TEMPO.CO, Jakarta - Akademi Ilmu Pengetahuan Indonesia mengukuhkan sepuluh orang anggota baru. Sepuluh orang tersebut terpilih dari 18 kandidat yang diajukan.
"Berikut kami panggilkan para ilmuwan muda AIPI," ujar Emil Salim di kediaman Presiden Keempat Indonesia, BJ Habibie, Ahad, 24 Mei 2015.
Sedianya, Presiden Joko Widodo mengisi acara tersebut. Namun, tiga puluh menit jelang acara, Jokowi membatalkannya.
Jokowi akhirnya menugaskan Menteri Kebudayaan, Pendidikan Dasar dan Menengah Anies Baswedan untuk mengisi acara. Anies datang telat karena harus menghadiri acara lainnya.
Sepuluh anggota AIPI muda tersebut adalah Hendra Gunawan, Muladno, Djoko Tjahjono Iskandar, Endang Sukara, I Ketut Pria Utama, Marsyhur Irsyam, Armida Alisjahbana, Dewi Fortuna Anwar, Ramlan Surbakti, dan Yudi Latif. Mereka terpilih dari 18 kandidat yang ada.
Menteri Anies dalam sambutannya mengaku sangat terbantu dengan keberadaan AIPI. Menurut Anies, hasil kajian kurikulum yang dilakukan AIPI menjadi acuan evaluasi kurikukum lembaganya. Anies berharap lebih banyak generasi muda bisa tergabung dalam AIPI. "Meskipun sulit masuknya karena ada UU, namun saya yakin banyak generasi mjda yang pantas jadi anggota," kata Anies.
AIPI didirikan pada 1990 di bawah Undang-Undang Nomor 8 Tahun 1990 tentang AIPI. Akademi ini dibentuk sebagai lembaga independen untuk memberikan pendapat, saran, dan nasihat kepada pemerintah dan masyarakat serta pengembangan ilmu pengetahuan.
TIKA PRIMANDARI