerima email,
Kirimkan Lagi Sekarang

EKSKLUSIF: Curhat Jeffrey Pagawak Dituduh Sandera 2 WNI

image-gnews
Sejumlah warga melakukan pengibaran Bendera Bintang Kejora ketika merayakan HUT Organisasi Papua Merdeka (OPM) di lapangan Timika Indah, kabupaten Mimika, Papua, (1/12).  ANTARA/Husyen Abdillah
Sejumlah warga melakukan pengibaran Bendera Bintang Kejora ketika merayakan HUT Organisasi Papua Merdeka (OPM) di lapangan Timika Indah, kabupaten Mimika, Papua, (1/12). ANTARA/Husyen Abdillah
Iklan

TEMPO.CO, Jakarta - Nama Jeffrey Pagawak dituding sebagai penyandera dua warga Indonesia di wilayah perbatasan Indonesia dan Papua Nugini pekan lalu. Aparat polisi dan TNI menyebut pasukan Jeffrey mengajukan sejumlah tuntutan sebaga barter membebaskan kedua sandera.

Jeffrey mengaku kaget mengetahui namanya disebut sebagai penyandera 2 warga Indonesia di Skouwtiau, Distrik Kerom, Papua Nugini. Kedua sandera yakni Sudirman, 28 tahun, dan Badar, 20 tahun bekerja di sebuah perusahaan penebangan kayu di Papua Nugini.

"Sangat tidak benar saya dituduh sebagai penyandera dua warga Indonesia. Bapak TNI dan Polisi harus mengklarifikasi tudingan tentang keterlibatan saya menyandera dua warga Indonesia. Itu sangat tidak benar," kata Jeffrey saat dihubungi Tempo, hari ini, 16 September 2015. (Baca:Pembebasan 2 WNI Disandera, Menteri Luhut: Ditunggu 1-2 Jam)

Jeffrey menjelaskan, saat peristiwa penyanderaan terjadi dia ada di Porth Moeresby, ibu kota Papua Nugini untuk melakukan perjuangan diplomasi untuk kemerdekaan Papua di Pasific Islands Forum (Forum negara-negara Kepulauan Pasifik). 

Forum ini mengadakan pertemuan tingkat kepala negara/kepala pemerintahan dari tanggal 8-10 September 2015. Usai pertemuan PIF berakhir, Jeffrey mengaku bergerilya melakukan diplomasi. "Saya hingga hari ini ada di Port Moresby. Bagaimana bisa terjadi, peristiwa penyanderaan itu ada di wilayah Vanimo?" ujar Jeffrey.

Menurut Jeffrey, perjuangannya membebaskan Papua berperspektif kemanusiaan, sehingga ia menolak perjuangan menggunakan senjata. Ia mengaku bukan anggota Tentara Pembebasan Nasional Organisasi Papua Merdeka (TPN-OPM). " Saya minta TNI dan Polri mengklarifikasi tentang tuduhan saya memiliki senjata, saya berjuang dengan diplomasi," tegas Jeffrey.

Jeffrey mengatakan, sejak aktif melakukan diplomasi di PNG, banyak pejabat PNG baik sipil maupun militer yang mengenalnya secara dekat. Itu sebabnya, ujar Jeffrey, ketika media di Indonesia ramai memberitakan dirinya sebagai penyandera, seorang pejabat militer PNG yang ikut proses pembebasan 2 WNI meneleponnya kemarin, 15 September 2015. Ia mengaku bingung dan mempertanyakan informasi itu kepada Jeffrey.

"Kamu ada dimana? Kenapa nama Anda disebut-sebut menyandera?" kata Jeffrey mengutip isi telepon pejabat militer Papua Nugini itu. Ia menjawab bahwa dirinya ada di Port Moresby dan membantah keterlibatannya. "Saya sangat kecewa kepada Indonesia termasuk media yang memberitakan saya penyandera," kata Jeffrey.

Iklan
Scroll Untuk Melanjutkan

(Baca:WNI Disandera di Papua Nugini, Menlu Retno: Tak Ada Barter)

Jeffrey menduga penyandera 2 WNI itu adalah lawan politiknya yang ingin mematahkan perjuangannya melalui jalur diplomasi di forum negara Kepulauan Pasifik. Lawan politiknya ingin menghancurkan perjuangan karir politiknya karena kedekatannya dengan pemerintah PNG. "Saya dikambinghitamkan. Saya akan investigasi siapa yang melakukan semua ini."

Jeffrey kemudian mengutip pemberitaan media di Papua Nugini yang menyebut penyandera adalah kelompok TPN-OPM Lukas Bomay. Mengetahui hal ini, Jeffrey memutuskan ikut membantu pemerintah Papua Nugini bernegosiasi dengan kelompok Lukas Bomay untuk segera membebaskan dua WNI yang disandera sejak Sabtu, 11 September 2015.

Pria yang sudah tinggal di Papua Nugini sejak 2006 ini meminta pembebasan 2 WNI dilakukan secara damai. Termasuk mendengarkan aspirasi TPN-OPM oleh pemerintah Indonesia."Pastinya mereka punya alasan untuk menyandera mereka. Kami mengajukan penyelesaian win-win solution," ujarnya.

Jeffrey pun tidak yakin tuntutan TPN-OPM berupa pembebasan dua orang Papua yang ditahan oleh Polda Papua dalam kasus narkoba. "Saya yakin itu, tidak mungkin terkait kasus narkoba atau kriminal."

MARIA RITA

Iklan



Rekomendasi Artikel

Konten sponsor pada widget ini merupakan konten yang dibuat dan ditampilkan pihak ketiga, bukan redaksi Tempo. Tidak ada aktivitas jurnalistik dalam pembuatan konten ini.

 

Video Pilihan

Hamas Rilis Video Sandera Amerika Masih Hidup

1 hari lalu

Tslil Ben Baruch, 36, memegang plakat ketika para demonstran menghadiri protes 24 jam, menyerukan pembebasan sandera Israel di Gaza dan menandai 100 hari sejak serangan 7 Oktober oleh kelompok Islam Palestina Hamas, di tengah konflik yang sedang berlangsung antara Israel dan Hamas.  di Tel Aviv, Israel, 14 Januari 2024. REUTERS/Alexandre Meneghini
Hamas Rilis Video Sandera Amerika Masih Hidup

Hamas merilis kondisi terkini sandera asal Amerika Serikat yang dalam keadaan sehat.


Joe Biden Klaim Pamannya Dimakan Kanibal di Papua Nugini, Begini Kata PM Marape

4 hari lalu

Presiden AS Joe Biden saat kunjungannya di Chavis Community Center di Raleigh, North Carolina, AS, 26 Maret 2024. REUTERS/Elizabeth Frant
Joe Biden Klaim Pamannya Dimakan Kanibal di Papua Nugini, Begini Kata PM Marape

Perdana Menteri Papua Nugini James Marape mengatakan negaranya tidak pantas dicap kanibal setelah Presiden AS Joe Biden bercerita tentang pamannya yang tewas di sana pada Mei 1944.


Lebih dari Setahun Pilot Susi Air Disandera TPNPB-OPM, Aparat Sebut Ada Kendala di Lapangan

4 hari lalu

Kondisi terkini pilot Susi Air, Philip Mark Mehrtens, yang disandera Tentara Pembebasan Nasional Papua Barat-Organisasi Papua Merdeka (TPNPB-OPM). Foto: TPNPB-OPM
Lebih dari Setahun Pilot Susi Air Disandera TPNPB-OPM, Aparat Sebut Ada Kendala di Lapangan

Pemerintah masih terus mengupayakan pembebasan Pilot Susi Air, Philips Mark Mehrtens. Belum ada perkembangan signifikan.


Ribuan Demonstran Menuntut Benjamin Netanyahu Bebaskan Sandera yang Ditahan Hamas

5 hari lalu

Pengunjuk rasa anti-pemerintah melancarkan demonstrasi berkepanjangan yang menyerukan pemerintahan Perdana Menteri Israel Benjamin Netanyahu untuk mengundurkan diri. REUTERS
Ribuan Demonstran Menuntut Benjamin Netanyahu Bebaskan Sandera yang Ditahan Hamas

Demonstran menuntut ada lebih banyak langkah nyata dari Tel Aviv dalam membebaskan sandera yang sekarang ditahan Hamas di Gaza.


Pakar Sebut Inisiatif Panglima TNI Ubah Istilah KKB Jadi OPM Tidak Memilki Arti

11 hari lalu

Panglima TPNPB Kodap VIII Intan Jaya Brigadir General Undius Kogeya bersama pasukannya. Sumber: TPNPB OPM
Pakar Sebut Inisiatif Panglima TNI Ubah Istilah KKB Jadi OPM Tidak Memilki Arti

Perubahan istilah KKB menjadi OPM justru berpotensi meningkatkan eskalasi konflik di Papua


TNI Kejar Pelaku Pembunuhan Danramil Aradide Papua yang Tewas Ditembak OPM

11 hari lalu

Kepala Dinas Penerangan TNI Angkatan Darat Brigadir Jenderal Kristomei Sianturi saat ditemui di Polda Metro Jaya, Rabu, 10 Januari 2024. Tempo/M. Faiz Zaki
TNI Kejar Pelaku Pembunuhan Danramil Aradide Papua yang Tewas Ditembak OPM

TNI masih melakukan pengejaran terhadap pelaku pembunuhan Letda Inf Oktovianus Sogalrey.


Sembunyi di Bunker Milik Miliuner AS, Netanyahu Didemo Warga Israel

11 hari lalu

PM Israel Benyamin Netanyahu dan istrinya, Sara. REUTERS
Sembunyi di Bunker Milik Miliuner AS, Netanyahu Didemo Warga Israel

Netanyahu dan istrinya dilaporkan berlindung di dalam bunker di kediaman tersebut pada akhir pekan lalu untuk menghindari serangan rudal Iran.


Anggota Komisi I Sebut Istilah OPM Lebih Realistis tapi Berdampak Politis

12 hari lalu

Anggota Komisi I DPR RI TB Hasanuddin. Foto: Runi/nr
Anggota Komisi I Sebut Istilah OPM Lebih Realistis tapi Berdampak Politis

Penyebutan nama OPM bisa berdampak negatif lantaran kurang menguntungkan bagi Indonesia di luar negeri.


Satu Jasad Sandera Warga Israel yang Ditahan Hamas Ditemukan

19 hari lalu

Para pengunjuk rasa menghadiri protes 24 jam, menyerukan pembebasan sandera Israel di Gaza dan menandai 100 hari sejak serangan 7 Oktober oleh kelompok Islam Palestina Hamas, di tengah konflik yang sedang berlangsung antara Israel dan Hamas, di Yerusalem, 14 Januari 2024. REUTERS/Ronen Zvulun
Satu Jasad Sandera Warga Israel yang Ditahan Hamas Ditemukan

Israel mengkonfirmasi telah menemukan jenazah seorang sandera Hamas yang tewas di Gaza.


Amerika Serikat Desak Qatar dan Mesir untuk Kunci Kesepakatan dengan Hamas

20 hari lalu

Tslil Ben Baruch, 36, memegang plakat ketika para demonstran menghadiri protes 24 jam, menyerukan pembebasan sandera Israel di Gaza dan menandai 100 hari sejak serangan 7 Oktober oleh kelompok Islam Palestina Hamas, di tengah konflik yang sedang berlangsung antara Israel dan Hamas.  di Tel Aviv, Israel, 14 Januari 2024. REUTERS/Alexandre Meneghini
Amerika Serikat Desak Qatar dan Mesir untuk Kunci Kesepakatan dengan Hamas

Keluarga para sandera warga negara Israel akan ke Gedung Putih pada 8 April 2024. Joe Biden mendesak agar ada kesepakatan dengan Hamas.