TEMPO.CO, Jakarta - World Health Organization menganjurkan negara yang sedang mengalami wabah Ebola untuk turut dinyatakan sebagai negara dalam keadaan darurat nasional. Status kedaruratan nasional ini selanjutnya ditanggulangi dan dikendalikan dalam beberapa bentuk kegiatan. (Baca: Kenali Beberapa Cara Mencegah Penularan Virus Ebola)
“Pimpinan program penanggulangan dan pengendalian penyakit haruslah seorang yang punya pengetahuan yang tinggi dan pengalaman yang panjang,” kata Kepala Badan Penelitian dan Pengembangan Kesehatan Kementerian Kesehatan Tjandra Yoga Aditama lewat pesan elektronik kepada Tempo, Sabtu, 9 Agustus 2014. (Baca: Tiga Jenis Virus Ebola Ini Amat Mematikan)
Pengetahuan dan pengalaman yang cukup dari pimpinan program penanggulangan diharapkan dapat menjalankan beberapa program seperti pengendalian infeksi, melakukan peningkatan pemahaman masyarakat, penguatan laboratorium, penanganan kontak, manajemen kasus, dan hubungan internasional. “Di negara tersebut pun harus ada jaminan ketersediaan obat dan alat kesehatan serta jaminan ketersediaan petugas kesehatan terlatih,” kata Tjandra. (Baca: Ini Cara Tangkal Penyebaran Ebola pada Jemaah Haji)
Langkah selanjutnya, untuk pembatasan penularan skala internasional, harus dijalankan exit screening di bandara dan pelabuhan. Selain itu, perlu juga diadakan pelatihan dan kejelasan standar kesehatan bagi awak pesawat. Hal yang juga penting, disiapkannya aturan cara penguburan yang baik serta menunda kerumunan massa (mass gathering). (Baca juga: WHO: Vaksin Ebola Baru Akan Siap Tahun Depan)
“Partisipasi aktif masyarakat tentu merupakan kunci penting dalam keberhasilan program penanggulangan,” kata salah satu anggota Emergency Commtte WHO khusus untuk MERS CoV tersebut.
AISHA SHAIDRA
Topik terhangat:
ISIS | Pemerasan TKI | Sengketa Pilpres | Pembatasan BBM Subsidi
Berita terpopuler lainnya:
Jokowi Angkat Hendropriyono sebagai Penasihat
Ini Penyebab Muncul Fenomena Jilboobs
Ical Tak Akan Maju Lagi Jadi Ketum Golkar