TEMPO.CO, Jakarta-Komisi Pemilihan Umum (KPU) berencana menggunakan tinta jari yang cepat pudar pada Pemilihan Umum 2014. Tinta akan hilang dari ujung jari dalam waktu 24 jam.
"Tak perlu lama-lama, yang penting kan sampai pukul 13.00 masih kelihatan tintanya," kata Kepala Biro Logistik KPU Boradi saat ditemui, Senin, 1 Juli 2013.
Hal lain yang jadi pertimbangan KPU dalam menentukan tinta jari adalah ibadah shalat umat Islam. Jika bertahan terlalu lama, dikhawatirkan ibadah shalat akan terganggu. "Itu juga kami diakomodasi," kata Boradi.
Pada Pemilu 2009, kata Boradi, KPU menggunakan tinta jari yang tahan lama. Tinta baru pudar tiga hari setelah mencoblos. "Sekarang tak perlu seperti itu, 24 jam sudah cukup," ujarnya.
Komisi memperkirakan akan ada 540 ribu Tempat Pemungutan Suara pada Pemilu mendatang. Namun angka tersebut belum final, masih bisa berubah mengikuti perkembangan pemutakhiran pemilih.
Di tiap tempat pemungutan, akan ada dua tabung tinta disiapkan. "Pengadaan tinta baru mulai tahun depan," ujar Boradi.
Sebelumnya, KPU mengumumkan kotak suara pada pemilihan mendatang terbuat dari bahan plastik. Pilihan ini dibuat sebagai bentuk pengiritan.
ANANDA BADUDU