TEMPO.CO, Banyuwangi - Sekretaris Jenderal Kementerian Pendidikan dan Kebudayaan, Ainun Naim, mengatakan baru 30 persen pelajar di Indonesia yang bisa melanjutkan ke jenjang perguruan tinggi. "Angka ini meningkat 20 persen dibandingkan 10 tahun lalu," kata dia seusai memberikan sosialisasi Kurikulum 2013 di aula Politeknik Banyuwangi, Jumat, 6 Juni 2014.
Menurut Ainun, jumlah pelajar yang meneruskan ke perguruan tinggi di Indonesia kalah jauh dibandingkan Korea dan Malaysia yang sudah mencapai 70 persen. Namun dia menolak angapan rendahnya angka partisipasi itu karena biaya kuliah di Indonesia yang makin mahal. (Baca: Pemerintah Jamin Lulusan Kejar Paket C Bisa Kuliah)
"Tidak bisa disamakan dengan Malaysia, karena jumlah penduduk Indonesia lebih banyak dan beragam," katanya.
Ainun menjelaskan pemerintah menargetkan jumlah pelajar yang kuliah bisa meningkat hingga 70 persen pada 5-10 tahun mendatang. Untuk meningkatkan jumlah itu, pemerintah akan membangun akademi komunitas setara diploma satu dan diploma dua di setiap kabupaten. "Perguruan tinggi juga akan kami buka, terutama di daerah perbatasan," katanya.
Selain menambah perguruan tinggi, Kementerian Pendidikan akan menambah jumlah penerima beasiswa Bidik Misi. Tahun lalu, Kementerian memberikan beasiswa Bidik Misi ke 150 ribu pelajar dan tahun ini meningkat menjadi 160 ribu pelajar. (Baca: 45 Ribu Calon Mahasiswa Berebut Kuliah di UGM)
IKA NINGTYAS
Terpopuler:
Pria Australia Klaim Tiduri Ratusan Gadis di Bali
Dinikahi Putri Jepang, Pria Biasa Ini Pendeta
Ponsel Pintar Xiaomi Meluncur Agustus di Indonesia
Tolak Diperkosa, Wanita India Ditembak Mati
Ulama Berpesan Prabowo Jangan Seperti Orde Baru