TEMPO.CO, Cirebon - Aparat Kepolisian Resor Cirebon Kota, Jumat, 28 September 2012, merazia sejumlah sekolah. Polisi menemukan berbagai jenis barang berbahaya yang biasa digunakan siswa saat melakukan tawuran.
Razia dimulai pukul 07.30 WIB. Sekolah yang pertama kali menjadi sasaran adalah SMK Nasional di Jalan Perjuangan. Di sekolah tersebut polisi menemukan sedikitnya enam buah sabuk bermata besar. Ada pula dua pisau lipat yang ditemukan di dalam tas siswa. Pisau serupa juga ditemukan disimpan di sebuah sepeda motor.
Polisi juga memeriksa sepeda motor milik siswa. Sedikitnya tujuh sepeda motor tidak dilengkapi surat-surat kendaraan, bahkan tidak ada plat nomor polisi.
Di salah satu sudut sekolah polisi pun menemukan semacam jimat yang terdiri atas tulisan Arab dan minyak. Tidak ada seorang pun dari siswa yang mengaku sebagai pemilik barang aneh tersebut.
Razia dilanjutkan ke SMK IT PUI Kota Cirebon yang terletak di Jalan Brigjen Darsono. Polisi menemukan sabuk yang biasa digunakan saat tawuran. Sebuah sabuk lainnya sengaja disembunyikan di bawah meja di gudang sekolah. Namun, di sekolah tersebut polisi tidak menemukan senjata tajam.
Seluruh barang yang ditemukan dalam razia diamankan di Markas Polres Cirebon Kota. ”Razia kami lakukan untuk mencegah terjadinya tawuran antarpelajar. Jangan sampai peristiwa di Jakarta terjadi di sini,” kata Kepala Polres Cirebon Kota, Ajun Komisaris Besar Polisi Asep Edi Suheri.
Berdasarkan informasi yang berhasil dihimpun, siswa SMK Nasional dan SMK IT PUI selama ini sering terlibat tawuran. Itu sebabnya pihak Polres Cirebon Kota memutuskan untuk melakukan razia.
Kepala Bidang Pendidikan Menengah Dinas Pendidikan Kota Cirebon, Edi Supriadi, mendukung razia yang dilakukan aparat Polres Cirebon Kota. "Dengan adanya razia, kami berharap tidak ada lagi tawuran pelajar yang bisa mengakibatkan korban jiwa," ujarnya.
IVANSYAH