TEMPO.CO, Surabaya - Sebanyak 55 pasangan tampak sumringah menunggu detik-detik resepsi pernikahan mereka, Selasa 31 Desember 2013. Sebelumnya, mereka telah menikah di bawah tangan alias siri. Kegiatan ini merupakan upaya dinas sosial kota Surabaya untuk mensejahterakan masyarakat.
"Supaya masyarakat tidak was-was karena tidak mempunyai buku nikah," kata Kepala Dinas Sosial Supomo di kantornya, Selasa, 31 Desember 2013.
Para mempelai itu berasal dari kecamatan Semampir dan kecamatan Krembangan. Rencana ke depan, kata Supomo, warga dipersilahkan untuk mengungkapkan keinginannya dalam upaya kesejahteraan keluarga. Nantinya, para satuan khusus perangkat daerah (SKPD) akan menampung aspirasi mereka.
Kegiatan seperti ini akan tetap digelar pada tahun 2014. Tujuannya untuk meningkatkan kesejahteraan warga kota Surabaya. "Targetnya 200 pasangan di tahun 2014," ujar Supomo.
Supomo mengatakan pihaknya sangat terbuka bagi warga yang mendaftar untuk nikah massal. Baik yang belum menikah sekalipun atau yang telah menikah tetapi belum mendapat buku nikah. Selain nikah massal, juga akan digelar khitanan massal. "Kami sangat terbuka bagi seluruh warga kota Surabaya," ujarnya.
DEWI SUCI RAHAYU