TEMPO.CO, Jember - Kepala Bagian Hubungan Masyarakat Perum Perhutani Kesatuan Pemangku Hutan (KPH) Jember Agus Sulaiman mengatakan tiga titik kebakaran yang melanda kawasan hutan di Kabupaten Jember berhasil dipadamkan, Rabu, 26 Agustus 2015. Tiga titik api yang terdeteksi dalam tiga hari terakhir itu berada di kawasan Grintingan, Kecamatan Wuluhan, Kabupaten Jember.
"Ada tiga titik api, sudah berhasil kami padamkan, Selasa kemarin," ujar Agus, saat dihubungi Tempo, Rabu pagi, 26 Agustus 2015.
Menurut Agus, kebakaran hutan yang terjadi di kawasan perbukitan Wasangan yang membentang mulai dari Wuluhan hingga Puger ini diduga akibat percikan api dari pergesekan batu. "Apalagi sekarang cuacanya sangat panas," kata Agus.
Upaya pemadaman dengan cara manual berhasil mencegah kebakaran semakin meluas. Walhasil, hanya 1,5 hektare hutan saja yang terbakar. Hutan yang terbakar ini merupakan hutan produksi berisi pohon jati. "Alang-alang dan pelepah daun saja yang terbakar," kata Agus.
Pemadaman tidak dilakukan dalam waktu bersamaan alias terpisah. Pemadaman melibatkan dua Resor Pemangku Hutan yakni Resor Pemangku Hutan Grintingan dan Resor Pemangku Hutan Puger. Hingga Rabu pagi ini, pihak Perhutani telah menerjunkan personel untuk melakukan pemantauan. Sebab, cuaca panas berpotensi memicu kebakaran baru.
Agus mengatakan KPH Jember juga memiliki kawasan hutan pinus yang rawan terbakar. Ada dua kawasan hutan pinus di kawasan Garahan dan Karangbayat yang juga rawan terbakar. Karena itu, pihaknya terus melakukan patroli untuk mengantisipasi adanya kebakaran hutan.
Ihwal berapa kerugian akibat kebakaran hutan tersebut, Agus mengatakan saat ini masih dalam penghitungan. Agus mengatakan kawasan hutan tersebut baru tahun ini mengalami kebakaran. "Tahun-tahun sebelumnya tidak terjadi kebakaran," katanya.
Berdasarkan informasi yang dihimpun Tempo, kawasan hutan yang terbakar itu merupakan hutan produksi yang ditanami pohon Jati yang kini berusia sekitar 20 tahun.
DAVID PRIYASIDHARTA